Pada suatu hari penulis berkunjung untuk bersilaturahmi kepada salah satu alumni Pondok Pesantren al-Hasaniyah, beliau merupakan sosok pigur yang di hormati di kampungnya, dan beliau juga merupakan tokoh masyarakat di kampung tersebut. Alhamdulillah setibanya di rumahnya saya langsung bertemu dengan Kiayi Haji Abdul Rojak, lambat laun pertemuan tersebut menjadi hangat karena beliau banyak sekali mencertitakan mengenai semasa beliau mondok dulu. Sehingga tidak terasa obrolan itu sehingga tidak terasa sudah memakan waktu yang sangat lama dan panjang.
Obrolan yang hangat itu beliau kemas dengan ada beberapa canda gurau dengan sebagaimana mestinya, pada akhirnya saya coba hendak memberanikan diri untuk menanyakan beberapa hal mengenai kitab karangan dari seseorang ulama besar paruh abad ke 20 yaitu Kiayi Haji Raden Hasan Basri. Setelah pertanyaan saya lontarkan beliau langsung bangkit dari tempat duduknya pergi ke ruangan kecil yang berisikan deretan kitab, setibanyak keluar dari ruang tersebut beliau membawa beberapa kitab diantaranya adalah kitab Pawaidu al-I’lmiyah Wanataiju al-Fikriyyah artinya beberapa paidah bidang ilmu dan beberapa bidang hasil pemikiran, didalamnya membahas mengenai ketuhanan dan kenabian, adapaun kitab tersebut menggunakan bahasa Sunda Arab Pegon.
Alhamdulilah seketika hatiku kecilpun bahagia teramat tidak terhingga, kitab tersebut tersimpan rapih dan sangat terjaga, kitab tersebut berjumlah 31 halaman, akan tetapi di dalamnya tidak disertakan kapan tahun diterbitkannya, serta penulisannya pun menggunakan tulisan tangan. Yang dibahas dalam halaman pertama adalah diawali dengan Bismilllahiramnirrahim, al-Hamdulillah, Shalawat Salam, dan muqaddimah. Adapun isinya kitabnya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العلمين، والصلاة وللسلام على اشرف الانبياء والمرسلين، سيدنا محمد واله وصحبه اجمعين، اللهم ارنى الحقا، وارزقني اجتنابه، امين (اما بعد) فئاقول،
Atas nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang Puji bagi Tuhan, Tuhan yang merajai seluruh alam, dan shalawat dan salamnya atas yang paling termulya dari para nabi dan rasul, Tuan kita Muhammad, keluarganya dan semua sahabatnya. Ya Tuhan, tunjukkan kami kebenaran, dan izinkan kami untuk menghindarinya, amin (amma ba’du) maka akan berkata Kiayi Hasan Basri bin Kiayi Haji Abdullah.
مك ايى كتاب دى عرانن فوائدالعلمية، ونتائج الفكرية، هرتينا فرع٢ فائده بعسا علم، جع.فيرع٢ فرحصيلن بعسا فكران، دى اتور ايئ كتاب كو جيسم كوريع انو فع ضعيفنا جلما، جع فع.جوفت٢ نا منوسا، جع فع بودوع٢عبدى، محمد حسن بصرى بن عبدالله، غفرالله له ولوالديه وللمؤمنين والمؤمنات، امين: موك٢ كستى الله عا امفون كا جيسم كوريع سرع كافون ايندوع بفاء جسيم كوريع، سرع كا سدينا مؤمن استرى، امين: يئا يتا اتورنا ععكو هجى مقدمة، جع فرع٢ باب جع خاتمة، جرى سكومها اعكى بوكتينا دى فيون، ان شئا الله، لا حولا ولاقوة الا بالله،
Maka ini kitab dinamakan, Pawaidu al-i’lmiyah Wanataiju al-Fikriyyah, artinya beberapa manfaat bidang ilmu, dan beberapa bab hasil dari buah pikiran, di atur ini kitab sama saya pribadi yang paling lemahnya seseorang, dan yang paling bodohnya seseorang yaitu Muhammad Basri bin Abdullah, semoga Allah mengampuninya, dan kedua orangtuanya, dan untuk semua mu’min lelaki dan mu’min perempuan, amin yaitu diaturnya dengan menggunakan muqadimah, dan beberapa bab dan khatimah, ini sesuai apa yang akan diketahui di depan pembahasan. Semoga allah mengijinkan, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan allah.
Adapun pengertian mengenai ketuhanan ada dua pengertian yang pertama oleh ulama mutaqaddimin adalah sebagai berikut: Wujub al-Wujud Wastihqaqu al-I’badah yang artinya Wajib Ayana Jeung Ngahaq Dii’badahan (wajib adanya dan layak untuk disembah). Dan yang kedua oleh ulama mutaakhirin adalah: Istignau al-Ilahi A’nkulli maa Siwaahu Waptiqaru Kullumaa A’dahu Ilaihi yang artinya sugihna pangeran Tinuliyan Jeung Barutuh Kadinya Sakabeh Nu Sejen (maha kaya allah tidak ada yang mampu menandinginya dan semua mahluk pasti butuh kepadanya).
