Oleh: Arini Azkiyatun Nada ( Mahasiswa Universitas Islam Negri Sayyid Ali Rahmatullah)
” lisan lebih tajam dari pedang” ungkapan ini sangatlah cocok karena bermula dari lisan yang tidak terjaga. kebencian bisa menyebar kemana mana, fitnah, ungkapan-ungkapan kasar, dan ungkapan penghakiman terhadap orang lain. Mungkin bagi sebagian orang hal ini adalah hal yang biasa. Namun, apakah terpikir bagaimana orang yang mengalami dampak dari hal ini. Apakah mereka akan merasa hal ini biasa-biasa saja? Mereka mungkin akan mengalami trauma, keputus asaan, bahkan mereka bisa menghilangkan nyawa sendiri. Efek dari terlukanya hati akibat tajamnya lisan memanglah sangat luar biasa dibandingkan dengan luka tubuh akibat tajamnya pedang.
Akhir-akhir ini kekerasan lisan atau kekerasan verbal menjadi fenomena dalam masyarakat. Khususnya masyarakat Indonesia yang saat ini tengah mengalami krisis moral, akhlak, dan sopan santun dalam memberikan pendapat apalagi dalam bermedia sosial. Dalam Islam istilah ini dikenal dengan kata yaskhar (mengolok-olok). Menurut Ibnu Katsir yaskhar ialah menghina orang lain dan mencela. Hal ini sangat tidak dibenarkan dalam Islam mengingat Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin agama dengan penuh kasih sayang. Salah satu ayat yang membahas tentang yaskhar adalah QS. Al Hujurat ayat 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka(yang mengolok-olok). Dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olok perempuan lain, boleh jadi yang diolok-olok itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan julukan yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (pangilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.
Pada ayat tersebut Allah mengingatkan pada manusia agar tidak saling mengolok-olok (melakukan kekerasan verbal). Kita tidak pernah tau derajat kita disisi Allah, kita tidak bisa menjamin derajat kita lebih tinggi dari orang yang diolok-olok. Perbuatan tersebut sangatlah tidak sesuai dengan kepribadian seorang muslim. Akhlak tercela ini menimbulkan banyak mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai seorang muslim sudah seharusnya memiliki akhlak yang baik pada sesama manusia, saling membantu, dan bertoleransi tidak untuk saling menjatuhkan.
No responses yet