Categories:

Kontributor: Sonia Rahma Putri (Mahasiswa UIN Jakarta)

Negara Indonesia atau bisa di sebut juga Nusantara terletak di antara dua Samudra dan dua benua. Berada di antara keduanya menjadikan Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang strategis dalam perdagangan, banyak orang dari negara lain datang ke Indonesia untuk berdagang, mereka menetap dan menikah dengan orang pribumi sekaligus menyebarkan agama mereka, salah satunya adalah Islam.

Menurut sejarah Islam masuk ke Indonesia  abad ke 7 M, penyebaran Islam di Nusantara tidak bisa di pisahkan dari Tasawauf, bahkan “Islam pertama” yang di kenal di Nusantara ini sesungguhnya adalah Islam yang di sebarkan dengan pendekatan sufisik. Abad-abad pertama Islamisasai Indonesia bersamaan dengan masa merebaknya tasawuf abad pertengahan dan pertumbuhan tarikat. Sampai sekarang Islam di Indonesia masih meliputi sikap sufisik dan kegemaran kepada hal-hal yang mengandung keramat. Diantara naskah-naskah kuno atau di sebut juga dengan manuskrip dari pulau jawa dan pulau Sumatra yang masih tersimpan rapih hingga sekarang.

Naskah-naskah kuno yang ditemukan oleh para peneliti telah disimpan di beberapa perpustakaan nasional dan sangat dijaga keasliannya, beberapa naskah ada yang berupa prosa, puisi dan juga hikayat-hikayat masa lalu. Ditulis menggunakan bahasa daerah dan dengan akrasa yang bermacam-macam, menjadikan setiap naskah memiliki keunikannya sendiri.

Keunikan salah satu peninggalan Islam.

Islam hadir dan bergandengan dengan budaya, menimbulkan proses tarik-menarik, asimilasi dan akulturasi. Kemunculan Islam mengakibatkan adanya peromabakan masyarakat, pengalihan bentuk atau transformasi sosial ke arah yang baik. Pada saat yang sama Islam tidak berfungsi distruptif atau bersifat memotong masyarakat dari tradisi-tradisi masa lampau akan tetapi islam ikut melestarikan apa-apa yang dianggap baik dan benar dan dipertahankan hingga sekarang.

Mengutip pendapat Abdurrahman Wahid (gus dur) Pribumisasi Islam adalah gambaran dari konsep Islam Nusantara yang memiliki ciri khas yang tentu berbeda dengan Islam di arab. Islam nusantara adalah gambaran islam Indonesia yang merupakan hasil kerja kreatif para penyebaran Islam yang mampu mendialogkan agama dengan budaya-budaya Nusantara. Begitu banyak peninggalan Islam yang dapat kita lihat pada zaman modern ini. Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam juga mempengaruhi corak peninggalannya, mulai dari benda seperti prasasti, bangunan dan juga karya tulis (sastra).

Saya menemukan sebuah naskah dalam web Manuskrip Nusantara yang berbeda dengan yang lainnya. Jika biasanya naskah yang kita lihat berbentuk buku atau lembaran-lembaran namun naskah kuno ini berbentuk baju rompi yang di sambung-sambung dengan daun lontar dan ditulis bahasa arab dan aksara arab pula. Naskah ini merupakan salah satu koleksi dari Dedi Aristyo Wibowo yang berdomisili di Demak, dijaga dengan sangat baik, karena itu untuk membuka naskah ini pun ada beberapa amalan yang harus diamalkan oleh pemiliknya.

Isi teks

Naskah ini berisikan Tafsir surah Ad-Dukhan, dalam naskah ini tafsiran surah Ad-Dukhan menceritakan tentang langit dan bumi yang semuanya berada di bawah aturan Allah SWT dan berjalan sesuai dengan aturan-Nya. Namun dalam tafsiran lain kandungan yang ada pada surah Ad-Dukhan yaitu tentang tanda-tanda akhir zaman dengan munculnya kabut yang akan menyakiti orang kafir, penyesalan yang akan di alami orang kafir karena mengingkari Rasulullah dan juga orang beriman  karena tidak bisa menambah amalan shalih.

Terdapat pula tafsiran surah Az-Zukhruf, dalam naskah tafsiran surah Az-Zukhruf menjelaskan bahwa Al-Quran ialah induk dari semua kitab yang mempunyai nilai yang sangat tinggi dan mengandung banyak hikmah. Menurut tafsiran lain, surah Az-Zukhruf menceritakan orang-orang musyrik yang mengukur derajat seseorang di nilai dari seberapa banyaknya harta benda yang ia miliki, pengakuan orang musyrik mekkah bahwa Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, tetapi mereka malah menyembah berhala, mereka percaya bahwa malaikat adalah anak Allah, mereka sangat berpegang teguh kepada tradisi dan adat istiadat nenek moyang mereka dalam beragama sehingga hati mereka tertutup untuk menerima kebenaran dan  terdapat pula kisah-kisah Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa sebagai perbandingan bagi Nabi Muhammad dalam menghadapi permasalahan ketika berdakwah menyebarkan agama Islam.

Kedua surah yang tercantum pada naskah saling berhubungan, surah Ad-Dukhan dan Surah Az-Zukhruf  sama-sama dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat Al-Quran, pada akhir surah Az-Zukhruf disebutkan ancaman kepada orang-orang kafir dan pada permulaan surah Ad-Dukhan terdapat pula peringatan dan ancaman orang kafir dan Pada surat ini terdapat kesatuan sikap antara Nabi Muhammad SAW. da Nabi Musa A.S. yaitu pada surat Az Zukhruf Nabi Muhammad SAW mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang tidak mau beriman, sedang pada surat Ad Dukhaan Nabi Musa AS. mengadu kepada Tuhannya bahwa kaumnya adalah orang yang durhaka dan banyak dosa.

Dibalik keunikannya ada kekurangan yang saya temukan pada naskah ini. Kekurangan pada naskah berbentuk rompi ini tidak memiliki judul, sampul dan tidak memiliki nomor halaman hal ini dikarenakan bentuk dari naskah itu sendiri yang berbentuk baju rompi. Ditulis pada 1700 tahun yang lalu namun sampai saat ini tidak diketahui siapa pengarang dan pengarang dari naskah ini dan juga tidak ada kata alihan di dalam naskah dan kolofon dalam teks. Namun dari semua itu, kelengkapan dan teks masih bisa jelas terbaca. Walaupun daun lontar dan tinta yang di pakai perlahan mudar.

Mari pelajari lalu lestarikan..

Ada banyak harta benda peninggalan Islam yang bisa kita akses melalui media sosial ataupun observasi langsung, melihat dan belajar di museum khusus yang menyimpan benda-benda peninggalan Islam. Jangan hanya sekedar tahu tetapi kita sebagai umat Islam wajib melestarikan apa-apa yang menjadi warisan kita, dengan begitu untuk generasi selanjutnya, mereka bisa mengetahui dan mempelajari sejarah leluhur mereka. Jangan sampai apa yang menjadi hak kita justru diakui pihak lain.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *