Ciri orang beramal dgn ikhlas itu senang dan punya hati gembira dlm beramal. Orang yg masih ada mangkel itu gak akan bisa ikhlas dlm beramal. Orang gak ikhlas, amalnya gak akan diterima.

Begitu juga kalo kita memperbagus amal dengan ambisi biar ikhlas, kita gak bakal dapat. Justru malah ghoflah, lupa tujuan amal itu sendiri. Karena ikhlas itu murni anugerah Gusti Allah.

Ikhlas itu gak usah dipikirkan, gak mikir ikhlas itu ikhlas. Apapun yg didapat dari amal kita, kita pasrahkan pada Gusti Allah (tawakal). Yang bisa kita usahakan cuma memperbagus niat dan beramal semampunya. Seperti cerita Mbah Hamid berikut.

Mbah Hamid Pasuruan suatu hari kedatangan seorang nelayan. Nelayan itu menghadap Mbah Hamid sambil membawa kembang.

“Lho, buat apa kembang ini?” Mbah Hamid bertanya.

“Mohon kembang ini didoakan, Yai, mau saya taruh di kapal biar dapat ikan banyak,”

“O gitu, tapi daripada di taruh di kapal, kembangnya jadi amis ikannya jadi wangi, lebih baik kembangnya di taruh di kamar atau di tempat sholat biar wangi dan nyaman digunakan,” saran Mbah Hamid.

“Baik, Yai” sang nelayan menuruti saran Mbah Hamid lalu langsung pulang.

Beberapa hari kemudian, sang nelayan datang lagi ke ndalem Mbah Hamid. Tapi kali ini membawa ikan yang banyak sekali.

“Lho, ini ikan buat apa?” tanya Mbah Hamid heran.

“Ini buat njenengan, Yai, alhamdulillah berkat doa dan saran njenengan untuk meletakkan kembangnya di rumah saja, hasil tangkapan saya berlimpah, Yai,” jawab si nelayan.

“Lho, kalo gak salah waktu itu kan saya belum sempat berdoa?” sahut Mbah Hamid sambil tertawa.

Nah, beramal itu seperti cerita Mbah Hamid di atas. Beliau berdakwah pada orang, dengan niat orang tersebut bisa lurus perilaku beragamanya. Gak mikir apapun kecuali niat cari ridho Gusti Allah bagi dirinya dan orang yang didakwahi. Sambil beramal semampunya. Masalah nanti diterima atau tidak, dapat apa dari dakwahnya itu, itu urusan Gusti Allah. Artinya tawakal. Dan justru hal itu membuat orang sukarela menuruti saran Mbah Hamid.

Berikut poin-poin intisari pembahasannya :

  1. Ikhlas punya tiga rukun : hakikat niat, ushul ikhlas dan shidqun
  2. Niat adalah inti amal yang punya 3 rukun : ilmu (pemahaman), keinginan dan gerakan
  3. Untuk memperbagus niat, harus terpenuhi unsur ilmu, pikir dan dzikir.
  4. Amal baik sebaik apapun, pasti ada cacatnya. Maka paling tidak, perbagus niat.
  5. Niat yg benar, tujuannya adalah mengharap ridho Gusti Allah
  6. Dalam satu amal, bisa punya keuntungan banyak, bila semua kebaikan kita kumpulkan dalam satu niat.
  7. Agar niat baik terwujud, harus mengerti prioritas dan rasa senang terhadap amal.
  8. Saat prioritas terselesaikan dan ada rasa senang dlm melaksanakan amal, maka bisa diharapkan muncul ikhlas.
  9. Ikhlas itu merasa senang dlm amal, tidak mengingat-ingat amal dan tujuan amal hanya satu.
  10. Ikhlas itu sulit karena ada rasa tidak senang, adanya distraksi dan pikiran yang belum los.
  11. Ikhlas harus melalui proses panjang dan pengulangan amal terus menerus.
  12. Proses pengulangan hingga berujung ikhlas ini bisa dicapai dgn musawiyah, maghmuroh dan daf’ul mubahat.
  13. Kalo pernah dianugerahi ikhlas, maka orang mendapat buahnya ikhlas yaitu shidqun
  14. Shidqun adalah peringkat khouf yang tertinggi
  15. Ada 6 tahapan untuk mencapai maqom shidqun.

Maka tugas kita sekarang untuk terus meluruskan niat dengan ilmu, pikir dan dzikir. Semoga Gusti Allah meridhoi kita. Aamiin.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *