Tangerang Selatan, Jaringansantri.com – Zainul Milal Bizawie meluncurkan buku terbarunya yang berjudul “Jejaring Ulama Diponegoro: Kolaborasi Santri dan Ksatria Membangun Islam Kebangsaan Awal Abad ke-19” terbitan Pustaka Compass. Peluncuran digelar di Auditorium 2 Gedung Perpusnas RI, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).

Sejarawan yang akrab disapa Gus Milal ini menyatakan bahwa penulisan sejarah, termasuk tentang tokoh Diponegoro menjadi pekerjaan yang besar bagi Nahdliyin. Sebab, selama ini sejarah yang ada terputus, sehingga Nahdliyin, khususnya santri sudah saatnya untuk mengungkapkan yang terputus itu kepada publik.

“Supaya peran kita, sebagai santri benar-benar diketahui, sehingga santri yang juga memiliki negara ini berhak mengisi dan memimpin negara ini,” katanya.

Diponegoro, lanjut Gus Milal, adalah sosok yang bukan hanya pejuang yang memperjuangkan politik atau keratonnya, melainkan juga seornag ulama yang mengetahui dan ingin menegakkan nilai-nilai Islam di Indonesia mengingatka saat itu kolonial sangat zalim.

“Bahwa pemerintahan itu harus mengikuti nilai-nilai keislaman, khususnya penegakkan keadilan karena kolonial (penjajah) selama ini menindas bangsa kita dan menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang tertinggal jauh dari negara lainnya,” ujat pria kelahiran Pati, Jawa Tengah itu.

Gus Milal berharap, karyanya itu bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas, dan membuat generasa penerus membaca dan menjadikan Diponegoro sebagai seorang yang inspiratif dan dapat mengambil hikmahnya.

“Saya berharap pembaca mengetahui bahwa diponegoro seorang santri dan muslim yang taat dan tidak terpisah dengan ksatria itu,” pungkasnya.

Peluncuran buku dengan tebal 439 halaman ini dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Katib Syuriyah PBNU KH Miftah Faqih, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah M Ikhsan Tanggok, Jubir BIN Wawan Hari Purwanto, Buduyawan Zastrouw Al-Ngatawi, Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad, Dekan Unusia Jakarta Ahmad Suaedy,  dan Direktur Islam Nucantara Center A Ginanjar Sya’ban. Masing-masing dari mereka mengemukakan testimoninya.

Sumber : NU Online

No responses yet

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *