Hadits riwayat Sayyidina Jabir bin Samuroh RA

جلست النبي ﷺ أكثر من مائة مرة وكان أصحابه يتناشدون الشعير ويتذاكرون أشياء من أمر الجاهلية وهو ساكت وربما تبسم معهم

“Aku (Sayyidina Jabir bin Samuroh RA) menghadiri majelis Kanjeng Nabi Muhammad SAW lebih dari seratus kali. Di sana, para sahabat Beliau SAW saling mengumandangkan syair (1) dan saling membicarakan segala cerita di jaman jahiliyyah (2). Sedangkan Kanjeng Nabi SAW berdiam diri saja (3) dan kadang-kadang tersenyum bersama para sahabat Beliau SAW (4)”

Penjelasan :

  1. Para sahabat saling melempar syair-syair dan melagukannya di hadapan Kanjeng Nabi SAW.
  2. Para sahabat saling tukar cerita tentang pengalaman, kisah-kisah atau adat-adat di jaman jahiliyah atau jaman sebelum masuk Islam.

Dalam satu teks disebutkan (جهليتهم). Bermakna kebodohan mereka, bisa cerita lucu atau yang menakjubkan mereka.

  1. Kanjeng Nabi SAW tidak berkomentar apapun terhadap apa yang dilakukan para sahabat beliau tersebut. Kanjeng Nabi hanya memperhatikan dari tempat beliau duduk dan tidak melarang perbuatan para sahabat tersebut.
  2. Kadang-kadang Kanjeng Nabi SAW ikut tersenyum dengan cerita dan syair para sahabat tersebut. Dalam arti ikut senang dengan apa yang para sahabat senangi.

Hadits ini bagi saya pribadi sangat berkesan. Dari sini, menggambarkan hubungan Kanjeng Nabi dan para sahabat itu sangat cair namun tetap mematuhi norma-norma dalam bermajelis. Dan ternyata, bersyair dan bercerita tentang masa lalu dalam satu majelis, diperbolehkan dan tidak termasuk melanggar aturan bermajelis. Asal semua itu tidak berisi hal-hal yang keji seperti mencaci, mengghibah dan berkata hal-hal yang merusak kehormatan Gusti Allah.

Wallahu a’lam.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *