قال الشيخ عبد الله اللحجي (ت. ١٤١٠ ه‍):

و عبر بالأعمال دون الافعال، لان الفعل قد يكون زمانه يسيرا و لا يتكرر. قال تعالى: (ألم تر كيف فعل ربك بأصحاب الفيل)، (و تبين لكم كيف فعلنا بهم)، حيث كان إهلاكهم في زمان يسير و لم يتكرر.

Dalam hadits niat menggunakan lafadz “أعمال” bukan “أفعال”, sebab lafadz “أفعال” bisa jadi menunjukkan waktu yang sebentar dan tidak terulang. Allah berfirman: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?” (QS. Al-Fil 1).

Allah juga berfirman di ayat yang lain:  “dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka” (QS. Ibrahim 45). Dari dua ayat tersebut menggunakan lafadz “فعل” sebab Allah membinasakan mereka dalam waktu yang singkat dan tidak terulang.

بخلاف العمل فإنه الذي يوجد من الفاعل في زمان مديد بالاستمرار و التكرار، (و الذين أمنوا و عملوا الصالحات) طلب منهم العمل الدائم المتجدد لا نفس العمل، قال تعالى: (فليعمل العاملون) و لم يقل الفاعلون.

كتاب منتهى السول على وسائل الوصول ج ٣ ص ٣٣٩

Berbeda maknanya jika yang digunakan lafadz “عمل”, karena lafadz tersebut digunakan bagi subjek yang melakukan suatu hal dalam waktu yang panjang secara terus menerus. Allah berfirman: “dan orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan”. (QS. Al-Baqarah 82).

Allah menuntut mereka untuk melakukan amal kebaikan secara terus menerus, bukan hanya sebatas mengamalkan saja. Oleh karena itu Allah berfirman: “hendaklah berusaha orang-orang yang beramal kebaikan (secara terus menerus)” (QS. Ash-Shaffat 61).

Kitab Muntaha As-Sul jilid 3 hal 339

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *