Banyak orang yg menuhankan Agama, Menuhankan kitab-kitab Suci, menuhankan Al Qur’an dan Al hadits, Tidak menuhankan Tuhan.

Agama itu adalah jalan hidup yg sedang ditempuh oleh tiap2 orang untuk ber-kesadaran murni alias bertauhid mengenal Tuhannya (makrifat).. 

Tapi banyak orang yg tidak mengenal dan tidak sampai tentang tujuan Agama, karena mereka banyak saklek di ritual atau syariat tidak sampai ke spritual tarekat, hakekat, makrifat, KETAUHIDAN.

Akhirnya mereka menuhankan Agama bukan menuhankan Tuhan, akhirnya mereka menyembah Nama Tuhan bukan menyembah pemilik Nama. 

Mereka dengan mudah menilai dan menjudge orang lain syirik, sesat, munafik, kafir, tidak sesuai tuntunan, menghalalkan darah orang lain dsbnya, dan merasa surga adalah miliknya, Karena mereka saklek dengan kitab-kitab tanpa akal pikiran.

Banyak Ayat-ayat suci Al Qur’an yang mencela dan menghardik orang-orang yang tidak mau berfikir dan Untuk mencela orang-orang yang tidak berfikir dan tidak menggunakan akal, di kitab suci Al-Qur’an banyak menggunakan tanda tanya yang bersifat negatif seperti: 

“Apakah kamu tidak menggunakan akal fikiran” (afala ta’qilun)? 

“Apakah kamu tidak berfikir” (afala tatafakkarun?) 

“Apakah kamu tidak melihat” (afala tubsirun)? 

“Apakah kamu tidak ingat” (afala tadzakkarun)? 

“Apakah mereka tidak mendalami” (afala tadabbarun)? 

Ayat-ayat yang berkaitan dengan tanda tanya atau pertanyaan ini, banyak menyuruh manusia untuk membedakan antara baik dan buruk, jahat dan mulia dan untuk menimbang dan memilih antara kelezatan kehidupan dunia dan akhirat kelak. 

Seperti firman Allah ini : 

“Jijik perasaanku terhadap kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Maka mengapa kamu tidak mau menggunakan akal fikiran kamu?” (QS. Al-Anbiya’: 67). 

Dalam banyak ayat Allah mensifatkan orang-orang yang tidak berfikir sama dengan binatang dan bahkan lebih hina daripada binatang, hal ini karena binatang memang sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk berfikir, sedangkan manusia sudah diberi alat untuk berfikir namun mereka tidak menggunakannya dengan sungguh. 

Kasus ini dapat dilihat dalam firman Allah: 

“Sesungguhnya sejahat-jahat makhluk yang melata, pada sisi (hukum dan ketetapan) Allah, ialah orang-orang yang pekak lagi bisu, yang tidak mau memahami sesuatupun (dengan akal fikirannya).” (QS. Al-Anfâl: 22).

Banyak sekali Firman-firman Alloh SWT agar manusia menggunakan Akal (pikiran, perasan, hati).

“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir”(QS Al Baqoroh :219)

“Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir” (QS Al A’raf: 176).

“Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir”.(QS Yunus: 24)

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (QS Ar Ruum: 21)

“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”.(QS Az Zumar: 42).

“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir”.(QS Al Jatsiyah: 13).

“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir”.(QS Al Hasyir: 21)

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang menggunakan akal”.(QS Ar Ra’du: 4)

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *