_”Tidak ada seuatun atas sesuatu kecuali kamu akan jadi menjadi budaknya. Dan Allah tidak senang jika kamu menjadi hamba dari selain-Nya”_
Ibn Athaillah Al-Sakandariy
Mencintai sesuatu apapun pasti memerlukan pengorbanan. Pecinta kendaraan bermotor misalnya, maka ia memerlukan servis dari bengkel dan ia rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk merawat kendaraan itu. Begitu juga cinta pada sesuatu yang lain, pasti perlu pengorbanan.
Jika seseorang sudah rela berkorban demi cintanya, maka nantinya tidak menutup kemungkinan ia akan menjadi budak dari sesuatu yang ia cintai tadi. Berani mencinti sesuatu pasti berani untuk berkorban, dan menjadi budak. Jangankan sekadar pengorbanan, perjuangan pun akan dilakukan demi sebuah cinta.
Cinta yang serius harus ditebus dengan status kebudakan ini, mencerminkan betapa dahsyat pengaruh cinta. Sehingga pecinta, siap untuk menjadi budak. Hamba dari sesuatu yang ia cintai.
Bertalian dengan nasip pecinta yang siap menjadi budak ini, maka tidak ada majikan yang pantas kecuali Allah Swt.
Allah tidak mau di duakan. Setiap cinta yang ditujukan pada-Nya, harus hanya untuk-Nya. Tidak untuk yang lain.
Nah kalau seseorang sudah rasa cinta tertuju pada Allah semata, jadilah ia budak sejati. Hamba Allah yang sangat mencintai-Nya.
Demikianlah kajian pada kesempatan kali ini. Semoga kita kemudian menjadi hamba Allah yang sejati. Amin.
Wallahu A’lam Bisshawab.
Kediri, 23-01-2021.