Dalam pergaulan, kita tidak boleh sembarang memilih teman. Karena teman itulah penentu kesuksesan atau kegagalan kita di dunia dan akhirat.

Bahkan baiknya keberagamaan seseorang ditentukan oleh faktor pertemanan. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:

اَلْمَرْءُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ ، فَلْيَنْظُرْ اَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

AL-MAR’U ‘ALA DIINI KHOLIILIHI, FALYANZHUR AHADUKUM MAN YUKHOOLIL

“Seseorang itu (baik-buruknya) ditentukan oleh prilaku keberagamaan temannya, maka lihatlah dengan siapa ia bergaul.”(H.R.Abu Dawud dan at-Tirmidzy).

Maka tidak heran jika saat kita mau membangun/mencari tempat tinggal, kita diharuskan melihat lingkungan pergaulan di tempat kita akan tinggal tersebut. apakah lingkungan pergaulannya positif buat perkembangan kita dan keluarga, atau malah sebaliknya membahayakan pertumbuhan karakter mereka. Rasulullah s.a.w.bersabda:

اَلْجَارُ قَبْلَ الدَّارِ

“AL-JAARU QOBLAD DAAR..”

“(Lihatlah) tetangga/lingkungan sekitar kita dulu, sebelum (membangun/mencari) rumah..”(H.R.ak-Khothib).

Lalu jika kita telah berkenalan dengan seseorang, untuk mengujinya apakah ia cocok atau tidak menjadi teman kita baik dalam bisnis, perjodohan(teman hidup), perjuangan dan lain sebagainya, ternyata ada tiga trik atau alat ukurnya yang diajarkan Rasulullah s.a.w. yaitu:

Sudahkah engkau bermalam di rumahnya?

Dengan menginap minimal sehari semalam di rumah seseorang, pasti kita punya gambaran konkrit bagaimana ibadahnya, kepribadiaannya, kebiasaannya, tutur katanya, sikapnya terhadap kita dan orang lain.

Sudahkah engkau bepergian dengannya?

Lewat suasana bepergian, kita pun bisa menguji kadar kesabaran seseorang, kepedulian sosialnya, tata kramanya, budi bahasanya,juga konsistensi ibadahnya.

Sudahkah engkau berhubungan dagang/bisnis dengannya?

Bagian terakhir ini yang kebanyakan sulit diaplikasikan oleh seorang teman yang betul2 baik dan layak untuk dijadikan pertemanan sepanjang waktu. Sebab terkadang dalam soal selain uang, seorang teman terlihat sangat saleh dan mengundang decak kagum kita akan kebaikan dirinya. Tapi giliran sudah bersentuhan dengan masalah uang dalam bentuk apapun, apakah meminjam uang, dipinjami modal, diamanati uang dan lain-lain, kebanyakan mereka yang tidak kuat/becus dalam mengatur, mengelola, atau menjalankan amanah orang lain. tidak sedikit teman yang berubah jadi pembohong, berkhianat, cedera janji dan berlaku curang, bahkan sampai membawa kabur uang kita.

Jika ketiga kriteria tadi telah teruji baik dan “lulus seleksi” pertemanannya, dijamin ia adalah teman sejati yang dapat membawa kebahagiaan, kesuksesan dan keselamatan dunia akhirat. Walloohu a’lam bish showab.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *