Tangerang Selatan, jaringansantri.com – LaunchingJornal Pegon Islam Nusantara ditandai dengan penyerahan Jornal secara simbolik oleh Zainul Milal Bizawie kepada Dr. Ngatawi Al-Zastrouw di Sekretariat Islam Nusantara Center (INC) Tangerang Selatan, Sabtu (7/7).
Tentang Jornal Internasional ini, Gus Milal mengatakan bahwa Jornal yang terbit perdana ini diikhtiarkan untuk memuat wacana dan hasil penelitian Islam Nusantara.
“mencoba menarik wacana bahwa Islam Nusantara adalah sebuah peradaban yang harus kita gali. Kekayaan khazanah keilmuan Islam yang sudah lama berdialektika dengan budaya lokal,” katanya.
Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara ini juga menegaskan bahwa Islam Nusantara tidak ada kaitannya dengan Islam liberal, tapi ini upaya kita menggali praktik keislaman kita di Nusantara.
“Islam Nusantara bukan wacana kepentingan politik, tidak ada kaitannya dengan Islam liberal dan lain-lain,” imbuhnya.
Gus Milal melanjutkan bahwa Peradaban Islam Nusantara di dalamnya termuat berbagai khazanah peninggalan, sejarah, karya-karya ulama Nusantara dalam berbagai bidang. Sama halnya di belahan dunia lainnya, seperti Islam Andalusia dengan segala warisan khazanah keilmuanya.
“Muara dari Islam Nusantara adalah pesantren,” tandas Gus Milal. Di sana, praktik-praktik keislaman dan kebudayaan dari ulama-ulama Nusantara terdahulu terwariskan hingga saat ini.
“Di pesantren, sanad keilmuan dan kebudayaan terwariskan sehingga terus terjaga hingga hari ini,” pungkasnya.
Acara launching ini juga berbarengan dengan halal bi halal dan pembukaan kajian Islam Nusantara Center. Hadir beberapa tamu tokoh antara lain Dr. Ngatawi Al-Zastrouw, Dr. Ah. Khoirul Anam, Ah. Ginanjar Sya’ban MA, Dr. Fathi Royani dan Dr. Zezen Zainul Mutaqin dari UCLA Los Angeles AS.(Aditia Wibisono).
Comments are closed