Categories:

Oleh : Ufi Fadilah (Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)

Kitabullah adalah catatan-catatan yang difirmankan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya.  Beriman kepada Kitabullah merupakan salah satu rukun iman yang harus di percaya oleh setiap muslim. Terdapat 104 Kitabullah yang telah diturunkan, tetapi umat Islam hanya wajib mengimani 4 kitab besar, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Alquran.

Tulisan-tulisan yang ada di dalam kitabullah pada  zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. Kata shuhuf terdapat di surah al-A’laa :

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.                     صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ ووَمُوسَىٰ

( QS al-A’laa, ayat : 19 )

Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu, “sahafa” (menulis). Shuhuf (صحيفة; tunggal: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas, kulit, papirus dan media lain. Sedangkan mushaf (مصحف; jamak: masahif) berarti kumpulan-kumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi satu, seperti 2 sampul dalam satu isi.

Dalam sejarah penulisan dari teks Qur’an, shuhuf terdiri dari beberapa lembaran yang pada akhirnya dikumpulkan pada masa Abu Bakar. Dalam shuhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan rapi.

Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran yang dikumpulkan di dalam Qur’an yang telah disusun pada masa Utsman bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur’an, yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.

Nama-nama Kitabullah yang Wajib Kita Imani

1. Taurat

Kitab Taurat adalah kitab suci yang diwahyukan atau diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman dan petunjuk untuk Bani Israil. Isi pokok Kitab Taurat tentang akidah atau tauhid dan hukum-hukum syariat yang dikenal dengan istilah 10 Perintah Tuhan.

10 Perintah Tuhan sebagai petunjuk bagi Bani Israil adalah sebagai berikut:

1. Perintah meyakini keesaan Tuhan yaitu Allah SWT

2. Perintah untuk tidak menyembah berhala (patung).

3. Perintah untuk tidak menyebut nama Allah dengan sia-sia.

4. Perintah untuk mensucikan hari Sabtu dari kegiatan duniawi dan mengisi dengan aktivitas  amal ibadah.

5. Perintah untuk berbakti kepada orang tua.

6. Perintah atau larangan membunuh sesama manusia.

7. Perintah atau larangan berbuat zina.

8. Perintah atau larangan mencuri.

9. Perintah atau larangan menjadi saksi palsu.

10. Perintah atau larangan mengambil hak orang lain.

2. Zabur

kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Nabi Daud AS adalah nabi dari kalangan Bani Israil, dari Sibith Yahuda. Ia merupakan keturunan ke-13 Nabi Ibrahim AS dan hidup pada masa Raja Talut yang beriman dan Raja Jalut yang kafir.

Nabi Daud AS adalah nabi yang amat taat kepada Allah SWT. Semasa hidupnya ia gemar berpuasa dan bertasbih kepada Allah SWT.

Turunnya Kitab Zabur dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Isra ayat 55 sebagai berikut:

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ ٱلنَّبِيِّۦنَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَءَاتَيْنَا دَاوُۥدَ زَبُورًا

Artinya: “Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al Isra: 55).

 3. Injil

Injil adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa as, kitab Injil ini wajib di imani sebagai kitab suci yang memiliki  kedudukan sama dengan kitab suci lainnya dalam Islam. Injil maupun Taurat mengakui akan datangnya seorang nabi yang ummi (tidak pandai membaca dan menulis). Nabi yang dimaksud adalah Nabi Muhammad saw, sebagaimana firman Allah swt:

“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada disisi  mereka…” QS (7: 157).

 Injil adalah kitab penyempurna kitab suci sebelumnya, yaitu Taurat.

4. Al-Qur’an

Al-Qur’an atau Qur’an, adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai umat islam bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini terbagi dalam beberapa surat dan setiap suratnya terbagi ke dalam beberapa ayat.

Berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al Quran tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat manusia.

Firman Allah SWT:

تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًاۙ

Artinya: Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan: 1)

Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur’an difirmankan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan.

Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk. Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya moral.

Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT

 Berikut cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dilakukan dengan:

a. Memercayai keberadaan kitab Taurat, Zabur , Injil dan Al Quran.

Memercayai kitab-kitab sebelum Al Qur’an merupakan rukun iman ketiga dalam ajaran Islam. Karena itu, Muslim wajib mengimani kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi sebelum Al Quran.

b. Mempelajari isi kandungan Al Qur’an.

Mempelajari isi kandungan Al Qur’an merupakan salah satu cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Dengan memahami isi kandungan Al Quran, akan menambah keimanan seseorang.

c. Mempraktikkan ajaran Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Cara beriman kepada kitab-kitab  Allah SWT adalah dengan mempraktikkan ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an pada kehidupan sehari-hari di antaranya menghargai orang lain dan menjaga toleransi.

d. Membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.

Cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yang lainnya yakni membaca Al Quran dengan baik dan benar dengan memelajari Ilmu tajwid. Belajar ilmu tajwid ini fardu kifayah namun membaca Al Qur’an dengan baik dan benar adalah fardu ain bagi tiap Muslim. Sebab, membaca Al Quran dengan baik ganjarannya atau pahalanya sangat besar.

 Demikian penjelasan tentang kitabullah dan cara kita mengimaninya ,semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *