Dari Anas bin Malik: Aku melayani Rasulullah saw saat beliau singgah dan aku selalu mendengar beliau banyak berdoa: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang dan dari kekuasaan (orang lain)” (HR. Bukhari)
Al-Hamm dan al-Hazn :
Al-Hamm (kegelisahan) dan al-Hazan (kesedihan) keduanya sama-sama membuat jiwa menjadi tidak tenang dan tidak nyaman. Tidak seorangpun menginginkan jiwa yang gelisah dan sedih. Adapun perbedaan antara keduanya, bahwa al-Hamm adalah kegelisahan terhadap hal-hal yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Sedang al-Hazan adalah kesedihan terhadap sesuatu yang telah terjadi atau kehilangan sesuatu yang dicintai.
Al-‘Ajz dan Al-Kasal :
Al-‘Ajz (lemah) dan al-Kasaal (malas) keduanya menjadi penyebab rasa tidak nyaman dalam jiwa, karena lemah dan malas akan menjadi penghalang seseorang untuk membahagiakan dirinya. Al-‘Ajzu (lemah) adalah tidak adanya kemampuan diri untuk mengerjakan sesuatu walau sebenarnya dia punya kemauan, sedangkan al-kasaal (malas) adalah tidak adanya kemampuan untuk melakukan pekerjaan, walaupun sebenarnya dia mampu.
Al-Jubnu dan Al-Bukhlu :
Al-Jubnu (penakut) dan al-Bukhlu (bakhil) keduanya menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran yang ada di dalam dirinya tentang nasib jiwa dan hartanya di masa mendatang, maka dia akan menjadi penakut dan bakhil. Pengecut khusus bagi orang yang takut jiwanya terancam, sedang bakhil khusus bagi orang yang takut hartanya habis.
Ghalabatid Dain dan Qahrur Rijal :
Ghalabatid Dain (hutang yang melilit) dan Qahrur Rijal (penguasaan orang), dua hal yang sering melekat satu dengan yang lainnya, karena orang yang melilit hutangnya, maka secara otomatis dia dibawah pengawasan dan kekuasaan orang lain. Sehingga rela kehilangan harga diri dan kehormatannya.
Jiwamu mendung…
Segeralah berlindung!!!
No responses yet