Seorang pelanggan perempuan tiba-tiba menangis di hadapan Paidi (Teman kerja Paijo) sambil berujar; “Mas masih pantaskah perempuan nakal seperti saya mengharap Rahmat dan ampunan Allah?” 

Paidi : “Lho sampeyan lupa ya, selama ini kan sampeyan bisa hidup karena rahmat-Nya. Kata kang Paijo meskipun kita nakal tetap diberi rizki oleh Allah. Apalagi jika kita bertobat, malah rizkinya akan tambah.” 

Jama’ah : “Mas Paidi, jangan percaya kang Paijo yang cuman ingin menghibur. Sebab nyatanya banyak teman saya yang berhenti dari menjual diri sekarang jatuh miskin dan sulit dapat pekerjaan.” 

Paidi : (Sambil menghela nafas dalam) “Ning sampeyan selama ini cuman bisa melihat rizki dengan mata. Tetapi jarang merasakan rizki dengan rasa dan mata hati nurani. Rizki itu bukan hanya soal kaya, kerja dan hidup enak berkecukupan. Lebih penting dari itu semua, rizki itu soal ketenangan hati, jiwa, kesehatan, keharmonisan hidup di rumah bersama keluarga, teman kerja dan tetangga. Serta hilangnya rasa dengki, iri dan dendam dalam hati kita. Seandainya saya sadar sejak dini, saya akan ikhlas hidup sangat sederhana asal dapat memiliki hati yang selalu ingat, tobat dan berserah kepada-Allah (qolbun salim). Ning, yakinlah bahwa rahmat dan ampunan Allah itu melebihi luasnya samudra yang bisa menutupi dosa-dosa sebesar gunung sekalipun”. 

Jama’ah : (Sambil tertunduk malu kepada Allah ) “Terima kasih mas, semoga saya selalu bisa belajar hikmah di warung ini”. #SeriPaijo

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *