Ditulis Oleh : Noval Hazazi ( Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta)
Kebijakan Fiskal adalah langkah-langkah dan keputusan yang diambil oleh pemerintah terkait dengan pengaturan dan pengelolaan pendapatan serta pengeluaran negara. Tujuan utama dari kebijakan fiskal adalah untuk mencapai stabilitas ekonomi, pertumbuhan yang berkelanjutan, dan pengurangan ketimpangan dalam perekonomian. Sedangkan Kebijakan moneter adalah serangkaian tindakan dan langkah-langkah yang diambil oleh otoritas moneter suatu negara, biasanya melalui bank sentral, untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan mengendalikan kondisi moneter dalam perekonomian. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga atau mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas nilai mata uang, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat. Tulisan ini mengkaji bagamaiman peran dan seberapa pentingnya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter terhadap inflasi.
Menurut Wolfson kebijakan fiskal merupakan tindakan-tindakan pemerintah untuk meningkatkat kesejahteraan umum melalui kebijakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal dalam negara indonesia tercermin dari APBN, dimana dapat mengatur inflasi agar tidak terjadi krisis monoter.
Dan seperti yang diketahui, penyebab terjadinya inflasi di sebabkan oleh kenaikan permintaan atau demand pull inflation. Penyebab terjadinya inflasi di indonesia ini bisa terjadi apabila permintaan atau daya tarik masyarakat kuat terhadap suatu barang. Oleh karena itu, kebijakan fiskal dan moneter sangatlah berperan penting dan berpengaruh untuk mencegah terjadinya inflasi di indonesia.
Jika kalian bertanya bagaimana peran dan pentingnya kebijakan fiskal dan moneter terhadap inflasi? Dari beberapa refensi yang saya dapat. Di jelaskan dapat diketahui bahwa kebijakan fiskal dapat berpengaruh terhadap inflasi, pengeluaran pemerintah yang tinggi atau pengurangan pajak bisa menyebabkan kenaikan inflasi karena meningkatkan jumlah uang yang beredar. Namun dampaknya bisa berbeda-beda tergantung pada situasi ekonomi dan langkah-langkah yang di ambil pemerintah untuk mengatasi inflasi.
Begitupun juga dengan kebijakan moneter, kebijakan moneter memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi. Otoritas moneter seperti bank sentral, dapat mengambil beberapa langkah untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Beberapa contoh peran kebijakan moneter terhadap inflasi yaitu :
- Suku bunga: menaikan suku bunga oleh bank sentral dapat mengurangi pengeluaran dan investasi karena biaya pinjaman yang menjadi lebih mahal. Akibatnya, permintaan dan inflasi cenderung menurun.
- Cadangan Wajib: Menetapkan cadangan wajib bagi bank-bank komersial untuk meningkatkan jumlah uang yang harus mereka simpan di bank sentral. Hal ini dapat mengurangi likuiditas di pasar dan membantu mengendalikan inflasi.
- Operasi Pasar Terbuka: Bank sentral dapat melakukan operasi pasar terbuka dengan membeli atau menjual surat berharga untuk mengatur tingkat suku bunga jangka pendek. Langkah ini juga dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan mengendalikan inflasi.
- Target Inflasi: Bank sentral bisa menetapkan target inflasi yang diinginkan sebagai panduan kebijakan moneter mereka. Jika inflasi melebihi target, mereka dapat mengambil tindakan untuk menurunkannya.
Dapat kita simpulkan, bahwa dari penjelasan yang saya tulis. Dapat diketahui bahwa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter memiliki peran yang cukup penting dalam mengendalikan dan mencegah terjadi inflasi di suatu negara. Karena kombinasi kebijakan fiskal dan moneter sering digunakan untuk mencapai stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Pengendalian inflasi merupakan tujuan utama kebijakan ekonomi karena inflasi yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah ekonomi seperti merosotnya daya beli, ketidakstabilan harga, dan ketidakpastian ekonomi secara keseluruhan
No responses yet