Keberadaan mengenai Tuhan, ini merupakan sebuah alasaan seseorang yang masih ragu akan eksistensi Tuhan, sebab Tuhan tidak dapat diobservasi dan tidak dapat pula dideteksi keberadaanya melalui serangkaian alat modern apapun. Karena mencari Tuhan dengan cara demikian itu sama sekali tidak akan ada hasilnya karena Tuhan itu Ghaib, karena wujud tuhan sama sekali tidak ada yang mampu untuk mengaksesnya. Karena itu satu cara untuk membuktikan tuhan bukan dengan cara serangkai tes, akan tetapi harus menggunakan penarikan kesimpulan yang bersifat rasional. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam at-Tabrani jeung Hakim
اتقو الله فانه الله فاتح لكم وصانع
Hartina Kudu Sieun Maraneuh Kabeuh Ku Allah, Karena Satemena Allah Euta Anu Ngabukakeun Kamaraneu Kabeuh, Jeung Anu Nyieun Maraneuh Kabeuh. (artinya harus takut kalian semua oleh Allah, karena Sesungguhnya Allah itu yang membukakan kalian semua, dan yang menciptakan kalian semua).
تفكروا فى الخلق، ولا تفكروا فى الخلق فانه لا تحيط به الفكرة
Hartina kudu mikir maraneuh kabeuh, dina kaayaannana ieu sakebeuh makhluk jeung ulah mikir maraneuh kabeuh kana dzat anu nyieun ieu sakabeuh makhluk, karna anu nyieun ieu sakabeuh makhluk jeung henteu bisa kaliputan ku pikiran, (artinya kudu berpikir kalian semua dan jangan sekali kali berpikir kalian semua ke dzat yang telah menciptakan makhluk, karena yang telah menciptakan makhluk semua dan tidak bisa di ukur oleh pikiran).
Dalam isi kitab tersebut menceritakan beberapa pertanyaan beserta jawabanya yang sangat menarik diantaranya mengenai keberadaan Allah diawali dengan perkataan dimana Allah berada, dan semua pertanyaan mengenai keberadaan Allah itu di jawab dengan menggunakan logika diantaranya dengan menyebutkan perihal ruh di dalam jasad. Dan yang kedua menanyakan mengenai ada apa sebelum Allah dan sesudahnya, dan ini dijawab mengenai masalah jari tangan, Dan yang ketiga adalah mengenai iraha mimitina Allah (kapan adanya Allah) dan ini dijawab dengan ada berapa banyak jasad yang kalian miliki. Dan yang keempat perihal menanyakan tentang siapa yang menciptakana alam semesta ini dan ini dijawab dengan bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari pertemuannya sel sepermma dan telur sehingga proses kehamilan dan seterusnya.
Dan bahkan dalam isi kitab ini menceritakan mengenai tauhid dengan perumpaan yang sangat menarik dan mudah di pahami setelah kita menceritakan tauhid dengan perumpaman bentuk fisik badan manusia, sekarang dijelaskan dengan bentuk fisik hewan diantaranya pertanyaan mengenai perihal mengenai angsa yang suaranya besar padahal dia kecil dan kerbau yang suaranya kecil padahal badannya besar, dan selanjutnya menceritakan tauhid dengan perumpamaan kayu yang berada di puncak gunung dan kayu yang berada di bawah puncak mengapa bisa beda-beda dalam segi bentuknya.
Dalam pemaparan berikutnya menceritakan konsep kenabian, dimulai dari pengertian nabi, ari nabi nyaeuta jalma anu di wuruk sarea’t ku Allah kalawan lisan malaikat, halna henteu di pareuntah di dugikeuna eta sarea’t ka umat-umatna (nabi adalah hamba yang diajar oleh Allah dengan pelantara lidah malaikat, dan tidak diperintahkan itu syariat di sampaikan kepada umatnya). Perbedaan antara nabi dan rasul terletak dari syariat disampaikan atau tidak disampaikannya. Kitab ini menceritakan perihal mengani berapa jumlah nabi yang wajib diketahui dan seterusnya sampai membahas mengenai silsilah nabi Muhammad SAW, beserta istri-istrinya, anak-anaknya, membahas mengenai mu’jizat, membas mengenai perbedaan mu’jizat dan sihir. Dan dipenghujung penutup Kiayi Haji Raden Hasan Basri bin Kiayi Haji Raden Abdullah menekankan ada tujuh delapan (78) hasil buah pikiran penafsiran beliau menafsirkan surat Annisa ayat 170 diantaranya mengenai perdamaian manusia.
Ini merupakan bagian penutup kitab
ها تور اونيعاء كا سدايا دولور٢.قوم مسلمين، اصلنا ايئ كتاب هنت دى جيتك، كو مرك فنتيع سرع فرلو دى عراوسنا اهل٢ سيم كوريع، تراوتما دينا زمن اينا، كوسيم كوريع دى اختيا ركن دى جيتك، هنتى ايا سا نيس موك٢ تمبيه منفعة كا سدينا سرع موك٢ جنتن سبب كان كيعيع فعهمفورء سرع رحمة الله تعلى كا نو نوقلنا،.امين يا الله يا رب العلمي.
والسلام حاج محمد بيضاوى بن حاج محمد حسن بصرى بباكن جيجروغ سكا بوم، جباز
Pemberitahuan untuk semua orang saudara kamum muslimin, asalnya ini kitab tidak dicetak, dikarenakan penting dan perlu dipelajarinya oleh ahli seperti saya, terutama untuk zaman sekarang, ku saya pribadi di coba di cetak, tidak ada bukan semoga tambah-tambah manfaat kesemuanya dan semoga jadi sebab mendaptkan ampunan dan rahmat Allah SWT kepada yang mengarang ini kitab, amin ya Allah ya Rabbal a’lamin.
No responses yet