Oleh: Ummu nissa asmanih

Sebagai wujud kecintaan kita kepada Baginda Rasullah Saw, maka bersholawat lah kepada Rasul. Sholawat dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Allah SWT berfirman : Innaallaha wa malaikatahu yusholluna a’lan nabiyy…, yaa Ayyuhalladzina amanu shollu alaihi wassallimu taslima… (QS: Al Ahzab ayat 56) yang artinya “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi “. Surat tersebut termasuk Surat Madaniyah dan diturunkan setelah Surat Ali Imron. Surat Al Ahzab merupakan surat ke-33 dan terdiri dari 73 ayat.

Dalam HR. Muslim no.408), Rasullah bersabda :” Siapa yang bersholawat kepadaku dari umatku sholawat secara ikhlas dari hatinya. Allah swt akan bersholawat untuknya 10 kali sholawat,  menaikkan derajatnya 10 kali,mencatat untuknya 10 kali kebaikan, dan menghapus untuknya 10 kali keburukan”.

Syair sholawat akan lebih indah bila diiringi dengan hadroh. Hadroh itu sendiri adalah alat kesenian yang berasal dari Timur Tengah. Hadroh sebagai Kesenian tradisional memiliki pesona tersendiri ketika bait-bait dari syair di lantunkan. Selain syair-syair yang berisikan doa dan nasehat, irama dari pukulan para pemain melahirkan irama yang terdengar syahdu di telinga bahkan sampai menyentuh ke hati para pendengarnya.

Hadroh biasa nya dimainkan oleh anak anak remaja di majelis talim, para habaib sering melantunkan syair syair indah berupa puji pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad Saw di dalam setiap acara. Terlebih di Acara Hari Besar Islam seperti Maulid dan Isro Mi’roj. Di setiap Majelis Ta’lim yang ada di Indonesia sebagai besar memiliki group Hadroh. Majelis Ta’lim Ar Rohmah tak mau kalah dengan membentuk tin hadroh sebagai kegiatan pendukung di majelis ta’lim. Ibu ibu majelis ta’lim Ar Rohmah ikut serta belajar dan berdakwah melalui sholawat. Walaupun terbilang baru namun kiprahnya dalam syiar dakwah  patut di acungi jempol.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *