Allah ta’ala berfirman;
وَمَاۤ أَصَابَكُم مِّن مُّصِیبَةࣲ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَیۡدِیكُمۡ
Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri…. (Q.S. Asy-Syura 30)
Untuk memahamkan pembaca akan makna ayat tersebut, Imam Al Qurtubi dalam kitab tafsirnya Al Jami Li Ahkamil Quran mengkisahkan sebuah balada antara Nabi Musa dengan Salahseorang umatnya.
“Wahai Musa, memohonlah kepada Allah untukku, agar memenuhi hajatku, Dia Maha tahu pastinya akan hajatku itu”, pinta seorang lelaki itu kepada Sang Nabinya.
Benar saja, Sang Nabi pun memenuhi permintaannya, dan berdoa kepada Allah ta’ala.
Selepas berdoa, Sang Nabi pun turun ke khalayak ramai. Namun, justru ia mendapati khabar bahwa lelaki tersebut dicabik-cabik binatang buas hingga meninggal.
Lantas, Musa pun bermunajat kpd Allah, seraya berkata; “Bagaimana, kok begini Tuhan?”
Allah ta’ala pun menjawab; “Wahai Musa, sesungguhnya lelaki itu pernah meminta (naik) Derajat, dan Aku tahu bahwa amal shalihnya yang hanya segitu tidak mampu mengantarnya sampai ke Derajat (maqam/level kewalian) itu. Maka, Aku timpakan kepadanya hal demikian sebgaimna kamu tahu, yaitu; tubuhnya sebagai penawar lapar bagi hewan buas. Hal ini mesti terjadi, sebagai perantara untuk ia sampai pada Derajat yang diinginkannya tersebut.”
Dan, Musa pun mengerti akan Kehendak dan Takdir Allah ta’ala ini.
Nah, hal ini tentu berkesesuaian dengan firman Allah ta’ala;
مَن یَعۡمَلۡ سُوۤءࣰا یُجۡزَ بِهِۦ
Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu (Q.S. An Nisa 123)
Dengan demikian, hal-hal yang perlu dicermati di sini adalah;
- Doa orang sholih itu mudah terkabul. Sehingga, silaturahmilah ke rumahnya dan mintalah didoakan olehnya.
- Apabila minta didoakan orang sholih, sebaiknya diungkapkan hajatnya secara spesifik bentuknya dan jelas.
- Naik Tingkat Derajat (taqwa/kewalian) itu harus seirama dengan kwalitas-kwantitas keistiqamahan dan keikhlasan beramal shalih.
- Sebelum naik Derajat, seseorang harus membayar dulu “hutang” kekhilafan/kejahatan yngg pernah diperbuatnya. Bayar dulu, baru naik derajat. Dan, musibah itu adalah wujud dari bayar hutang itu sekaligus perantaranya naik derajat. Inilah makna dari ungkapan umum; “Musibah itu adalah jalan Tuhan menaikkan Derajat Seseorang”.
Wallahu a’lam bisshawab
No responses yet