Dalam sebuah situs dijelaskan, Kekhalifahan Umayyah di Spanyol jatuh setelah terjadi Abbasid revolution. Disinggung juga, Abbasid adalah  dinasti yang dibentuk oleh Abu Al Qasim Mohammad Bin Abbad, yang diklaim oleh para sejarawan sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad (SAW) melalui putri Nabi, Fatima.

Pada 1091, Abbasid kingdom jatuh ke tangan dinasti Almoravid, dinasti kekaisaran Berber Maroko. Seorang putri dari keturunan Abul Qasim yang bernama Zaida melarikan diri ke istana Raja Alfonso VI – Raja Leon, Castile dan Galicia dari Spanyol. Zaida yang muslimah kemudian masuk Katolik Roma dan menikah dengan Raja Alfonso VI, baca:

https://www.google.co.id/amp/s/timesofislamabad.com/09-Apr-2018/egypt-s-former-grand-mufti-confirms-queen-elizabeth-is-descendant-of-prophet-muhammad-pbuh%3fversion=amp

Nampaknya situs itu salah menyebut Abbadid dengan Abbasid. Situs itu jumbuh atau tidak bisa membedakan antara Abbasid dengan Abbadid. Apalagi dalam sejarah, yang ditemukan di Spanyol bukan Abbasid (Abbasiyah) tapi Abbadid (dinisbatkan kepada pendirinya). Bosworth dalam The Islamic Dynasties menyebut dinasti Umayyah di Spanyol dengan The Spanish Umayyads, para khalifah Abbasiyah ditulis dengan The Abbasid Caliphs, dinasti Fatimiyah dengan The Fatimids, dinasti Muhammad bin Abbad yang menguasai Sevilla disebut dengan Abbadids of Seville.

Dinasti Abbadid adalah satu dari 20 (versi  Amany Lubis dalam Ensiklopedia Tematis Dunia Islam) atau 39 (versi Bosworth) dari penguasa-penguasa kecil di Andalusia yang disebut muluk al-tawaif.

Dinasti Abbadids yang berkuasa di Sevilla ini dipimpin beberapa orang saja. Pada tahun 414/1023 dipimpin oleh Muḥammad I b. Ismā‘īl Ibn ‘Abbād, Abul Qāsim. Lalu pada tahun  433/1042 dipimpin oleh ‘Abbād b. Muḥammad I, Abu ‘Amr Fakhr al-Dawla al-Mu‘tadiḍ. Pada tahun 461-484/1069-1091 dipimpin oleh Muḥammad II b. ‘Abbād, Abul Qāsim al-Mu‘tamid.

The Cambridge History of Islam menyebut Sevilla diperintah oleh dinasti hispano-Arab keluarga abbadid yang merupakan party kingdoms (muluk al-tawaif?) yang paling penting dan paling terkenal. Saat mengusir khalifah Hammudid, Sevillian membentuk pemerintahan republik di bawah Qadi Muhammad bin Abbad, yang mengangkat dirinya sendiri dari rekan-rekannya dan menjadikan dirinya raja de facto.

Setelah muluk al tawaif yang  sering berperang dengan sesama muslim ini lemah, lalu datanglah dinasti Al Murabitun (Al Moravids) menguasai Andalusia. Setelah dinasti Al Murabitun, datanglah dinasti Al Muwahhidun yang menguasai Andalusia. 

Dinasti Al Muwahhidun tidak tunduk kepada Khalifah Abbasiyah. Dinasti ini didirikan oleh Ibn Tumart  yang mengaku sebagai keturunan Nabi dan memproklamasikan sebagai Al Mahdi. Ibn Tumart mengkafirkan paham lain yang punya pandangan Tuhan punya anggota tubuh (tajsim) sebagaimana diyakini dinasti Al Murabitun.

****

Selanjutnya  yang  perlu didedah ringkas adalah  apakah Ratu Elizabeth keturunan Nabi? Beberapa penelitian berbeda pendapat semisal dapat ditelisik dalam situs:

https://cekfakta.tempo.co/fakta/32/fakta-atau-hoax-benarkah-ratu-elizabeth-ii-keturunan-nabi-muhammad dan https://www.merdeka.com/dunia/ramai-klaim-ratu-elizabeth-ii-keturunan-nabi-muhammad-ini-faktanya.html

Hemat saya, bisa diterima pendapat yang menjelaskan bahwa Putri Elizabeth punya jalur nasab ke Dinasti Abbadid yang sambung ke Nabi. Hal ini berpegang kepada peneliti silsilah yang otoritatif di Inggris, Brooks-Baker yang merupakan Direktur Burke’s Peerage Foundation, yayasan Inggris yang khusus meneliti dan mempublikasikan catatan silsilah ningrat Inggris. Buku-buku Burke’s Peerage dianggap otoritatif dalam memetakan asal-usul para ningrat Eropa. Dia mengatakan “Sedikit orang Inggris yang mengetahui bahwa darah Muhammad mengalir di pembuluh darah ratu. Namun semua pemimpin agama Islam bangga dengan fakta ini.”  

Mantan Mufti Agung Mesir, Ali Gomaa, juga sependapat dengan pendapat ini. Demikian juga Syaikh Nazim Haqqani dalam beberapa wawancara menyebut keluarga kerajaan Inggris adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad.

Keluarga kerajaan seperti Pangeran Charles yang dekat dengan tarekat (https://republika.co.id/berita/103628/pangeran-charles-tamu-kehormatan-dalam-acara-sufi) ini ada hal lain yang bisa dikaitkan dengan silang sengkarut  masalah habaib di Indonesia.

Di saat dunia medsos riuh rendah karena perdebatan masalah habaib, ada yang bilang bahwa keturunan Nabi akan dijamin husnul khotimah karena akan dibimbing oleh malaikat saat mau meninggal. Tentu ini menarik, Putri Zaida yang menurunkan Ratu Elizabeth adalah keturunan Nabi yang katanya masuk Kristen. 

Kalau pendapat di atas dipegang, maka dia husnul khatimah dan nantinya ke surgaNya. Tentu ini mengggembirakan  karena memang harapan kita agar mayoritas manusia masuk surga, entah habib atau bukan, bahkan orang baik yang belum paham Islam juga bisa masuk surga.

Mungkin para pembela gagasan bahwa habib pasti husnul khatimah akan berpendapat dengan meragukan silsilah putri Zaida sambung kepada Nabi karena ada beda pendapat pakar. Saya hanya bertanya,  kenapa Anda tidak meragukan dan pasti yakin bahwa tokoh tertentu sebagai keturunan Nabi? 

Sebagai penutup, bisa juga membaca  tulisan Ustadz Ahmad Sarwat tentang habaib: https://umma.id/article/share/id/1002/277283 

Masukan sangat senang saya terima

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *