Ketika menjelaskan ketiga pokok bahasan bersama Jibril dalam hadistnya yang cukup panjang dihadapan para sahabatnya, Nabi Muhammad (shallallahualaihi wasallam) merinci ketiga prinsip itu dengan rincian yang jelas dan berjenjang. Ketiganya merupakan kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Namun tidak sedikit dari kita masih meraba-raba makna utuh dari ketiga konsep itu dan bagaimana pula hubungan ketiganya?
Seperti sebuah pokok ataupun pohon yang berdiri di atas akar, batang dan buahnya. Seorang yang hanya mengaku beriman, belum tentu Islam, dan orang yang mengaku Islam belum tentu Ihsan. Bagaimana buah itu hadir tanpa batang pohon dan akar? Sedangkan akar dan batang pohon saja belum tentu bisa berbuah? Itulah perumpamaan yang sederhana. Seperti sebuah bangunan, Iman adalah pondasi, Islam adalah ekspresi (bentuk bangunannya) dan Ihsan adalah substansi (manfaatnya).
Iman adalah sesuatu yang tertanam/ditanam yang tidak ada yang tahu seberapa baikkah kualitasnya selain dirinya sendiri (yang menanam) dan Allah. Layaknya sebuah "benih jagung" yang harus dibenamkan dalam tanah. Ia tidak terlihat, tetapi kalau berhasil tumbuh benih itu akan memiliki akar yang kuat dibandingkan dengan benih yang hanya ditebarkan di permukaan tanah (diperlihatkan).
Islam adalah cerminan dari iman yang terlihat muncul di permukaan. Seperti pokok/pohon jagung yang tumbuh dipermukaan tanah. Jika benih yang ditanam dalam tanah berkualitas baik maka pokok/pohonnya akan tumbuh lebih kuat dalam menerima terpaan angin karena akarnya ternanam kuat di dalam tanah. Bandingkan dengan benih yang sama yang ditebarkan dipermukaan tanah (diperlihatkan), dimana akarnya menjalar di atas tanah. Maka pohonnya tidak akan begitu kuat menerima terpaan angin.
Ihsan adalah cerminan dari buahnya. Benih yang ditanam dalam tanah memiliki akar dan pokok/pohon yang kuat akan mampu menahan beratnya buah yang besar dan banyak sampai siap dipanen. Tetapi benih yang hanya disebarkan dipermukaan akan memiliki akar dan pokok/pohon yang lemah. Bahkan bisa roboh sebelum berbuah atau roboh tak kuat menahan buah yang belum siap panen.
"Iman yang kita tanam dan rawat dengan sikap ketawadu'an (merendahkan diri di hadapan Allah), akan menumbuhkan ke Islam-an yang kokoh, yang juga akan melahirkan buah ke-Ihsan-an yang menyenangkan Allah dan semua mahluq-Nya." Benih yang ditanam dan dirawat dengan baik, akan berpotensi menumbuhkan tanaman yang kuat dan berbuah banyak. "Tanamlah wujudmu dalam bumi kerendahan (kerahasiaan), karena hanya benih yang tertanam dalam tanah (tak terlihat) yang bisa menumbuhkan pokok pohon yang kuat dan menghasilkan buah yang baik. Jika engkau ingin melihat buah amal kebaikanmu, maka rahasiakan amal kebaikanmu itu." #SeriPaijo #JumatBerkah
previous post