Categories:

Oleh

Sinta Nur Anasti

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Di dalam keluarga, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan islami kepribadian pada anak. Sebagai orang tua, mereka harus menjadi teladan bagi anak-anak mereka dalam berakhlakul karimah (akhlak yang mulia) dan menanamkan keimanan dalam jiwa anak. Orang tua juga harus mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam, mendidik anak agar taat menjalankan agama, dan membimbing anak agar berbudi pekerti yang mulia. Selain itu, orang tua juga harus membiasakan anak sejak dini dalam hal kebaikan dan mengajarkan nilai-nilai agama pada anak dengan kesabaran dan keteladanan.

Dalam  konteks  Islam,  tanggung  jawab  orang  tua  (ayah  dan  ibu)  terhadap  pendidikan agama  anak  merupakan  suatu  keharusan,  yang  secara  fiqih  dapat  disebut  sebagai  “fardhu  ‘ain”. Hal  ini  tergambar  dalam  Al-Quran  maupun  dalam  hadis  Nabi  saw.  Orang  tualah  yang  akan mewarnai  dan  menentukan  kepribadian  anak  di  masa  depan.  Potensi-potensi  yang  dibawa  anak itu hanya akan dapat berkembang dengan baik melalui pendidikan yang diberikan oleh orang tua sejak usia dini (sejak lahir), yaitu dalam bentuk pendidikan agama.

Pembentukan karakter dan agama anak merupakan tanggung jawab orang tua. Menurut Ibnu  Qoyyim  dalam  buku  karangan  Marzuki  bahwa  tanggung  jawab  terhadap  anak,  terutama dalam  hal  pendidikan,  berada  dipundak  orang  tua  dan  pendidik  (murabbi).  Karena  orang  tua merupakan  pembina  pribadi  yang  pertama  bagi  anak,  dan  tokoh  yang  diidentifikasi  atau  ditiru anak.

Islam adalah agama yang sempurna dan telah mengatur segala aspek kehidupan manusia secara keseluruhan, baik dari sisi akidah, amal ibadah, akhlak dan budi pekerti, maupun dari sisi muamalah. Sebagai seorang muslim, kita harus benar-benar meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna dan tidak ada agama yang diridai oleh Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā kecuali Islam.

Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Artinya:

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu …” (QS. Al-Ma’idah [5]: 3)

Ibnu Katsir Raḥimahullāh mengatakan bahwa, “Ketika Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā menyempurnakan agama Islam, hal ini merupakan sebuah nikmat terbesar dari Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā yang diberikan kepada umat ini. Sehingga mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi Muhammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam.”

Di antara bentuk kesempurnaan Islam adalah, Islam telah memberikan pedoman hidup mulai dari sejak dilahirkannya manusia ke dunia, hingga manusia meninggal dunia. Salah satu pedoman hidup yang dijelaskan Islam melalui firman Allah Subḥānahu Wa Ta’ālā di dalam Alquran adalah mengenai pendidikan anak.

Berikut adalah beberapa cara menerapkan ayat Alquran tentang pendidikan agama Islam pada anak:

  1. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama Islam, seperti syahadat, shalat, doa-doa, bacaan Al-Quran, dan akhlak terpuji seperti menjalin persaudaraan dengan orang lain.
  2. Menanamkan keimanan dalam jiwa anak.
  3. Mendidik anak agar taat menjalankan agama.
  4. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.
  5. Menjadi teladan atau kesalehan yang akan dikuti anak-anaknya.
  6. Memberikan pendidikan dengan kasih sayang dan nasehat.
  7. Menggunakan kalimat positif ketika menyuruh anak melakukan kewajibannya.
  8. Membiasakan anak untuk bertingkah laku dan berakhlak baik.

Orang tua atau pendidik harus memperhatikan bahwa pendidikan agama Islam pada anak harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya, karena mengabaikan pendidikan agama pada anak merupakan satu jalan kebinasaan baik di dunia maupun di akhirat.

Pengalaman  yang  dimiliki  oleh  orang  tua  juga  sangat  mempengaruhi  penanaman pendidikan agama dan pembinaan kepribadian pada anak usia dini. Orang tua, karenanya sedapat mungkin meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SAW sebagai modal dan inspirasi bagi anak-anak  dalam  mengikuti  prilaku  dan  kesalehan  orang  tuanya.  Hal  ini  tentu  akan  berdampak  pada perkembangan kepribadian  anak-anaknya,  yang  nantinya  akan  berdampak  baik  pula  terhadap kehidupan anak ditengah masyarakat.

Referensi

Mardiyah, Mardiyah. “Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Agama Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak.” Jurnal Kependidikan IAIN Purwokerto, vol. 3, no. 2, 2015, pp. 109-122, doi:10.24090/jk.v3i2.2015.pp109-122.

Syahid, A., & Kamaruddin. (2020). Peran orang tua dalam pendidikan Islam pada anak. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 120–132. doi: 10.46963/alliqo.v5i01.148

https://binaqurani.sch.id/ayat-alquran-tentang-pendidikan-anak/
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/iqra/article/viewFile/8042/4857
https://ntt.kemenag.go.id/opini/670/peran-orang-tua-dalam-proses-mendidik-anak-era-digitalisasi-dalam-pandangan-alquran

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *