Oleh: Ashlih Atho’illahMahasiswa Ilmu Hadis UIN Sayyid Ali Rahmatulloh Tulungagung

Anak dengan orang tua bukan hanya sekedar hubungan darah. Namun didalamnya ada juga aspek-aspek yang terkandung didalamnya, seperti halnya kasih sayang, nafkah lahir dan nafkah batin. Kita tahu bahwa nafkah adalah tugas dari orang tua, Sedangkan kasih sayang bukan hanya orang tua kepada anak, akan tetapi juga sebaliknya anak kepada orang tua. Anak tidak akan menjadi sholeh tanpa adanya usaha atau tirakat dari orang tua, seperti:

Orang tua memberikan nafkah yang halal dan makan yang halal, karena makan yang haram itu merusak hati. Bisa di bayangkan jika anak memakan dari hasil curian atau menipu, tubuh anak akan terkontaminasi dengan daging-daging yang haram. Itulah kenapa anak sering membangkan, bandel dan tak mau di atur. Dan kita semua tahu bahwa anak itu terlahir masih bersih belum kemasukan apapun, oleh karena itu pentingnya orang tua memberikan nafkah dan pembelajaran yang baik-baik agar anak juga baik.

Orang tua memberikan pembelajaran yang baik adalah hal penting, karena itu berkaitan dengan pertumbuhan perilaku dan hati anak. Mulai dari balita orang tua sudah memberikan pelajaran, bisa dengan cara seperti: orang tua sering membaca Al-Quran, membaca sholawat, dan berkata-kata dengan baik. Ketika anak sudah memasuki masa bermain, orang tua bisa memasukkan di sekolah yang baik dan di awasi agar tak terjerumus kepada sesuatu yang buruk. Ketika anak sudah menginjak dewasa juga di sekolahkan di tempat yang baik, dan juga di awasi agar tidak terpengaruh dengan teman yang buruk akhlaknya.

Orang tua juga harus tau, bahwa Setiap anak memiliki keunikan dan kecenderungan masing-masing. Mareka tidak bisa disamakan, baik dalam hal perlakuan, maupun kemampuannya. Masing-masing anak memiliki potensinya sendiri-sendiri. Metode pendidikan dan perlakuan yang berhasil diterapkan kepada seorang anak, belum tentu cocok bila diterapkan kepada anak yang lain, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama. Oleh kerana itu, orang tua dituntut untuk mampu keatif, dan dapat menciptakan berbagai macam ide dalam mendidik anak-anaknya.

Ketika anak di berikan nafkah dari yang halal-halal dan di didik dengan baik, maka orang tua akan memetik hasil dari usaha yang mereka tanam. Yang mana dalam hadis shohih muslim di sebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Shahih Muslim 3084: dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak shalih yang selalu mendoakannya.”

Dalam hadis tersebut di sebutkan bahwa ketika manusia meninggal dunia, mereka akan tetap menerima pahala pahala yang tidak terputus. Yang mana salah satunya dengan mempunyai anak yang sholeh. Anak yang sholeh taat pada Allah SWT dan kepada orang tua, dia tidak akan lupa mendoakan orang tuanya dan dia akan selalu berbuat amal yang baik-baik. Itulah mengapa kita orang tua harus pandai-pandai mendidik anak, agar anak berakhlak baik dan anak juga akan mengajarkan kebaikan kepada oranglain dan juga ke anak turunnya dan seterusnya. Dan tak lupa peran doa ibu untuk anak, karena kita tahu bahwa doa ibu mudah diijabah oleh Allah SWT. Untuk itu, wahai ibu berdoalah yang baik-baik apapun yang terjadi, agar anak juga menjadi yang terbaik.

Dalam Al-Quran juga di sebutkan dalam surat Al-Imron Ayat 38:

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

38. Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Tatkala Zakaria melihat kemuliaan dan martabat yang begitu tinggi pada Maryam di hadapan Allah, timbullah keinginannya untuk mempunyai seorang anak serupa dengan Maryam dalam kecerdasan dan kemuliaannya di sisi Allah. Walaupun Zakaria mengetahui bahwa istrinya adalah seorang perempuan yang mandul dan sudah tua, namun dia tetap mengharapkan anugerah dari Allah. Di dalam mihrab tempat Maryam beribadah, Zakaria memanjatkan doa kepada Allah, semoga Dia berkenan menganugerahkan kepadanya seorang keturunan yang saleh, dan taat mengabdi kepada Allah. Doa yang timbul dari lubuk hati yang tulus dan penuh kepercayaan kepada kasih sayang Allah yang Maha Mendengar dan memperkenankan segala doa, maka segera doanya dikabulkan Allah.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *