Oleh : Muhammad Latif Abimanyu dan Muhammad Angger Rafi (Fakultas Psoikologi, Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA))

Pengguna ialah kegiatan dalam mengenakan suatu semacam
benda ataupun fasilitas yang lain. Media Sosial terdiri dari 2 kata, ialah media serta
sosial. Media dimaksud selaku perlengkapan komunikasi sebagaimana definisi
yang sepanjang ini dikenal (Laughey, 2007; McQuail, 2003). Sebaliknya sosial
dimaksud sebagaian realitas sosial (the social as social fact) kalau tiap orang
melaksanakan aksi yang menyambung donasi kepada warga. Statment ini
menampakkan kalau pada realitasnya, media serta seluruh fitur lunak (aplikasi)
ialah sosial dalam arti bahwan keduanya ialah produk dari proses sosial.(
Durkheim, dalam Fuchs,2014).
Tik tok adalah sebuah aplikasi yang memberikan efek spesial yang unik dan
menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah untuk
membuat vidio pendek yang keren dan bisa menarik perhatian banyak orang yang
melihatnya. Aplikasi tik tok merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video
musik Tiongkok yang diluncurkan pada september 2016. Aplikasi ini merupakan
aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung musik, yang sangat digemari
oleh orang banyak termasuk orang dewasa, remaja serta anak-anak dibawah umur.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian perilaku keagamaan remaja
pengguna TikTok di Desa Talang Kemang adalah metode kualitatif. Penelitian ini
menerapkan teori Ekologi Media oleh Marshall McLuhan yang mempelajari
pengaruh media dan proses komunikasi terhadap persepsi, perasaan, emosi, dan nilai
teknologi yang mempengaruhi komunikasi melalui teknologi baru. Metode kualitatif
ini melibatkan wawancara dengan para remaja di desa Talang Kemang untuk
mendapatkan data mengenai durasi penggunaan aplikasi TikTok dan perilaku
keagamaan mereka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data dari dokumen
resmi dan pribadi, serta catatan lapangan. Metode penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan menerapkan teori Ekologi Media oleh Marshall McLuhan
yang mempelajari bahwa media dan proses komunikasi mempengaruhi persepsi
manusia, perasaan, emosi, dan nilai teknologi yang mempengaruhi komunikasi
melalui teknologi baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian perilaku
keagamaan remaja pengguna TikTok di Desa Talang Kemang adalah metode
kualitatif. Penelitian ini menerapkan teori Ekologi Media oleh Marshall McLuhan
yang mempelajari pengaruh media dan proses komunikasi terhadap persepsi,
perasaan, emosi, dan nilai teknologi yang mempengaruhi komunikasi melalui
teknologi baru. Metode kualitatif ini melibatkan wawancara dengan para remaja di
desa Talang Kemang untuk mendapatkan data mengenai durasi penggunaan aplikasi
TikTok dan perilaku keagamaan mereka. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan
data dari dokumen resmi dan pribadi, serta catatan lapangan.
Berdasarkan penelitian, salah satu praktik keagamaan yang paling diabaikan oleh
remaja di Desa Talang Kemang adalah pelaksanaan salat. Remaja cenderung kurang
disiplin dalam menjalankan salat dan sering menunda-nunda atau bahkan tidak
melaksanakan salat karena terlalu sibuk dengan aplikasi TikTok. Salah satu ibadah

yang memiliki kewajiban secara syar’i oleh seluruh umat Islam untuk
melaksanakannya yaitu salat. Kewajiban ini tidak bisa ditinggalkan dalam situasi
apapun. Pelaksanaan ibadah ini dengan adanya Takbiratul Ihram. Remaja seringkali
mengabaikan hal-hal keagamaan, bahkan sampai berbohong kepada orang tua demi
bisa membuka aplikasi TikTok.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa penggunaan aplikasi TikTok yang
berlebihan dapat mempengaruhi perilaku keagamaan remaja. Beberapa remaja
cenderung menunda-nunda atau bahkan tidak melaksanakan salat karena terlalu
sibuk dengan aplikasi TikTok. Namun, tidak ada informasi yang menyebutkan
adanya korelasi langsung antara jumlah waktu yang dihabiskan di TikTok dengan
tingkat perilaku keagamaan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
perkembangan teknologi yang semakin modern, yang membawa dampak positif dan
negatif bagi kehidupan manusia, termasuk aspek keagamaan. Artinya penggunaan
media sosial TikTok yang berlebihan dapat mempengaruhi kehidupan remaja,
dimana setiap remaja beraksi dan merasakan cenderung dipengaruhi media, remaja
menjadi merasa malas beribadah karena pengaruh penggunaan media yang
berlebihan. Berdasarkan hasil pra penelitian, salah satu remaja mengunakan aplikasi
TikTok 10 jam dalam sehari, bahkan sering mengulur-ulur waktu salat karena terlalu
sering membuka aplikasi TikTok.

Referensi

http://jurnal.umb.ac.id/index.php/madia/article/download/4720/2888

Aji Nugroho, W. (2018). Aplikasi TikTok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia. Universitas Widya Dharma Klaten Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia .
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Rosdakarya.
Hakim, A. (1996). Perbandingan Agama. Diponegoro.
Lexy J, M. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya
Rinanda, F. F. I., & Krisnani, H. (2020). Perilaku Generasi Z Terhadap Penggunaan Media
Sosial Tiktok: Tiktok Sebagai Media Edukasi Dan Aktivisme. Share : Social Work Journal,
10 .
Setiadi, D. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan
Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahnya. Prenada Media Group .

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *