Tadi malam kami membaca Maulid Al-Barzanji Karya Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdil Karim Al-Barzanji Al-Husaini.

Dalam kitab itu dijelaskan bahwa orang yang pertama kali iman adalah orang-orang yang dianggap lemah dan bukan berpangkat tinggi.

* Dari laki-laki dewasa: Abu bakr.

* Dari Perempuan dewasa: Khodijah (Walaupun termasuk bani Abdi Syamsin, suku quraisy elit, tetapi perempuan).

* Dari Kalangan Anak-Anak: Ali bin Abi Tholib.

* Dari Kalangan Budak yang sudah dimerdekakan: Zaid bin Haritsah.

* Dari Kalangan Budak: Bilal bin Rabbah.

Kelima orang ini seolah-olah mewakili tiap golongan dari golongan mereka.

***

Begitulah islam, mayoritas pengikutnya adalah orang-orang lemah. Hal itu terekam dalam hadist Nabi yang menyatakan bahwa kemenangan dan diperolehnya rizqi itu sebab doa, sholat dan ikhlashnya orang-orang lemah.

هل تنصرون وترزقون إلا بضعفائكم.

إنما ينصر الله هذه الأمة بضعيفها بدعوتهم وصلاتهم وإخلاصهم.

هل تنصرون إلا بضعفائكم بدعوتكم بدعوتهم وإخلاصهم.

Keberadaan mereka mutlaq diperlukan, dan islam mengakui keberadaannya, sehingga ada Syariat mewajibkan zakat, menganjurkan sedekah dan kesosialan terhadap mereka. Bukan dengan cita-cita sebagian orang yang menginginkan untuk memberantas kemiskinan.

Walaupun cita-cita memberantas kemiskinan itu seolah-olah kelihatan bagus, tetapi hal itu tidaklah lantas benar. Karena kehidupan tidak akan berjalan dengan baik tanpa orang yang lemah, sebab keikhlasan dan doa mereka mutlaq diperlukan.

Dalam hal ini, bukan berarti kita tidak berjuang, dan membiarkan kemiskinan, tetapi tetap membantu mereka dengan apa yang dianjurkan oleh Syara’, bukan dengan dorongan Nafsu yang seolah-olah baik, tapi dibalik itu, tersimpan keinginan pangkat pribadi. Hal itu dibuktikan dengan adanya penyesalan atau marah bila cita-citanya tidak berhasil.

Padahal yang dipandang dan diperintah ALLOH adalah amalnya bukan Hasil yang didapat.

قل اعملوا فسيرى الله عملكم ورسوله والمؤمنون

ولكن ينظر إلى قلوبكم وأعمالكم.

Nabi Nuh yang hidup 950 tahun dan berdakwah kepada kaumnya, tidak mendapatkan pengikut kecuali kurang seratus. Beliau tidak dicap Nabi yang gagal, tetapi termasuk Nabi Dan Rosul Pilihan yang disebut Ulul Azmi. Hal itu karena kesabaran belaiu dalam beramal walaupun secara hasil kurang dibanding yang lain. ALLOH berfirman:

فاصبر كما صبر أولو العزم من الرسل

ولمن صبر وغفر إن ذلك لمن عزم الأمور

Inilah sebagian perkara yang kurang difahami kebanyakan pejuang.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *