- Komentar yang diminta Jamaah atas Sebuah Vidio
Dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah 213 dinyatakan;
كَانَ ٱلنَّاسُ أُمَّةࣰ وَ ٰحِدَةࣰ فَبَعَثَ ٱللَّهُ ٱلنَّبِیِّينَ مُبَشِّرِینَ وَمُنذِرِینَ
Yang maknanya; Manusia itu (dahulunya) umat yang Satu, yakni; Nabi Adam dan Hawa serta cucu-cicitnya, semuanya adalah penganut Ajaran yg satu, yaitu: Pengesaan Allah ta’ala (La ilaha illallah, Tiada tuhan yg haq disembah Selain Allah ta’ala). Kemudian, di masa-masa setelahnya, banyak manusia yang menyeleweng dari ajaran tersebut, Lalu Allah ta’ala mengutus para nabi (untuk) menyampaikan dakwah ajaran tersebut dengan disertai kabar gembira bagi yang mengikutinya dan peringatan akan balasan akhirat bagi yang mengingkarinya.
Kemudian, dalam hadis shahih riwayat Imam Al Bukhari dalam kitabnya Shahih Al Bukhari, Nabi Muhammad shallallahu alai wa sallam bersabda;
الأنبياء إخوة لعلات دينهم واحد وأمهاتهم شتى
Yang maknanya; Para Nabi itu sambung-menyambung dan saling meneruskan, bagaikan Saudara-Saudara bagi satu Ayah (satu Ajaran).
Yakni, Ajaran mereka (dien) satu, yaitu tauhidullah, mengesakan Allah ta’ala, alias lailahaillallah. Adapun para Nabi itu lahir dari rahim ibu-ibu (konteks sosio-budaya dan karakter umat) yang beda-beda, sehingga Syariat yang dibawanya pun lain-lain.
Makanya, dilafadz syahadat mereka, pada awalnya adalah Asyhadu an lailahaillah (Tauhid, keesaan Allah), lalu pd lafadz berikutnya, disesuaikan dengan Sang Rasul yang bawa Syariat untuk suatu umat, misalnya; Asyhadu anna Musa Rasulullah untuk umat Nabi Musa, Asyhadu anna Isa ibn Maryam Rasulullah untuk umat Nabi Isa, dan seterusnya.
Oleh karenanya, seorang muslim tidak diperkenankan membelah-belah, memisah-misah, dan mempartisi ajaran para Nabi, krna mereka semua Satu Ajaran; La ilahaillallah. Sebagaimna dlm Surah Al Baqarah ayat 285, dinyatakan:
لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦ
Maknanya; kami tidak membeda-bedakan Seorang pun dari Rasul-Rasul-Nya.
Jadi, disimpulkan bahwa inti ajaran para Rasul itu Satu, yaitu lailahaillallah. Semua sama. Ajaran ini diajarkan sambung menyambung dari Nabi Adam hingga Nabi akhir zaman Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Selanjutnya, masing-masing umat mengakui, mengimani dan mengamalkan syariat rasulnya masing-masing.
Mereka semua harus yakin, taat, tunduk, patuh, dan ikhlas krna Allah ta’ala terhadap risalah suci yg dibawa Seorang Rasul, untuk meraih keselamatan dunia akhirat.
Nah, sikap semacam ini, bila diterjemahkan dlm bahasa Arab, namanya ISLAM. Karena, Kata ISLAM itu bahasa Arab, dari akar kata aslama- yuslimu-islam, artinya: sikap tunduk, patuh, ikhlas kpd Allah, dan jalan keselamatan.
Perlu dimengerti bhwa Bahasa Arab itu lahir setelah bahasa Suryani, bahasanya Umat Nabi Isa, dan bahasa Suryani lahir setelah bahasa Ibrani, bahasanya umat Nabi Musa, dan seterusnya. Jadi, setiap umat seorang Nabi tidak berbahasa yg satu, jg tidak bersepakat pd sebuah istilah tertentu. Sehingga, Nama2, istilah2 dan pelafalan pd Agama dan ajarannya, tentu disesuaikan dgn karakter lisan dan akal mereka.
Dengan demikian, dapat disimpulkan; bahwa benar ajaran para Rasul itu satu, yaitu lailahaillallah, namun pelafalannya disesuaikan dgn lisan mereka. Intinya sama tetapi lafadz ungkapannya beda-beda.
Ya benar, setiap umat Rasul yang beriman itu harus punya sikap tunduk, patuh, dan taat kepada Allah ta’ala, untuk keselamatan dunia akhirat. Tetapi, istilah yang dipakai untuk menunjuk sikap demikian, disesuaikan oleh lisan dan budaya masing-masing umat. Sehingga, misalnya; untuk Nabi Muhammad yang diutus awalnya ke masyarakat Arab, maka bahasa Arab menyebut dengan istilah ISLAM.
Dengan demikian, untuk umat Muhammad istilah Islam, sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ali Imran 19 dinyatakan;
إِنَّ ٱلدِّینَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَامُۗ
Maknanya; Sesungguhnya Agama yang haq di sisi Allah adalah ISLAM.
Sehingga, Islam adalah Iman yang diiringi sikap tunduk, patuh, dan taat;
- Lailaha illallah muhammad Rasulullah
- Menjalankan Shalat
- Menunaikan Zakat
- Berpuasa di bulan Ramadhan
- Menjalankan Haji di Baitullah Mekkah, bila berkemampuan.
Wallahu a’laam bis shawaab..
No responses yet