Habib   Yahya    bin    Usman   bin Yahya   merupakan  ulama  karismatik   yang hidup di masa akhir abab ke 19 hingga pertengahan abab  20. Sepanjang hidupnya beliau lebih banyak  beraktifitas dakwah di wilayah  Selatan   Jakarta   hingga   ke  daerah Depok  dan  Tanggerang.  Beliau wafat dan  di makamkan di daerah taman  pemakaman umum  wakaf Said Naum di daerah Tanah Abang, lokasi makam  ini pada  tahun  1970-an di  era  gubernur   Ali Sadikin  terjadi  relokasi makam  ke daerah Karet sehingga  keberadaan makamnya tidak diketahui  termasuk  ahli waris anak tidak bisa menyatakan dengan pasti dimana  tempatnya.

Habib  Yahya  bin  Usman  Bin  Yahya  merupakan tokoh  ulama  dari kalangan habaib  yang cukup terkenal, daerah aktifitas dakwahnya berpusat  di wilayah daerah Pasar  Jumat.    Beliau menurut  putranya Habib  Ahmad  Yahya termasuk  ulama yang terkenal banyak  memiliki karomah sebagaimana banyak cerita-cerita kisah hidupnya yang biasa ia dengan  sejak kecil tentang  abahnya. Beliau  merupakan putra  dari  mufti  Betawi  Habib  Usman  bin  Abdullah  bin Yahya.

Anto   Jibril   menyebutkan  beliau   termasuk    seorang    pewaris   hak kekayaan intektual abahnya yaitu sebagai  terhadap kitab-kitab, manuskrip,  film dan   rekaman  dari  karya-karya   abahnya  yang   jumlahnya   100an   tersebut. Abahnya  habib  Usman  (mufti) termasuk  tokoh  yang  produktif  dan  karyanya hingga kini masih banyak  dipelajari dan dipakai dimajlis taklim dan  pesantren- pesantren di Tanah  Jawa.

Pencarian dan pengumpulan data  profil beliau penulis lakukan dengan menelusuri  data  dengan berbagai  pendekatan yaitu pengambilan data  ke anak dan  keturunan Habib  Yahya,  studi pustaka,  wawancara kepada ahli  sejarah, dan ke organisasi yang memiliki otoritas mengurus  nasab  keturunan.

Profil beliau yaitu dilahirkan  di Petamburan kurang  lebih Tahun  1882 M (data  ini mengikuti  perhitungan tahun  wafat di kurangi  usia  berdasarkan informasi  anakNya),  usia beliau  kurang  lebih  80 Tahun  dan  wafat  di Jakarta pada  Bulan Mei 1962.  Beliau  di makamkan wakaf Said  Naum  tanah  Abang yang  pada  tahun  1970an di era  Gubernur Ali Sadikin  pemakaman tersebut terkena penggusuran dan direlokasi ke Pemakaman Umum Karet.  Data keberadaaan makamnya saat  ini tidak diketahui,  Habib  Ahmad  Putra  Beliau yang ke 19 menyatakan bahwa  lokasi makam  abahnya tidak bisa memastikan dimana  jasad beliau dimakamkannya setelah penggusuran tersebut.

Nama  lengkap Yahya bin Usman  (mufti Betawi) bin Abdullah bin Agil bin  Umar  bin  Agil bin  Syaich  bin  Abdurrahman  bin  Agil (Al-badawi)  bin Ahmad  bin  Yahya. Panggilan  beliau  Habib  Yahya  tinggal di Petamburan (Jakarta  Barat) kemudian hijrah ke daerah Pasar  Jumat  hingga akhir hayatnya disana,   aktifitas  beliau  sehari-hari   usaha   percetakan  khususnya   kitab-kitab karya  abahnya Mufti, berdakwah di masjid dan  atau  langgar mushola. Beliau juga   mengajar    madrasah   yang   beliau   dirikan   bersama   rekannya    yaitu Madrasah  Sa’adatain di Pasar  Jumat  yang saat ini sudah  tidak beroperasi lagi, dan  mendirikan  majis  taklim dan  di Pasar  Jumat  dan  Pondok  Pinang  salah satunya  masjid hijau di daerah Pasar Jumat  depan Sekolah Kepolisian.

Nasab  beliau yaitu Yahya bin Usman  (mufti) bin Abdullah bin Agil bin Umar bin Aqil bin Syaich bin Abdurrahman bin Agil bin Ahmad  bi Yahya bin Hasan  bin  Ali bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin  Awi bin Muhammad bin Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad  almuhajir bin Isa Arrumi bin Muhammadan Nagieb  bin  Ali Uraidy  bin Jafar as-Shadiq bin Muhammadal- Baqir bin Zainal Abidin bin Husein Sayyidusy-Syuhada bin Fathimah  Az-Zahra binti Muhammad SAW.

Habib   Yahya   menurut   informasi  putranya  Habib   Ahmad   berguru langsung dengan Abahnya  Mufti belajar  berbagai  macam  ilmu agama  seperti fiqih, tauhid,  tasawuf, dan  keahlian mufti yang khusus yaitu ilmu falak. Murid- murid  beliau dari kalangan habaib  diantaranya yaitu Habib  Hasyim  Al-Habsy di daerah Pasar  Minggu dan  Habib  Ali Asegaf daerah Tomang  dan  murid dari kalangan ulama akhwal yaitu murid-murid  Madrasah  Sa’adatain ustd Mas’ud, Idris,  Abdul   Mutolib,   H.  Mansur   daerah  Pasar   Jumat   dan   Lurah   Sanusi (Pondok  Pinang).

Habib  Yahya  diakui  sebagai  ulama karismatik  yang  banyak  memiliki keistimewaan  dalam ilmu laduninya (karomah), kisah ini diceritakan  putranya yaitu pada  masa  penjajahan ada  seorang  saudagar yang di dicari-cari penjajah datang  menemui beliau untuk meminta  pertolongannya agar tidak tertangkap, dan    beliau   memerintahkan   untuk   jalan   terus   kedepan   tampa    melihat kebelakang  agar  tidak  terlihat  dan  itu terbukti  berhasil,  masih  banyak  cerita lainnya.

Habib  Yahya berdasarkan informasi Anto Jibri,l pelaku  sejarah  ulama habaib  Jakarta, beliau  habib  yang  berkontribusi  besar  terhadap bangsa  yaitu aktif diberbagai  kegiatan  baik  organisasi  pendidikan, keagamaan dan    politik diantaranya  di   bidang   pendidikan  aktif  pada      Jamiatul  Khoir,  kegiatan keagamaan sebagai  pembicara utama   (inti) dalam maulid  Betawi  di  Tanah Abang  (maulid akhir  kamis  ),   masa-masa penjajahan Jepang atau  Nipon, salah satu yang tercatat dalam sejarah peran beliau yang sangat menonjol yaitu pada  tahun  1942  yang  tercatat  dalam Koran  cahaya   dan  Asia Raya    yang tersimpan  di Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI).   Beliau juga juru bicara  dan debat  MIAI  khususnya  ketika berdebat dengan Dr. Karim Amrullah ayahnya Buya  Hamka   khususnya   perdebatan  yang  fenomenal  dalam  hal  khilafiyah maulid. Peran  lain beliau  yaitu  ketika  di Istana pemerintahan Jepang untuk pertama kalinya mengadakan acara halal bihalal atas usulan MIAI untuk mengadakan acara alal bihalal (sekarang  halal bihalal setelah lebaran).

Sumber :  Buku 27  HABAIB  BERPENGARUH DI BETAWI: Kajian Karya  Intelektual dan Karya  Sosial Habaib Betawi dari  Abad ke-17 hingga Abad ke-21, Editor:  H. Rakhmad Zailani  Kiki, S.Ag, MM, diterbitkan oleh :  JAKARTA ISLAMIC CENTRES [Periset : Dr. Mohammad Ziaulhaq  M., MPD]

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *