Temanggung, jaringansantri.com – Ketua PCNU Tulungagung, KH Abdul Hakim Mustofa, mengatakan setiap ada lagu Indonesia Raya dan Shubbanul Wathan, wajib hukumnya untuk memasang bendera merah putih dan benderan NU bersanding.
“Karena sudah tahu, siapa kita, NU dan NKRI harga mati”, ujar pria yang akrab disapa kaji Hakim ini.
Hal itu disampaikan dalam membuka acara Bedah Buku Mahakarya Islam Nusantara dan Masterpiece Islam Nusantara, di Kantor PCNU Tulungagung. Kamis, (05/10).
Acara bedah buku ini diselenggarakan oleh RMI PCNU Tulungagung dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional. Ia mengatakan “Hari Santri bukan hanya milik santri, tapi bangsa Indonesia.”
Dengan adanya bedah buku ini, Mustofa berharap, anak muda harus tahu perjuangan para tokoh NU. “Mudah-mudahan nanti menjadi penerus tokoh NU dimasa mendatang.”
Bedah buku dihadiri oleh kedua penulisnya, Ahmad Ginanjar Sya’ban dan Zainul Milal Bizawie. Hadir pula KH. Bagus Ahmadi (Wakil Ketua NU Tulungagung), M. Muntahibun Nafis (Dosen IAIN Tulungagung) sebagai pembanding.
Zainul Milal Bizawie menilai dicanangkannya Hari Santri Nasional itu sangat tepat. “Karena memiliki landasan historis yang kuat dan gerakannya sangat berperan besar bagi bangsa Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia ini tidak putus.”, ujarnya.
Dalam sejarahnya, lanjut Milal, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan santri adalah pengawal Proklamasi Kemerdekaan RI. Karena saat itu belum terbentuk TNI.
Sementara itu, A. Ginanjar Sya’ban menambahkan “diantaranya nikmat terbesar setelah Islam dan Iman adalah kita dilahirkan dan hidup menjadi bagian dari santri.”, tandasnya.
“Kalau bukan karena adanya santri, mustahil Indonesia itu berdiri tegak seperti sekarang ini”, imbuh alumni Pesantren Lirboyo ini.

Bedah Buku Masterpiece Islam Nusantara dan Mahakarya Islam Nusantara.
Bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Road Show bedah buku “Mahakarya Islam Nusantara” Pustaka Compass bersama A. Ginanjar Sya’ban dan Zainul Milal Bizawie, di 12 titik Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Beberapa tempat yang menjadi tujuan antara lain STAI Al Fitrah, UIN Maliki Malang, PC. RMI NU Tulungagung, PP HM Mahrusiyyah Lirboyo Kediri, IAIN Surakarta, PP. Salafiyah Kajen Pati, STIBI Syekh Jangkung Pati, STAIN Kudus, Universitas Semarang, dan PP. Ashabul Kahfi Kendal.(Damar).
Comments are closed