Imam Ghozali dawuh

“Gusti Allah akan menimpakan kematian pada semua manusia tanpa kecuali dengan memisahkan ruh dan jasad manusia, kemudian kelak Gusti Allah mengembalikan ruh pada jasadnya di hari kiamat dan membangkitkan lagi manusia dari kuburnya, sembari membawa apapun yang ada di dalam hatinya.”

Maksud dari beriman kepada hari akhir adalah keyakinan yang pasti akan datangnya hari akhir dan sesuatu yang berhubungan dengannya. Dalam masalah iman kepada hari akhir, ada beberapa hal yang harus diyakini oleh seorang mukmin yakni, siksa dan nikmat kubur, hari mahsyar, hisab, surga, neraka dan semacamnya.

Kita yakin bahwa kematian itu pasti akan menjemput setiap manusia. Dan apabila kematian telah datang kepada seseorang, maka tidak akan bisa dimajukan atau ditunda. Gusti Allah SWT berfirman:

ﻭَﻟِﻜُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔٍ ﺃَﺟَﻞٌ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَ ﺃَﺟَﻠُﻬُﻢْ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺄْﺧِﺮُﻭﻥَ ﺳَﺎﻋَﺔً ﻭَﻻَ ﻳَﺴْﺘَﻘْﺪِﻣُﻮﻥَ 

” Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. Maka apabila telah datang waktunya mereka (ajal) tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya .” (QS. al-A’raf : 34).

Dan setelah seseorang dikuburkan, Gusti Allah SWT mengembalikan ruh orang tersebut, kemudian datang dua malaikat yang akan menanyakan beberapa hal kepadanya. Malaikat itu bertanya kepadanya tentang Tuhan, nabi, agama, kiblat dan saudaranya.

Orang-orang yang dapat menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir adalah mereka yang selama hidupnya selalu berbuat kebaikan, banyak beribadah kepada Gusti Allah SWT, serta menolong sesama manusia. Gusti Allah SWT berfirman:

ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑُّﻨَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘَﺎﻣُﻮﺍ ﺗَﺘَﻨَﺰَّﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ ﺃَﻻَّ ﺗَﺨَﺎﻓُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ ﻭَﺃَﺑْﺸِﺮُﻭﺍ ﺑِﺎﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻮﻋَﺪُﻭﻥَ  ‏

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Gusti Allah kepadamu “. (QS. Fusshilat : 30).

Sedangkan orang-orang yang selama hidupnya selalu diisi dengan kedurhakaan dan tindakan yang menyengsarakan sesama, akan mendapat siksa dalam kuburnya. Dalam hal ini, siksa kubur dibagi menjadi dua.

Pertama , Adzab kubur yang berlangsung terus sampai hari kiamat. Yaitu untuk orang tidak beriman kepada Gusti Allah SWT dan Rasul-Nya, serta orang-orang yang selalu berbuat dosa besar. Sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an tentang keluarga Fir’aun:

ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻳُﻌْﺮَﺿُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻏُﺪُﻭًّﺍ ﻭَﻋَﺸِﻴًّﺎ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺗَﻘُﻮﻡُ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔُ ﺃَﺩْﺧِﻠُﻮﺍ ﺀَﺍﻝَ ﻓِﺮْﻋَﻮْﻥَ ﺃَﺷَﺪَّ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏ 

” Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras “. (QS al-Mukmin : 46).

Kedua, Adzab kubur yang berlaku sementara. Yakni siksa kubur yang diterima oleh orang mukmin yang melakukan kemaksiatan. Ia disiksa sesuai dosa yang dilakukan di dunia. Siksa ini bisa diringankan atau bahkan dihentikan jika apa yang dia diterima sudah dianggap cukup untuk menebus dosa yang pernah dilakukan. Atau ada do’a dan permohonan ampunan (istighfar) atau kiriman pahala sedekah, bacaan al-Qur’an dan lainnya, yang dipanjatkan oleh sanak keluarga, famili, dan teman-teman yang masih hidup.

Dari sinilah, bagi segenap kaum muslim yang masih hidup, sebaiknya senantiasa mendo’akan keluarga, terutama kedua orang tua, sahabat atau seluruh kaum muslimin yang telah meninggal dunia. Hal itu merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada mereka, sehingga dapat menjalani kehidupan alam kubur dengan tenang dan bahagia.

Dalam hal inilah, tradisi tahlilan yang sudah berlaku umum di masyarakat Indonesia perlu terus dilakukan dan dilestarikan, karena apa yang dibaca dalam acara tersebut merupakan sesuatu yang memang sangat dibutuhkan oleh orang yang telah meninggal dunia.

Begitu pula, setiap selesai shalat lima waktu agar tidak henti-hentinya mendo’akan kedua orang tua atau keluarga yang telah meninggal dunia, atau dengan mengirimkan pahala bacaan surat Al Fatihah untuk mereka.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *