Seperti diketahui bahwa jarak diperbolehkan untuk sholat qoshor adalah empat barid. Satu barid (satu pos) mempunyai empat farsah. Sehingga jarak diperbolehkannya sholat qoshor adalah enam belas Farsah.
Dalam kitab I’anah Al-Tholibin dikatakan bahwa Abdulloh bin Abbas dan Abdulloh bin Umar menqoshor sholat dan berbuka puasa pada perjalanan jarak empat barid.
وذلك لأن ابني عمر وعباس رضي الله عنهم كانا يقصران ويفطران في أربعة برد ولا يعرف مخالف لهما.
Menurut Syaikhona Maimoen Zubair satu farsah adalah lima kilometer. Hal itu mengitung jarak antara Makkah dengan Tan’im. Tan’im adalah miqot terdekat untuk ahli Makkah.
Bila dihitung, maka jarak minimal diperbolehkan untuk qoshor menurut Syaikhona Maimoen Zubair adalah delapan puluh (80) kilometer, yaitu 5 kilometer dikalikan 16 farsah.
Bila perjalanan itu diukur dengan waktu, maka dihitung perjalanan dua hari atau dua malam atau sehari semalam dengan mengendarai unta yang diberi muatan. Disamping itu juga mempertimbangkan waktu untuk makan, minum, sholat dan istirahat atau disebut Ishoma.
وأما تحديدها بالزمان فهو سير يومين معتدلين أو ليلتين معتدلتين أو يوم وليلة وإن لم يعتدلا بسير الأثقال وهي الإبل المحملة مع اعتبار النزول المعتاد للأكل والشرب والصلاة والاستراحة (إعانة الطالبين).
Unta yang diberi muatan dalam sehari bisa menempuh perjalanan empat puluh kilometer atau delapan farsah, dengan istirahat setiap lima kilometer (satu farsah).
Bila perjalanan itu terus-menerus dilakukan, maka dalam sebulan bisa menempuh jarak sejauh 1.200 kilometer (30 hari × 40 kilometer).
Dari sini kita mengetahui sedikit rahasia Allah menciptakan unta.
أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت.
Rosululloh diberi pertolongan oleh Allah dengan ditimpakan rasa takut di hati orang-orang kafir dalam perjalanan sebulan.
نصرت بالرعب مسيرة شهر
Imam Bukhori dalam Shohihnya meriwayatkan bahwa Abu Sufyan suatu ketika datang ke Syam untuk berdagang. Kaisar Hiroql (Heraclius) memintanya untuk menghadap bersama rombongan orang-orang Quraisy. Peristiwa itu terjadi setelah adanya Sulhul Hudaibiyah pada tahun ke enam hijriah.
Mereka menemui kaisar Heraclius ketika berada di Iliya. Setelah berdialog dengan Abu Sufyan, Kaisar Heraclius meminta diambilkan surat Nabi Muhammad itu kemudian memerintahkan kepada Abu Sufyan untuk membacanya. Setelah selesai membaca surat, terjadilah hiruk pikuk dan suara-suara ribut dari tokoh-tokoh kerajaan. Abu Sufyan dan orang-orang Quraisy diperintahkan untuk meninggalkan ruangan.
Abu Sufyan berkata: “Ajaran Ibnu Abu Kabsyah benar-benar telah tersebar. Raja bani Ashfar (kulit putih) pun takut kepadanya”
“لقد أمر أمر ابن كبشة إنه يخافه ملك بني أصفر”
Yang mempunyai arti bahwa Kaisar Heraclius yang berada di Syam merasa takut terhadap Nabi yang berada di Madinah. Padahal jarak keduanya adalah 1.182 kilometer atau perjalanan sebulan dengan unta. Pada akhirnya daerah-daerah yang berada di antara Madinah dan Syam juga menjadi daerah yang mayoritas penduduknya beragama islam.
Pulau Jawa mempunyai panjang sekitar 1.162 kilometer, yaitu jarak antara Banten (daerah paling barat Jawa) dan Blambangan Banyuwangi (daerah paling timur Jawa). Jarak itu hampir sama dengan perjalanan satu bulan dengan unta. Daerah-daerah antara Banten dan Blambangan pun menjadi daerah yang mayoritas penduduknya beragama islam.
Hal itu merupakan sebuah keanehan, karena pada zaman dahulu orang-orang Jawa banyak menganut agama Hindu dan Budha yang mahir dalam membuat arca dan candi seperti Borobudur (Budha) dan Prambanan (Hindu).
Hal itu salah satunya karena barokahnya para Sayyid keturunan Rosululloh, seperti Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Gunung Jati. Dan juga karena tirakatnya salah satu keturunan dari Salman Al-Farisi yang bernama Syaikh Subakir Persia. Para sunan tersebut banyak tersebar di pulau Jawa bagian Utara.
Sama seperti keadaan orang-orang Arab Zaman dahulu yang beribadah kepada berhala baik Ashnam maupun Autsan. Setelah datangnya dakwah Nabi, mereka menjadi para sahabat yang beriman.
Setelah perang Khondak atau Ahzab, golongan yang memerangi Rosululloh dan para muslimin pun sudah tidak berani untuk memerangi lagi. Khondaq adalah strategi perang dari Salman Al-Farisi. Para kaum muslimin membuat parit di sebelah utara Madinah.
Allah menolong kaum muslimin yang sudah berusaha menghalau pasukan Ahzab dengan membuat parit. Pertolongan Allah berupa angin besar sehingga memporak-porandakan kemah, memecahkan periuk, dan memadamkannya api pasukan Ahzab.
Pertolongan ini diperingati oleh kaum muslimin dengan bertakbir:
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا إله إلا الله وحده، صدق وعده، ونصر عبده، وأعز جنده، وهزم الأحزاب وحده….
Itulah sedikit keterangan Syaikhona Maimoen Zubair yang dapat saya tulis.
Kramatsari 3 Pekalongan Barat.
Sabtu Legi, 18 Dzulhijjah 1441 H/ 8 Agustus 2020.
No responses yet