Tangerang Selatan, Jaringansantri.com – Hanya kaum santri yang bisa menjelaskan pancasila lebih baik dan solid. Ungkapan yang pernah disampaikan KH. As’ad Said Ali ini dikutip oleh Syaiful Arif dalam diskusi buku Islam, Pancasila dan Deradikalisasi pada Sabtu, (12/1) di Islam Nusantara Center.

Kaum santri disini yaitu definisi awal yang berasal dari kata Sastri yang bermakna pengkaji kitab suci.
“Santri di sini bermakna para pngkaji kitab-kitab suci. Bukan hanya dari agama Islam, namun juga agama-agama lainnya”, ungkap Arif.

Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi ini menyebutkan alasan mengapa kaum santri mampu menjelaskan Pancasila lebih baik dan solid.

“Pancasila itu relijius, nilai-nilai, norma dasar negara yang sangat teologis. Karena sila pertama Ketuhanan yang maha Esa sebagai causa prima, menjadi sebab adanya sila-sila selanjutnya,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini bangsa Indonesia memaknai sila-sila Pancasila saling terpisah.

Kemudian, dosen pascasarjana STAINU ini juga menyatakan bahwa sila pertama sebagai causa prima sejalan dengan konsep yang pernah ditawarkan oleh Prof. Notonagoro dari UGM.

“Prof.Notonagoro menyebut pancasila adalah piramida hierarkis, yang teratas itu menjadi penyebab utama dari tapakan piramida di bawahnya,”

Penjelasan ini merupakan upaya untuk
menata ulang hubungan Islam dan Pancasila yang selama masih jarang dipahami dengan benar. Akibat dari kekurang fahaman atas hubungan itu membuat sebagian muslim Indonesia berpikiran radikal.

Dalam diskusi ini hadir juga Zainul Milal Bizawie, sejarawan NU penulis Masterpiece Islam Nusantara.

Gus Milal mengatakan bahwa buku Islam, Pancasila dan Deradikalisasi ini merupakan jawaban dari konsep Islam Nusantara dalam konteks berbangsa dan bernegara saat ini. Khususnya dalam penguatan ideologi bangsa. (Zainal Abidin).

No responses yet

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *