Categories:

_”Barang siapa tidak mengasihi lelaki yang buruk prilakunya maka ia lebih buruk prilakunya dari pada lelaki tadi. “_

Saqiq Al-Balkhiy

Memiliki sikap menyayangi dan mengasihi sesama merupakan sesuatu yang amat berharga. Apalagi mengasihi orang yang buruk prilakunya dengan tidak mencaci dan menghinanya. Sikap kasih dan sayang kepada pendurhaka adalah ciri utama kekasih Allah Swt.

Para kekasih Allah sangat mengasihi dan menyayangi sesama meski pelaku maksiat. Bahkan dalam _Tambihul Mughtarrin_ disebutkan bahwa banyak welas asih pada pelaku maksiat lebih utama dari pada mendoakan mereka. Selain itu, Saqiq Al-Balkhiy mengatakan, “Barang siapa tidak mengasihi lelaki yang buruk prilakunya maka ia lebih buruk prilakunya dari pada lelaki tadi.” 

Jika para kekasih Allah sangat mengasihi pelaku maksiat apalagi kita. Siapa yang kita tiru lagi prilakunya kecuali para kekasih Allah itu? Meski kita harus mengingkari perbuatan maksiat, namun kita tidak boleh menutup ruang kasih sayang kepada pelaku maksiat. 

Bagaimanapun pelaku maksiat dapat berubah prilakunya. Sehingga kita tidak boleh menghina mereka, memastikan bahwa ia salah selamanya, hingga memvonis mereka sebagai ahli neraka. Karena itulah boleh membenci perbuatan maksiat namun jangan memandang buruk pelakunya. 

Demikianlah uraian singkat tentang pentingnya mengasihi dan menyayangi walau pada pelaku naksiat. Barang kali dengan sifat welas asih yang kita tunjukkan membuat mereka tertarik untuk meninggalkan maksiat. 

Wallahu A’lam Bisshawab. 

Kediri, 11-03-2021.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *