Jaringansantri.com-Bogor, Salah satu hasil dari Munas Alim Ulama NU yaitu untuk Mewujudkan Keadilan Agraria dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia, hal ini disampaikan oleh Ketua PBNU sekaligus Ketua Panitia Munas Alim Ulama NU, KH. Robikin Emhas, SH, M.H dalam Seminar Ekologi, Budaya, dan Pembangunan (EKBUDBANG) dengan tema “Mengusung Bersama Agenda Reforma Agraria : Apresiasi-kritis Hasil Munas Alim Ulama NU 2017” yang diselenggarakan oleh Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) yang bekerjasama dengan Pusat Studi Agraria (PSA)-LPPM IPB dan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) IPB , Rabu, (27/12) di Ruang Rabuan Departemen SKPM 414, IPB.

Wakil Sekjen PBNU sekaligus Koordinator Tim Rekomendasi Munas, Drs. H. Masduki Baidlowi juga menjadi pembicara dalam acara tersebut. Sedangkan penanggapnya yaitu Prof. Dr. Endriatmo Soetarto dari Departemen SKPM, FEMA IPB dan M. Shohibuddin, M.Si dari Departemen SKPM, FEMA IPB dan Pusat Studi Agraria IPB. Seminar dimoderatori oleh Dr. Ir. H. Aji Hermawan, MM.

KH. Robikin mengungkapkan bahwa NU melihat persoalan ketimpangan menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan nasional.

‘’NU melihat persoalan ketimpangan menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan nasional. Kekayaan monopoli segelintir orang yang menguasai lahan, jumlah simpanan uang di bank, saham perusahaan, dan obligasi pemerintah’’, ujarnya.

Prof. Dr. Endriatmo Soetarto juga mengungkapkan bahwa Hasil Munas Alim Ulama Sebagai Pemulih Dan Peneguh Akhlaq Bangsa. Sedangkan M. Shohibuddin, M.Si menyatakan Keputusan NU menegaskan kembali jati diri yang ruhnya mengusung reforma agrarian, yang pada dasarnya berangkat dari peforma relijius sewaktu negara ini didirikan.

Seminar tersebut, berjalan dengan lancar dan aktif. Di akhir acara, Drs. H. Masduki Baidlowi menegaskan bahwa hasil Munas tersebut didukung dengan bersama.

“Jangan sampai reforma Agraria menjadi Gedung tanpa pondasi dan pohon tanpa akar”, ungkapnya. (Z.Abd)