Habib Muhammad bin Abdurahman Assegaf adalah anak pertama dari pasangan Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf (Sayyidul Walid) dan Hj. Barkah binti Ahmad Fusyani. Lahir pada tanggal 06 Maret tahun 1940 di Bukit Duri, Jakarta. Habib Muhammad adalah tokoh ulama yang disegani di Jakarta, kiprahnya melanjutkan perjuangan dakwah Sayidul Walid sebagai pemimpin di Yayasan Tsaqafah Islamiyah. Ayah dari 12 anak ini tinggal di Jl. Yayasan Tsaqafah Islamiyah, No. 32 A Ceger, Cipayung, Kota Jakarta Timur.
Nasabnya adalah, Habib Muhammad bin Habib Abdurrahman bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Segaf bin Muhammad (Al-Qhadi) bin Umar bin Thoha (Al-Qhadi) bin Umar bin Thoha bin Umar ash-Shofi bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin Sayyidina Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf bin Syekh Muhammad (Maula Ad-Dawilayh) bin Syekh Ali (Shohibud Dark) bin Sayyidina Al-Imam Alwi Al-Ghuyur bin Sayyidina (Al- Imam Al-Faqih Al-Muqaddam) Muhammad bin Sayyidina Ali bin Sayyidina (Al-Imam) Muhammad (Shohib Marbath) bin Sayyidina Ali (Al-Imam Kholi Qosam) bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina (Al-Imam) Muhammad (Shohib As- Shouma’ah) bin Sayyidina (Al-Imam) Alwi Alawiyyin (Shohib Saml) bin Sayyidina (Al-Imam) Ubaidillah (Shohibul Aradh) bin Sayyidina (Al-Imam Al- Muhajir) Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa (Ar-Rumi) bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al- Imam Ja’far As-Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina (Al-Imam) Ali Zainal Abidin bin (Al-Imam As-Syahid Sayyidi Syabab Ahlil Jannah) Sayyidina Al-Husein Rodiyallahu bin Sayyidah Fatihmah Az- Zahra binti Sayyidina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Habib Muhammad bin Abdurahman Assegaf memulai pendidikannya di bawah bimbingan Sang Ayah, Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, di Madrasah Tsaqafah Islamiyah, Bukit Duri, kemudian sebagaimana pesan Sang Ayah, Habib Muhammad belajar ke berbagai ulama besar di zamannya, guru- gurunya dari kalangan Habaib adalah Habib Ali bin Husein Al-Athos, Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi, Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, Habib Muhammad Al-Baqir bin Abdullah Al-Athos, Habib Zeib bin Abdullah Ash- Shalibiyah, Habib Abdurrahman Al-Qhadi, Habib Umar bin Hud Al-Athos, dan Habib Salim bin Toha Al-Haddad.
Adapun guru-gurunya dari kalangan ulama Ahwal adalah KH. Abdullah bin Nuh, KH. Abdurrahman Nawi, KH. Abdullah Arfan Pekojan, KH. Masturoh Sukabumi, Muallim KH. Romli Pandeglang, Muallim Yunus, dan sebagainya. Beliau mengaji berbagai cabang ilmu, mulai dari Bahasa Arab, Qiroat Al-Quran, Fiqih, Aqidah dan Tasawuf. Kitab Tasawuf yang paling sering beliau baca di hadapan para guru adalah kitab An-Nashaih Ad-Diniyah karya Imam Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
Karya tulis yang beliau susun adalah kitab kumpulan zikir dan wirid, yaitu Majmu’ Al-Azkar wa Al-Ad’iyah, kitab ini penyempurnaan dari kitab zikir Al-Fauz, panduan zikir untuk jamaah pendukung kemenangan Ing. Fauzi Bowo, saat pencalonan kembali sebagai gubernur Jakarta, kebetulan Habib Muhammad Assegaf diminta sebagai pimpinannya. Permintaan yang sempat beliau tolak beberapa kali, dan akhirny beliau terima dengan pertimbangan mempertahankan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah. Di dalam kitab zikir itu terdapat zikir susunan beliau sendiri, yaitu al-Wirdu al-Shugair dan beberapa syair-syair pujian dan tawassul susunannya sendiri.
Sumber : Buku 27 HABAIB BERPENGARUH DI BETAWI: Kajian Karya Intelektual dan Karya Sosial Habaib Betawi dari Abad ke-17 hingga Abad ke-21, Editor: H. Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag, MM, diterbitkan oleh : JAKARTA ISLAMIC CENTRES . [Periset : Adithiya Warman, S.Si.]
No responses yet