“Tinggalkan kancah panasnya pemilu di wilayah kalian, jadilah penyejuk dari jiwa yang berpecah belah dan gundah.

biarkan muslimin berfihak pada pilihannya masing masing, jangan mencaci siapapun dari calon pemimpin kalian, dan jangan pula terlalu memuji- muji salah satunya, tetaplah bijaksana dalam posisi yg menghargai semua pihak..

Jangan nodai diri kalian dengan permusuhan antara masing masing pendukung dan simpatisan..  ketahuilah Dakwah Sang Nabi saw sudah ada sebelum kancah persaingan ini ada, dan Dakwah Sang Nabi saw akan terus ada hingga seluruh kepemimpinan ini sirna.. maka jangan larut dalam permusuhan dan jangan pula terpengaruh dalam keruhnya persaingan.., tetaplah hidup rukun dan damai dalam perbedaan pendapat..

Merasa tenanglah dengan keputusan dan ketetapan Allah swt.. teguhlah dalam niat agung dalam pembenahan ummat. Selalulah dalam tuntunan kedamaian bagi masyarakatmu..

( Nasehat Habib Umar untuk Habib Mundzir Al Musawa di Tarim pada 11 Juli 2009 )

” di hadapan kalian ada tugas yang berat dan tanggung jawab yang besar yaitu  :  memberi bimbingan dan petunjuk bagi orang-orang di sekitar kalian. dan dalam mengemban tugas dan amanah ini, jika memang kita tidak mampu memberi arahan dan nasehat untuk orang-orang yang ada dalam pemerintahan, maka janganlah kita membiarkan mereka membawa dampak buruk terhadap kita. Jangan biarkan mereka membuat kita tersibukkan dengan berita-berita dan urusan-urusan politik mereka hingga kita lupa dan lalai akan kewajiban dan tugas utama kita – untuk membimbing dan mengayomi ummat -. Dan jangan sampai kita biarkan mereka atau para dalang-dalang politik di belakang mereka memecah belah barisan dan menghancurkan persatuan kita. “

( Pesan Habib Umar di hadapan para Kiai, Habaib dan Ulama di PP. Al Hamidy Banyuanyar Pamekasan Madura, 23 Oktober 2017)

Sebuah nasehat dan pesan yang – seandainya benar-benar diamalkan dan diwujudkan dalam keseharian kita – niscaya akan banyak mengurangi kesumpekan dan kejenuhan kita akan berita-berita politik, hingar bingar dan tetek bengeknya. Ketika semua pihak hanya sibuk menyebarkan aib-aib lawan politiknya. Ketika bela agama, bela NKRI dan bela-bela-an lainnya malah digunakan sebagai tameng untuk menghalalkan adu domba, hujatan dan caci maki. Ketika kebanyakan orang latah ikut-ikutan seakan tak memiliki prinsip dan pendirian..

“ketika engkau melihat orang-orang sudah tidak memegang teguh prinsip mereka ” sabda Rasulullah Saw kala itu kepada Abdullah Bin Amr Bin Ash ” ketika engkau juga melihat mereka tidak lagi menunaikan amanah yang dibebankan atas mereka , ketika engkau melihat mereka saling bertikai dan saling menyerang satu sama lain.. “

” Wahai Rasulullah, apakah yang harus aku lakukan ketika itu.. ? ” Abdullah Bin Amr bertanya penasaran.. 

  الزم بيتك ، واملك عليك لسانك ، وخذ بما تعرف ودع ما تنكر ، وعليك بأمر خاصة نفسك ، ودع عنك أمر العامة

” Berdiamlah di rumahmu, jaga lisanmu, ambillah perkara yang kau anggap benar, dan jauhilah perkara-perkara yang kau anggap munkar. uruslah urusan-urusan pribadimu dan tinggalkan perkara-perkara yang menyibukkan orang-orang kebanyakan..” 

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *