Setelah melihat cara kerja Sarah dan terbitan-terbitan Hedayah lainnya tahun itu, saya bersemangat untuk memiliki kemampuan ini. Saya mencari laporan-laporan sejenis dari lembaga-lembaga dalam dan luar negeri. Setelah itu membanding-bandingkan dan mempelajari bagaimana mereka menulis. Pelajaran itu juga saya dapat dari pengalaman berkali-kali menyusun laporan diskusi dan kritik orang atas dokumen yang saya buat. Berikut ini beberapa kunci yang mungkin dapat dipertimbangkan saat membuat laporan diskusi.

Langkah pertama, dapatkan informasi-informasi kunci dari pihak yang akan menerbitkan laporan. Beberapa informasi kunci antara lain tentang tujuan diskusi, tujuan penerbitan dokumen, pembaca dokumen, panjang halaman, dan struktur. Biasanya mereka sudah memiliki prosedur. Jika pihak penerbit dokumen kurang memiliki referensi, kita dapat mengusulkan beberapa pilihan.

Langkah kedua,susunlah rencana kerja penyusunan dokumen lalu sepakati dengan pihak penerbit dokumen. Biasanya dapat diterjemahkan dari kerangka acuan. Dokumen ini penting untuk memastikan antara kemauan penerbit dokumen dengan penyusun dokumen. Dokumen ini juga berguna sebagai rujukan ketika terjadi perbedaan pandangan terhadap draf yang dihasilkan. Bisa jadi permintaan awal ingin ke barat, tapi belakangan ingin ke timur.

Langkah ketiga, lakukan langkah-langkah persiapan sebelum menulis. Langkah tersebut antara lain. Pertama, agar hasil tulisan kelak bergizi, tak ada cara lain selain makan makanan bergizi dengan cara mencari atau melahap buku, artikel, dan informasi lain yang mengangkat tema serupa.

Berdasarkan pengalaman, ini salah satu tahap cukup melelahkan. Selain membaca cepat, kita perlu mensintesiskan hasil bacaan. Pekerjaan ini biasanya akan menerbitkan pertanyaan lain. Salah satu tip agar proses ini lebih cepat, pilihlah satu tulisan atau buku utama terkait tema. Dari situ telusuri sejumlah referensi yang dikutip. Dengan cara itu, kita bisa memiliki rute yang lebih pasti.

Kedua, jika literatur-literatur ini sudah dibaca, buatlah peta perdebatan dan isu. Sebagai contoh jika diskusi membicarakan kebijakan pencegahan ekstremisme kekerasan, kelompokkan bacaan itu ke dalam beberapa kluster sesuai kebutuhan. Misal kebijakan di media sosial, rumah ibadah, pendidikan, aparat sipil negara. Temukan pokok-pokok perdebatan di dalamnya. Misalnya apakah kebijakan tersebut efektif? Mengapa?

Dengan pola ini Anda akan mengetahui di mana kelak posisi Anda akan berdiri. Termasuk melihat kelemahan atau yang terlewat dalam diskusi ahli. Dengan cara yang sama, ini juga membantu Anda untuk tidak mengulang pembicaraan. Hasil ini akan membantu Anda mempertajam tulisan dalam laporan diskusi.

Ketiga, menyusun kerangka tulisan. Ada banyak struktur tulisan. Tapi jika diringkas, biasanya hanya akan terdiri dari pendahuluan, hasil diskusi, kesimpulan, dan rekomendasi. Pikirkan dan tulis apa yang akan Anda tulis. Ini adalah peta Anda. Jika gagal di sini, insyaallah Anda gagal di tahap berikutnya.

Langkah keempat, menulislah. Berikut ini beberapa tips yang perlu ditulis dalam empat bagian itu. Pertama, menulis pendahuluan. Bagian ini bukan isi. Jadi tulis dengan singkat, padat, dan tak bertele-tele beberapa hal berikut: konteks dan latar belakang diskusi, masalah dan isu-isu yang akan dibicarakan, sebut jawaban umum terhadap masalah yang akan dieksplorasi dalam laporan ini. Penting juga menulis keterbatasan laporan ini. Agar pembaca tak salah sangka dan mereka sadar bahwa Anda bukan tuhan yang mampu menjawab banyak hal.

Kedua, menuliskanhasil diskusi. Agar laporan Anda kokoh, ketika menulis ini, pikirkan pertanyaan ini. Bagaimana Anda menjelaskan apa yang Anda sudah simpulkan dalam bagian kesimpulan? Bagaimana Anda menyokong rekomendasi yang sudah anda tetapkan dalam bagian rekomendasi.

Untuk memudahkan pembaca, Anda bisa membagi penjelasan ini ke dalam bagian-bagian tertentu. Jangan lupa menopang klaim dengan bukti-bukti atau temuan dari hasil diskusi. Supaya Anda tak dicap kebanyakan teori dan wacana, hubungkanlah teori dengan isu-isu praktis. Misal, jika Anda menyebut teori politik kekhawatiran (politic of fear), berilah contoh bahwa ada politisi yang menjadikan kekhawatiran jika kelompok sebelah menang Indonesia bakal radikal. Atau sebaliknya, jika kelompok sebelah lagi yang menang Indonesia bakal menjadi bangsa liberal.

Ketiga, menulis kesimpulan. Ini bagian yang tak kalah sulit. Beberapa tip bisa anda gunakan. Buatlah peringkat kesimpulan paling hingga kurang penting. Letakkan yang penting pada bagian pertama. Karena kesimpulan berisi isu-isu utama, maka jangan membicarakan isu di luar ini. Berikan interpretasi ringkas atas isu tersebut. Jangan lupa membuat semuanya jelas, ringkas, dan padat. Ingat ini kesimpulan!

Bagaimana menulis rekomendasi? Nanti saja. Tiga bagian ini sudah lebih dari cukup untuk sementara waktu. []

Kalimulya, 18 Oktober 2020

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *