Categories:

oleh: Indri Prasetiani (Mahasiswi ITB Ahmad Dahlan Jakarta)

Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT. Hal ini disampaikan bahwa perempuan memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam islam, dimana Allah SWT telah menciptakan seorang perempuan dengan penuh keindahan dan lemah lembut. Bukan hanya itu, Allah SWT memberikan banyak sekali anugerah kepada perempuan untuk ia mengandung, melahirkan, menyusui, serta merawat anak yang telah ia kandung selama 9 bulan. Seorang perempuan harus menjaga harkat dan martabat mereka sebagai seorang perempuan muslimah yang baik (salihah).
Pada zaman dahulu (jahiliyah) perempuan di pandang sebelah mata oleh kaum fakir quraisy, perempuan dianggap rendah, budak nafsu, aib bagi keluarga, dan mendapat perlakuan diskriminasi. Pada zaman dahulu kaum fakir quraisy ini memiliki sikap yang sangat keji ia menginginkan anak yang lahir sebagai perempuan harus dibunuh secara hidup-hidup. Hal ini dijelaskan pada Q.S An-Nahl ayat 58-59.
“Dan apabila seseorang diri mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan ia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan itu.”
Dari ayat tersebut, Allah SWT memberikan kedudukan yang mulia bagi seorang perempuan. Bukankah islam merupakan agama yang rahmatan lil’alamin yang mana islam sangat menjunjung tinggi martabat perempuan. Serta islam juga telah mengajarkan kepada umat islam terhadap nilai kesetaraan, kesalingan, dan keadilan. Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa bayi yang lahir sebagai seorang perempuan diberikan kebebasan untuk hidup, karena kedudukan perempuan dalam islam ini sama dengan laki-laki. Sebagaimana dalam Q.S Ali Imran ayat 14.
“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”
Dalam Al-Qur’an dan hadist juga sudah menjelaskan betapa mulianya kedudukan perempuan dalam islam yang diabadikan dalam surah An-nisa yang artinya (perempuan) yang harus disanyangi dengan sepenuh hati dan ciptakan sebagai pasangan untuk laki-laki, bukan untuk dijadikan budak atau diperjual-belikan yang diperlakukan pada zaman jahiliyah. Maka untuk itu, mari simak keistimewaan-keistimewaan perempuan yang disudah dijelaskan dalam al-Qur’an dan hadist sebagai berikut:
Perempuan sebagai Ibu
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Ibu adalah wanita yang melahirkan seorang anak, dalam islam memandang dan memberikan posisi perempuan tempat yang paling mulia dan terhormat. Seorang Ibu sangatlah penting dalam kehidupan terlebih dalam urusan rumah tangga, di tangan seorang Ibu-lah setiap individu seorang anak dapat dibesarkan dengan kasih sayang yang tak terhingga. Seorang Ibu rela berjuang menaruh nyawa bahkan jiwa raga memperjuangkan kehidupan anaknya, sejak anak masih dalam rahim hingga menjadi dewasa nanti.
Maka dari itu, seorang anak haruslah berbuat baik kepada orang tuanya, terutama kepada ibu yang memilki perjuangan yang sangat besar dan juga berarti dalam kehidupan anak. Sebagimana Q.S Luqman ayat 14. “Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada aku kembalimu.
Surga dibawah telapak kaki seorang Ibu
Apabila seorang perempuan sudah menjadi seorang ibu, maka derajatnya akan lebih tinggi dari seorang ayah untuk anaknya. Bahkan surga anak-anaknya ada di bawah telapak kaki ibunya. Sebagaimana sabda Nabi SAW.
“Abu Hurairah berkata: ‘seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dia bertanya, siapakah orang yang paling berhak dengan kebaktianku?’ jawab Rasulullah SAW, Ibumu!’ dia bertanya lagi: ‘kemudian siapa? Beliau menjawab, Ibumu!’ dia bertanya lagi: ‘kemudian siapa? Beliau menjawab, Ibumu!’ dia bertanya lagi: ‘kemudian siapa? Dijawab, kemudian Bapakmu! (HR. Muslim).
Dari hadist diatas dapat kita ketahui, bahwa dalam islam dijelaskan bahwa surga berada ditelapak kaki seorang ibu yang harus dihormati dan berbakti kepada Ibu. Dari Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, Abu Al-Malih, Maimunah, dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata Rasulullah SAW bersabda:
“Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan memasukkannya, dan siapa yang tidak mereka kehendaki, maka akan mengeluarkannya.”
Sebaik-baiknya perhiasan dunia
Islam telah menjadikan perempuan sebagai makhluk paling mulia yang harus dijaga keindahakannya dari ujung kepala hingga kaki, layaknya perhiasan yang harus dijaga dan di rawat dengan baik. Sebagaimana sabda Nabi SAW.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr).
Bukan hanya itu, di dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa perempuan memiliki kodrat untuk selalu dilindungi bukan disakiti atau dipukuli seperti pemberitaan yang sedang marak saat ini. Sebagaimana QS. An-Nisa ayat 34.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.”
Dapat masuk surga dari pintu manapun
Allah SWT telah memberikan jaminan kepada perempuan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia inginkan. Sebagaimana sabda Nabi SAW.
“Jika seorang perempuan menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya: niscaya akan dikatakan kepadanya: Masuklah kedalam surga dari pintu manapun yang kau mau.” (HR. Ahmad)
Dari hadist di atas menjelaskan bahwa surga sangat rindu kepada sosok seorang perempuan, maka dari itu untuk menjadi perempuan yang shalihah harus menjalankan perintah dari Allah SWT serta menjauhi larangan Allah SWT. Dengan begitu Allah sangat sayang kepada kita, salah satunya dengan menaati, menghormati suaminya, tidak menerima sebarang tamu laki-laki apabila suami tidak ada dirumah, serta tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan suami.
Perempuan diberi pengecualian dalam beribadah
Sebagai seorang perempuan tentunya kita sebagai seorang muslimah yang baik akan mengalami haid dan nifas. Hal ini yang menjadi pengecualian dari Allah SWT untuk semua umat islam, khususnya bagi perempuan untuk tidak melaksanakan shalat atau puasa. Sebagaimana sabda Nabi SAW.
“Siapa saja perempuan yang mengalami haid maka sakitnya haid yang mereka alami akan menjadi kafaroh (tebusan) bagi dosa-dosa yang terdahulu.”
Dari penjelasan diatas, sudah terbukti bahwa Allah SWT telah mengangkat derajat seorang perempuan sehingga menjadi kesetaraan antara kaum perempuan dengan laki-laki dan tidak ada lagi yang dapat merendahkan kaum perempuan. Seperti kasus sekarang yang terjadi saat ini, dimana salah satu artis yang sepasang suami istri yang sudah berumah tangga. Seorang suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya sendiri, bila dilihat dalam islam kasus kekerasaan dalam rumah tangga ini tidak seharusnya dilakukan. Padahal seorang suami telah dilahirkan dari seorang ibu yang mana seharusnya ia bisa lebih paham bagimana cara untuk menyanyangi dan mengasihi istrinya yang sudah menjadi seorang ibu dari anaknya. Allah SWT juga sudah menjelaskan bagaimana perempuan itu harus dilindungi bukan untuk disakiti.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *