Oleh Faikha dan Hafidah Isna Nurhayati

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

                      Kebahagian keluarga merupakan salah satu hal yang paling penting dalam hidup. Kebahagian keluarga adalah hasil dari banyak faktor, termasuk komunikasi yang baik,                  kasih sayang dan rasa hormat satu sama lain. Memiliki keluarga yang bahagia dalam kehidupan dapat membuat anak merasa aman dan dicintai, tak hanya  itu kebahagian dan keharmonisan dalam keluarga juga mampu membuat kehidupan pasangan suami/istri terasa lebih baik.

                   Menurut Islam keluarga yang bahagia adalah keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Dimana keluarga  memilki kesamaan secara agama, menjaga komunikasi, harmonis, tenteram, penuh cinta serta kasih sayang. Allah berfirman dalam Surat Ar Rum ayat 21, yang berbunyi:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Artinya:

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikanmu di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Q.S AR-rum : 21)

              Ayat ini menjelaskan, adanya Allah menciptakan pasangan sebagai bukti tanda kebesaran-Nya, untuk menunjukan bahwa hubungan suami-istri merupakan bagian rancangan Allah yang penuh hikmah. Di ciptakannya pasangan suami-istri agar mereka saling merasa tenteram satu sama lain, hal ini menunjukan bahwa pentingnya kenyamanan dalam sebuah hubungan keluarga.

                Dengan adanya rasa kasih sayang dan kenyamanan di antara pasangan suami-istri. Hal ini menjadi bentuk aspek dalam menciptakan keluarga bahagia sejalan dengan konsep keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah.  Keluarga dalam Islam, dilihat dari sebagai pemahaman bagaiamana penerapan ajaran agama dalam keluarga terutama dalam mengasuh anak di kehidupan sehari-hari.

              Dalam perjalanan hidupnya, keluarga berusaha membangun suasana yang penuh dengan rasa kasih sayang dan menumbuhkan keimanan serta sikap hormat satu sama lain. Selain dapat mencapai kebahagian di dunia, keluarga yang berpegang teguh pada keimanannya dan mentaati ajaran agama akan menjadi bekal yang bernilai di akhirat. Karena pada hakikatnya, semua umat muslim menginginkan kenikmatan dan kebahagiannya ialah bersama masuk syurga -Nya kelak di akhirat. Allah berfirman dalam surat Fushilat ayat 21:

وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ ۗ 

   Artinya:  

Di dalam syurga kamu memperoleh apa (segala kenikmatan) yang kamu inginkan dan memperoleh pula di dalamnhya apa (segala kenikmatn) yang kamu minta. “(Q.S Fushilat : 31)    

            Adapun langkah dan amalan untuk membangun keluarga bahagia menuju syurga Allah yang bisa dilakukan sebagai berikut:

  1. Orang tua selalu mengajarkan kepada anak-anaknya tentang keimanan dan menjalankan perintah Allah.

         Dalam hal ini orang tua tidak hanya membicarakan tentang keimanan kepada Allah, tetapi juga berusaha menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan bimbingan. Dengan pendekatan ini karakter mereka akan terbentuk  dengan baik dan mereka dapat memahami arti hidup tenteram dalam Islam. 

  • Rajin melaksanan ibadah terutama shalat lima waktu dengan berjama’ah.

            Melaksanakan ibadah tentunya bukan hanya sekadar  menjalan kewajiban, tetapi juga menjadi sarana dalam mendidik diri sendiri keluarga, ketaatan dan kedisiplinan. Dengan rajin melaksanakan shalat lima waktu, dapat memberikan energi positif dalam hubungan dengan Allah terutama dengan berjama’ah.

  • Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

           Dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, hal ini menunjukan seseorang berusaha untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah. Menjaga keimanan dan keistiqomahan, dan menciptkan fondasi yang kokoh dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Saling menghormati

          Anggota keluarga baik ayah, ibu dan anak harus saling mendengarkan dan memberikan perhatian. Menghargai setiap keputusan yang diberikan, menghindari perkataan kasar  agar terhindar dari konflik. Anak menghormati orang tua dan begitu pula orang tua harus menerima dan menghargai pendapat anak. Saling menghormati dalam keluarga akan menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang.

  • Saling mendoakan

Rasulullah SAW bersabda:

Doa seorang muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di kepala seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas; bila ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan, Aamiin, dan untukmu juga seperti itu.”

          Dalam hadits di atas mengajarkan kepada kita sebagai umat Islam untuk mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan. Dengan demikian, saat seseorang muslim mendoakan kebaikan untuk saudaranya. Malaikat mengaamiinkan dan mendoakan pula bagi si pembaca doa. Begitu juga dalam keluarga sudah menjadi kewajiban bagi anak mendoakan orang tuanya dan sebaliknya orang tua mendoakan anaknya terutama doa ibu. 

           Dengan demikian, keluarga bahagia dalam Islam. Dikenal sebagai keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah tercipta karena adanya komunikasi baik, harmonis, dan memberikan kasih sayang serta menjaga keimanan bersama. Untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat, keluarga perlu membangun suasana kasih sayang, melaksanakan Ibadah, dan menjalakan perintah-Nya serta menjauhi larangann-Nya.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *