Tangerang Selatan, jaringansantri.com- Ketokohan Syaikh Ahmad Nahrawi Banyuwangi di dunia keilmuan di Mekkah tidak diragukan lagi. Banyak karya-karya besar Ulama Nusantara maupun Timur Tengah, menjadi koleksi dan diberi endors olehnya. Namun, banyak santri dari bertanya apakah ia memiliki karya sendiri?
Direktur Islam Nusantara Center (INC), A. Ginanjar Sya’ban menjawab terkait hal ini dalam kesempatan Kajian Turats Ulama Nusantara di INC. Sabtu, (30/09). Didampingi Gus Milal Bizawie, ia memaparkan penemuan-penemuannya terkait koleksi dan karya Syaikh Nahrawi Banyuwangi.
Ginanjar mengatakan ternyata Syaikh Nahrawi Banyuwangi juga memiliki karya sendiri. Dan Naskahnya tersimpan di Muridnya.
“Kitab tersebut dimilik oleh KH Abdullah umar Faqih dari Cemoro Banyuwangi”, jawabnya.
“Tanda kepemilikan tersebut tertulis di sisi halaman kitab, atau yang disebut parateks”, imbuhnya.
Kitab tersebut berisi ta’liq Syaikh Nahrawi Banyumas atas risalah Syaikh Ahmad Zaini Dahlan dalam bidang ilmu Balaghah. Diterbitkam tahun 1911 diterbitkan oleh Maktabah Attariki almajidiyyah di Mekkah.
“Kalau tidak ditemukan kitab ini, entah kita menemukan jejak intelektual beliau dimana lagi? Alhamduliiah ada aja yang merawatnya”, ujar filolog santri alumni Lirboyo ini.
Dalam forum kajian INC tersebut, Ginanjar menunjukkan gambar halaman kitab. Kitab ini tidak ada ” titi mangsa” hanya ada tahun cetaknya. Selain itu terdapat juga cap Syaikh Ahmad Nahrawi, semacam tanda tangan.
Sedangkan Gus Milal Bizawie menambahkan bahwa Syaikh Nahrawi Banyumas al-Makki
Kunci daripada jaringan Ulama Nusantara dan Timur tengah. Tetapi kurang dikenal di massa sekarang.
“Karya-karya besar dari ulama-ulama besar menandakan jaringan Syaikh Ahmad Nahrawi sangat luas”, tandasnya.
“Ia merupakan ulama alim dan sepuh, hingga sering dimintai pendapat ulama-ulama sekitar. Bahkan Hadratussyaikh Hasyim Asyari sebelum mendirikan NU, sempat meminta nasehat beliau”, pungkas Milal.(Damar)
Comments are closed