Dakwah Dengan Pendidikan
Setelah pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda, para prajurit dan murid-muridnya mengalihkan perjuangan, dari perjuangan fisik ke perjuangan pendidikan. Banyak prajurit dan murid-muridnya menyebar ke seantero Jawa untuk mendakwahkan agama Islam dan mengajarkan ilmu kepada masyarakat luas. Mereka awalnya mendirikan langgar kecil, kemudian dengan tambahnya tahun berkembang menjadi pondok.
Mereka para mantan pasukan Diponegoro menanan pohon “Sawo” di pesantren atau di langgarnya, sebagai tanda atau lambang bahwa mereka adalah penerus perjuangan Pangeran Dipenegoro untuk membebaskan belenggu penjajahan Belanda dan menghilangkan kebodohan dengan perjuangan pendidikan. Mereka menggunakan pohon sawo sebagai lambang, dikarenakan ada filosofis di dalamnya. Yaitu nama “Sawo” merupakan adopsi dari kata bahasa Arab “Sawwu”, yang memiliki arti merapatkan barisan. Merapatkan barisan untuk berjuang membela tanah air dengan jalur pendidikan.
Mendirikan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) yang dilakukan oleh Kyai Habib Ahmad adalah meneruskan perjuangan para founding father bangsa Indonesia di jalur pengajaran, pembelajaran, dan pendidikan. Demi menghilangkan kebodohan dan ketertinggalan di masyarakat. Beliau mendirikan YPI berpijak dengan hadis “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631). Menurut Hadrotusy Syaikh seorang guru akan mendapatkan tiga pahala jariyah tersebut ketika meninggal.
YPI yang Kyai Habib Ahmad saat ini bina, sekarang sangat berkembang pesat. Mulai pendidikan dasar hingga pendidikan menengah atas, dari unit TK, MI, Mts, SMA. YPI tersebut beliau beri nama “Abi Hurairah”. inspirasi beliau mengambil nama sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah karena termasuk tokoh yang sangat diidolakan beliau, yaitu Abi Huroiroh. Diberi nama demikian berharap mendapat keberkahan.
Masjid At Taqwa yang berdiri kokoh di depan kediaman Kyai Habib adalah bukti bahwa beliau meninggal tapak tilas yang luar biasa. Seseorang yang meninggalkan tapak tilas yang baik, dia akan selalu mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Ada hadis yang berbunyi “Barangsiapa menjadi pelopor suatu kebaikan, lalu diamalkan oleh orang-orang sesudahnya, maka dia akan mendapatkan pahala, seperti pahalnya orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi pahala yang mereka peroleh. Malah, barangsiapa menjadi pelopor suatu kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan mendapatkan dosa, seperti dosanya orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.”
Selain aktif mengurus YPI, beliau juga aktif dalam kegiatan Bahsul Masail di Perak. Walaupun usia sudah lanjut beliau tetap aktif dan semangat mendampingi teman-teman NU Bahtsul Masail. Bahtsul Masail merupakan ikon khusus di masyarakat Nahdliyyin. Acara tersebut merupakan forum yang membahas dan menyelesaikan masalah fiqih keumatan.
Fatwa KH. Habib Ahmad disaat Khataman Sohih Bukhori pada tahun 1432 H
السلام عليكم ورحمه الله وبركاته.
الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين و على امور الدنيا والدين. الصلاه والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين.
Yang kami muliakan pengasuh pondok pesantren Tebuireng bapak Kyai Haji Salahudin Wahid. Yang terhormat para asatidz, para pembina, dan para santri sekalian yang saya cintai.
Pertama, mari kita bersyukur kepada Allah yang telah menempatkan kita semua pada keadaan yang mulia: Yang pertama, menjadi umat nabi Muhammad; yang ke-2, bertempat di bulan Ramadan; yang ketiga, bertempat di Masjid; yang ke-4, mengikuti pengajian kitab yang mulia setelah Alquran, yaitu shahih Bukhari (أفضل الكتب عند المحدثين).
Yang kedua, shalawat dan salam mari kita curahkan kepada Baginda nabi Muhammad yang telah memberikan uswah Hasanah kepada kita, sehingga kita bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil.
yang ketiga, marilah kita mencintai Allah dan RasulNya diatas segala-galanya, agar kita menjadi mukmin yang hakiki.
Anak-anakku sekalian yang kami cintai, ketika kita mengaji kitab hadits tentu hati kita terbayang seakan Rasulullah itu ada di hadapan kita, atau sebaliknya, kita hidup disaat Rasulullah berada. Sebab apa saja yang beliau katakan dan beliau amalkan telah kita dengar dan kita ketahui bersama. Maka dengan demikian kita berharap semoga Allah subhanahu Wa ta’ala menambah rasa kecintaan kita kepada beliau. Lihatlah betapa cerdasnya dan bijaksananya Rasulullah menata kehidupan manusia dalam segala aspek, dan bidang yang menjadikannya pendidik rahmat dan kesejukan bagi umat manusia hingga sekarang.
Marilah kita pelajari ilmu-ilmu hadits sehingga kita bisa paham dan mengerti maknanya, harapan kita bisa sekaligus memahami maksud tujuan, sekaligus mengamalkannya, apalagi bisa menyampaikan kepada orang lain. Dan hal tersebut mendekati sebuah keharusan, mengingat kita telah menjadi tumpuan harapan para ulama, khususnya usia uzur yang memerlukan penggantinya. Pelanjut tongkat estafet perjuangan dan dakwah. Perlu diketahui para ulama di masa mendatang akan lebih berat tantangannya. karena persoalan-persoalan baru yang dulu tidak ada sekarang bermunculan.
Maka dengan demikian, marilah kita kejar ilmu yang banyak, dan sedalam-dalamnya. Agar Islam tetap menjadi jawaban dan solusi di umat manusia, wabil khusus umat Islam sendiri. Amin
Dan kiranya cukup sekian, mohon maaf jika terjadi banyak kekurangan maupun kesalahan.
وبالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمه الله وبركاته
Tebuireng, 19 Ramadhan 1432 H.
No responses yet