Sholat memang pantas sebagai amal lahiriyah nomer satu. Tanda keislaman seseorang yg paling cetho, yg paling jelas dan kuat, adalah sholat. Kalo gak sholat, Islamnya gak jelas.
Karena Gusti Allah sudah mengumumkan bahwa tanda utama bahwa seseorang telah mengingat-Nya adalah dengan sholat. Bukan puasa, bukan zakat, bukan haji. Tapi sholat.
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang wujud selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Thoha 14)
Dalam sholat ini banyak hikmahnya. Segala bentuk peribadatan berkumpul dalam sholat. Kita dilarang makan ketika sholat, seperti ibadah puasa. Kita mengorbankan waktu, biaya dan tenaga untuk sholat, seperti zakat. Kita menghadapkan jiwa raga menuju Ka’bah seperti haji. Kita bersyahadat saat tahiyat. Kita bersedekah salam bagi semua orang Islam sedunia melalui rukun salam ketika akhir sholat.
Menurut para Kyai Jawa, sholat itu ibunya semua ibadah. Digambarkan sebagai ibu jari, yang ketika tangan menggenggam, semua jari bisa diikat dan dirangkul oleh ibu jari ini. Karena memang semua bentuk peribadatan murni dan muamalah ada dalam sholat. Tanpa ibu jari, genggaman tangan tidak akan kuat. Tanpa sholat, semua bentuk peribadatan selain sholat akan ambyar.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW dawuh
الصلاة عماد الدين
“Sholat adalah tiang agama”
Para ulama menganggap hadits ini dhoif. Namun mereka setuju untuk memasukkan hadits ini sebagai dalil fadhilah sholat karena secara maknanya yang sangat benar. Tanpa tiang, rumah akan roboh. Tanpa sholat, semua bentuk penghambaan pada Gusti Allah dianggap tidak pernah ada.
Mugi manfaat.
No responses yet