Categories:

Oleh : Flara Putra

Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah dimensi kehidupan yang sangat penting, karena dengan kesehatan mental, kehidupan akan berjalan dengan baik dan wajar. Sehat mental secara umum dapat diartikan sebagai kondisi mental yang normal dan memiliki motivasi utnuk hidup secara berkualitas (selaras dengan nilai-nilai agama dan budaya), baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, kerja/profesi, maupun sisi kehidupan lainnya. Kesehatan mental (mental health) terkait dengan bagaimana kita memikirkan, merasakan dan melakukan berbagai situasi kehidupan yang kita hadapi sehari-hari; bagaimana kita memandang diri sendiri, dan orang lain; dan bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan (Dewi & Riyani, 2021).

Seseorang yang memiliki kesehatan mental bisa diartikan terhindar dari penyakit jiwa. Kesehatan mental dikonotasikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun masyarakat serta lingkungan dimana ia tinggal. Kesehatan mental dan ketenangan batin (equanimity) dicapai dengan kegiatan yang tetap dan teratur dalam hubungan manusia dengan Tuhan, misalnya melalui shalat dan berdo’a.

Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan arena utama dan pertama untuk melakukan interaksi sosial dan mengenal perilaku-perilaku yang dilakukan oleh orang lain. Juga keluarga sebagai tonggak awal dalam pengenalan budaya-budaya masyarakat dalam mana anggota keluarga belajar tentang pribadi dan sifat orang lain di luar dirinya. Salah satu ilmuwan pertama yang mengkaji keluarga adalah George Murdock. Dalam bukunya Social Structure, Murdock menguraikan bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Ulfiah, 2016).

Karena itu keluarga merupakan wadah yang memiliki arti penting dalam pembentukan karakter, hubungan kekerabatan, sosial dan kreativitas para anggotanya. Pada keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya. Keluarga juga berfungsi sebagai seleksi segenap budaya luar, dan dimensi hubungan anak dengan lingkungannya.

Kesehatan Mental Dalam Perspektif Islam

            Agama  sebagai  terapi  kesehatan mental dalam islam sudah ditunjukkan secara jelas dalam ayat-ayat Al-Quran, di  antaranya  yang  membahas  tentang ketenangan  dan  kebahagiaan  adalah (QS  An  Nahl  16:97)  yang  Artinya  : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh,  baik  laki-laki  maupun perempuan  dalam  keadaan  beriman, Maka  Sesungguhnya  akan  kami berikan  kepadanya  kehidupan  yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang  lebih  baik  dari  apa  yang  Telah mereka  kerjakan”  Ditekankan  dalam ayat  ini  bahwa  laki-laki  dan perempuan  dalam  Islam  mendapat pahala  yang  sama  dan  bahwa  amal saleh harus disertai iman.

            Agama  tidak  dapat  dipisahkan dari kehidupan manusia. Pengingkaran manusia  terhadap  agama  mungkin karena faktor-faktor tertentu baik yang disebabkan  oleh  kepribadian  maupun lingkungan  masing-masing.  Fitrah manusia  sebagai  makhluk  ciptaan Allah  SWT  ialah  manusia  diciptakan mempunyai  naluri  beragama  yaitu agama  tauhid.  Kalau  ada  manusia tidak  beragama  tauhid,  maka  tidak wajar,  mereka  tidak  beragama  tauhid itu hanya karena pengaruh lingkungan.

Ibadah sebagai Psikoterapi 

Manusia  yang  mengaku  hamba Allah  pasti  terbiasa  melaksanakan ibadah-ibadah  mahdhah (Ariadi, 2019).

  1. Shalat

Dalam  hukum  syara’  bahwa shalat  akan  sah  jika  muslim  telah menunaikan  wudhu.  Air  suci  dan mensucikan  menjadi  media  wajib untuk berwudhu. Seperti diketahui, air memiliki  sifat  jernih,  mengalir  dan menyegarkan.  Sehingga  dengan  air kotoran-kotoran  yang  menempel pada tubuh  dapat  dibersihkan  dengan sempurna. Terapi air merupakan bentuk terapi  dengan  memanfaatkan  air sebagai media  terapis. Sholat memiliki pengaruh yang sangat efektif untuk  mengobati  rasa  sedih  dan gundah  yang  menghimpit  manusia.

  • Dzikir

Firman Allah  swt surat  ar-Ra’ad: 28.“(yaitu) orang-orang  yang  beriman dan  hati  mereka  manjadi  tenteram dengan  mengingat  Allah.  Ingatlah, Hanya  dengan  mengingati  Allah-lah hati menjadi tenteram” Alquran  menjelaskan  begitu penting  melakukan  dzikrullah  untuk menentramkan  hati  hamba-Nya  yang beriman.

  • Membaca Alquran

Membaca Alquran disertai mentadabburi setiap bacaan ayat dapat membimbing jiwa agar ikhlas beramal dan  tawadhu  dalam  bersikap  sesuai dengan  nilai-nilai  yang  terkandung dalam Alquran. 

  • Puasa

Puasa  merupakan  sarana  latihan untuk  menguasai  dan  mengontrol motivasi  atau  dorongan  emosi,  serta menguatkan  keinginan  untuk mengalahkan hawa nafsu dan syahwat. Rasulullah Saw menganjurkan kepada para  pemuda  yang  belum  mampu menikah  untuk  berpuasa  agar  dapat membantu  mereka  mengontrol seksualnya.

  • Haji

Dengan melaksanakan ibadah haji akan  membawa  seseorang  mampu bermuhasabah  diri  guna  mencari  jati diri  seorang  hamba  yang  hakiki. Hakikat  seorang  hamba  adalah senantiasa  mengabdikan  diri  dan kehidupannya  untuk  Allah  semata. Pengabdian  dengan  keikhlasan  itulah yang  mengundang  curahan  rahmat serta ridha-Nya. Jiwa hamba pun akan suci dan tenang.

Referensi

Ariadi, P. (2019). Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 3(2), 118. https://doi.org/10.32502/sm.v3i2.1433

Dewi, M. S., & Riyani, I. (2021). Kesehatan Mental Perspektif Psikologi Agama. In E. Kuswandi (Ed.), Gunung Djati Conference Series (Vol. 4). PT REMAJA ROSDAKARYA.

Ulfiah, U. (2016). Psikologi Keluarga.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *