Dulu ada polemik kepengurusan Makam kramat Luar Batang, itu terjadi di zamannya Habib Ustman bin Yahya Mufti Betawi, dan pada kejadian itu mengharuskan Habib Ustman selaku mufti Betawi harus turut campur, karna suasana di Makam Kramat membuat setiap masyarakat yang berziarah menjadi tidak nyaman.
Alhasil Habib Ustman pada waktu itu berhadapan dengan orang – orang yang tidak suka bila Habib Ustman ikut campur didalamnya, dan akhirnya Habib Ustman dihadapkan dengan hukum yang mengharuskan ia mencari siapa yang pantas menjadi pengurusnya, kalau ada keturunannya di mana ? Dan bila ada keturunannya juga di mana ?
Setelah itu Habib Ustman dengan sepenuh tenaga mencarinya, dan Habib Ustman di kenal dengan ketelitiannya dan mendapati memang Habib Husein bin Abubakar Al Aidrus tidak punya anak baik laki – laki ataupun prempuan, hingga Habib Ustman mengirim orang ke India di mana Habib Husein pernah bermukim di sana, dan hasilnyapun sama tidak didapati tentang pernikahan Habib Husein. Yang pada akhirnya Habib Ustman berkirim surat pada Syeh Zaini Dahlan Mufti Besar Syafiiyah, yang didalam suratnya mengutarakan maksudnya tentang Makam Kramat Luar Batang, atas bantuan Syeh Zaini Dahlan diutuslah orang ke Hadhramaut ketempat Habib Husain berasal, di sana di dapati kabar bahwa Habib Husein memiliki kerabat, setelah itu Syeh Zaini Dahlan memberikan khabar pada Habib Ustman, yang pada akhirnya di putuskan menunjuk anak keturunan dari kerabat Habib Husein untuk mengurus makamnya ( yang sampai hari ini di kenal dengan Mutawali ) dan hal itu di setujui oleh pemerintah pada waktu itu
Mengenai hal tersebut Habib Ustman sampai membuat sebuah sebuah risalah yang berjudul Syimtus Syudzur wal zawahir fihal takshis annudzur lis sadati attahir ( kalung manik emas dan mutiara persembahan bagi para saddah / Sayid yang suci untuk terpenuhi nazarnya )
Dalam risalah tersebut tersebut di cantumkan pula pernyataan Syeh Zaini Dahlan untuk menguatkan risalah tersebut
Namun fatwa dari Habib Ustman tidak menyurutkan polemik, karna masih ada yang tidak setuju akan hal tersebut. Kabar dari polemik itu juga termuat pada beberapa surat kabar diantaranya koran De Locomotief tanggal 16 Juni 1910 M
Jadi inilah jawaban saya tentang ada tidaknya keturunan Habib Husein bin Abibakar Al Aidrus, yang hal itu pernah di riset langsung oleh sang Mufti Betawi Al Habib Ustman bin yahya
No responses yet