Aqidah sam’iyyat adalah keyakinan akan hal-hal ghaib yang informasinya kita menerima dan mendengarnya dari penjelasan al-Qur’an dan hadits. Sesungguhna aqidah sam’iyyat itu terhimpun dalam 20 (dua puluh) hal-hal gaib yang wajib kita yakini keberadaannya dan kita semua akan mengalami serta menjalani tahapan demi tahapannya. Barangsiapa tidak mempercayainya baik sebagian atau kesuluruhannya, maka dapat terkategori kafir, na’udzu billahi min dzaalik. Adapun perincian aqidah sam’iyyah dimaksud adalah meyakini adanya hal-hal berikut, yaitu :
- Alam barzakh (alam kubur). Yaitu alam antara dunia dan akhirat.(Q.S.Fathir:22; al-Mumtahanah : 13)
- Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. (H.R.Abu Daud dan Ahmad)
- Nikmat alam barzakh. Amal saleh seseorang nanti akan menjelma menjadi seseorang yang wajahnya elok rupawan yang akan menghiburnya di alam kubur (H.R.Abu Daud dan Ahmad)
- Siksa alam barzakh (H.R.Abu Daud dan Ahmad)
- Kebangkitan dari kubur.(H.R.al-Bukhory dan Muslim)(Q.S. az-Zumar:68)
- Alam Mahsyar. Kelak seluruh manusia digiring ke padang masyar dalam keadaan telanjang, tanpa alas kaki dan belum dikhitan (H.R.al-Bukhory dan Muslim) di mana orang kafir digiring dengan wajahnya yang diseret , serta buta, tuli dan bisu (Q.S.al-Isro: 97-98)dan di dekatkan matahari di atas kepala semua makhluk setinggi kira-kira 1 mil, sehingga saking panasnya, akhirnya mereka tenggelam dengan keringatnya masing-masing (H.R.Muslim)(Q.S.Thoha:102)
- Syafa’atul ‘uzhma, yaitu pertolongan yang besar dari Rasulullah s.a.w. untuk ummatnya yang melakukan dosa besar (H.R.Ahmad, an-Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Hibban dan al-Hakim)
- Perhitungan amal (hisab). (Q.S.al-Insyiqoq : 8)
- Penimbangan amal (mizan)(Q.S.al-Qori’ah: 6-11)
- Penyeberangan jembatan Shirotol Mustaqim. (H.R. Muslim)(Q.S.Yaasiin : 66).
- Siksa neraka. Siksaan neraka yang paling rendah adalah memakai sendal dari bara neraka lalu otaknya mendidih (H.R.al-Bukhory-Muslim)
- Keabadian di neraka.(Q.S.at-Taghobun:10,; az-Zumar:72; al-Jin: 23)
- Adanya surga. Merupakan tempat kembalinya orang-orang beriman. Sebanyak apapun dosa seorang Muslim , setelah dibersihkan dineraka, pastilah akan masuk surga juga selama masih ada iman. Luasnya seperti luasnya 7 lapis langit dan bumi (Q.S.Al-Baqarah : 82; Ali Imron :133; al-A’rof : 44).
- Adanya Nikmat surga. Kenikmatannya tidak pernah terbayangkan sebelumnya, belum pernah sepasang mata pun memandangnya sebelumnya dan belum ada sepasang telinga yang pernah mendengarnya. (H.R.al-Bukhory dan Muslim)
- Adanya keabadian di surga.(Q.S.al-Ahqof : 14; at-Taghobun: 9; al-Mujadalah : 22)
- Adanya kekekalan tulang ekor manusia (H.R.al-Bukhory dan Muslim)
- Adanya telaga (haudl). Tiap-tiap Nabi memiliki telaga untuk umatnya masing-masing. (Hadits Marfu’ dari al-Hasan)
- Adanya mauqif , yaitu berdiri di padang Mahsyar menanti keputusan ALLAH apakah selamat dari neraka dan masuk surga atau tidak.(H.R. al-Bukhary, Muslim, Ahmad).
- Telaga Kautsar, yaitu telaga di surga yang khusus dimilikkan bagi Rasulullah s.a.w. untuk di minum oleh umatnya. Airnya lebih manis dari madu, lebih putih dari susu. Barangsiapa meminum airnya seteguk saja, maka tidak akan haus selama-lamanya (Q.S. al-Kautsar : 1; H.R. Muslim dan at-Tirmidzy). Panjangnya telaga adalah perjalanan sebulan begitu pula panjang tiap sudutnya (H.R.Muslim) Telaga Rasulullah ini s.a.w. yang paling luas dan paling banyak didatangi dibandingkan telaga para Nabi yang lain.
20. Terjadinya hari kiamat. (Q.S.al-Qori’ah : 1-11; at-Takwir : 1-14, al-Qiyamah : 6-15)
(Diolah oleh Cep Herry Syarifuddin dari sumber : Kitab ‘Aqidatul Mukmin karya Abu Bakar Jabir al-Jaza’iry, kitab Ithaful Muslim karya Syekh Yusuf bin Isma’il an-Nabhany, kitab Jauharut Tauhid karya Ibrahim al-Baijury dan al-Jami’ush Shogir karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi)
No responses yet