Dalam menghadapi Banjir Bandang di Kalimantan Selatan yang terjadi dari tanggal 14 Januari sampai 2 Februari 2021 meliputi 11kota/kabupaten kecuali Tanahbumbu dan Kotabaru secara umum masyarakat Banjar terlihat tangguh, meskipun pada awalnya terkejut dan gagap, tapi secara bertahap dan perlahan mereka bisa menerima takdir entah itu karena ujian, cobaan, peringatan, azab dan teguran. Juga, mereka berani menghadapi dengan sabar dan tawakkal bahkan ada yang merasakan sebagai sesuatu yang penuh ibrah (pelajaran), hikmah dan kearifan.

Zulfaisal melihat dalam suasana banjir yang menyedihkan ada saja orang yang kreatif mengayuh jukung bersisian dengan mobil truck yang juga bergerak. Ini bisa jadi penyampaian pesan bahwa lalu lintas air atau sungai jangan dipinggirkan dan diabaikan, tapi justru terus dikembangkan di kota Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai. Demikian juga, sebagai manusia sungai yang masih melekat dari sebagian masyarakat Banjar, banjir merupakan kenangan indah, kerinduan purba dan sesuatu banget khayalan rumah terapung yang berkilau lampu memantul dari riak-riak air di sekitarnya sebagaimana rumah lanting dahulu yang mengikuti pasang surut sungai. Di samping itu, ada sebagian anak-anak bergembira, bermain-main bercanda-ria, berlari-lari di air dangkal, berenang di tengah sungai dan menyelam di kedalaman seperti tak mengenal ancaman dan bahaya.

Sedangkan, Humaidy, menangkap banyak di balik derita banjir ini, muncul kembali local wisdom (kearifan lokal) atau pengetahuan lama yang hampir hilang seperti isyarat telur Gondang (intalu Kalembuay) yang biasanya lengket di tiang rumah, tunggul banyu dan batang pohon di tepi sumur (telaga), akan menunjukkan setinggi pasang air yang bakal terjadi, sehingga bagi yang memperhatikannya akan mengetahui dan sudah siap menghadapi banjir besar. Kemudian Jukung (sampan kecil) yang sudah hampir dilupakan orang Banjar yang dulu sebagai kendaraan lalu lintas sungai dan alat transportasi air, saat banjir rupanya bangkit kembali menjadi sangat penting dalam penyelamatan korban dan mengantar bantuan sampai ke pelosok yang jauh di ujung benua bersama perahu karet. Demikian juga usus ban mobil yang dulu menjadi mainan dalam belajar berenang dan balarut banyu mengikuti arus sungai berlalu, kini berfungsi untuk menyelamatkan anak-anak kecil dan bayi dari air pasang bersama-sama dengan gadur seng atau gadur plastik.

Di samping itu, muncul kesadaran pada masyarakat Kalimantan Selatan, secara keseluruhan akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam sebagai keinsafan terhadap wawasan lingkungan hidup. Mereka banyak meminta agar para ulama dan cendikiawan untuk menggali kembali bagaimana berhubungan baik dengan alam semesta sebagai ciptaan Allah Swt ini. Atau dalam bahasa agama bagaimana melakukan Hablum minal Alam (berbuat Ihsan bagi alam) yang merupakan ayat-ayat Allah yang kauniyah (Sunnatullah), tersebar di semesta raya berupa flora, fauna dan makhluk lain yang seperti tidak bernyawa (gunung, bukit, lembah, angin, laut, sungai, ngarai, karang, pantai, bebatuan dll).

Sementara itu, Gt. Ardiansyah melihat banjir sebagai berkah karena melihat solidaritas sosial, ikatan kekeluargaan dan perkawanan sejati masyarakat terutama bubuhan Banjar baik yang berada di Selandau (kampung halaman) maupun di Serantau (kampung orang), gotong-royong, tolong-menolong, saling empati, simpati, saling mendukung, membantu penuh rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Demikian juga, warga kompleks perumahan di kota Banjarmasin yang sebelumnya jarang atau bahkan tak pernah barawaan dan saling menyapa serta nafsi-nafsi, saat banjir menjadi suka ngumpul bahkan sampai pertemuan rutin malam, semacam kerinduan sosial yang selama telah terurai dan terbengkalai. Lebih dari itu, antara sesama korban banjir yang senasib sepenanggungan terasa sekali ikatan rasa persaudaraannya dan saling mensupport satu sama lain. Demikian juga, antar sukarelawan dari berbagai segmen dan bidang seperti Banser, Ansor, Fatayat, PMII, IPNU, NU, Muhammadiyah, HMI, IPM, IMM dan lain-lain dari ormas keagamaan. UIN Antasari, ULM, Uniska, STIE, Uvaya dan lain-lain dari Perguruan Tinggi. Malingai, Paman Anum, Kelompok Subuh, LK3, WALHI dan lain-lain dari kelompok LSM dan kelompok Masyarakat. Juga dari organisasi profesi dan perorangan yang tak sempat disebutkan dalam tulisan ini semua luar biasa dalam menghadapi musibah banjir ini, hingga hampir bisa diatasi semua masalah dampak iringan dengan baik, belum lagi tambahan dari bantuan pemerintah.

Namun bukan tanpa masalah sama sekali, ada saja di dalam kekalutan dan penderitaan banyak orang, tangan-tangan yang tega berbuat nista. Ada yang menganggap barang bantuan banjir sebagai harta Ghanimah (hasil rampasan perang) dan harta Karun (barang dapatan), bebas untuk disimpan atau dibagi sekehendak selera penerima yang cenderung tak memenuhi standard syariat agama dan norma sosial. Ingat, barang bantuan itu termasuk dalam katagori Amanah dan Sadaqah agar ditasharrufkan atau didistribusikan kepada yang berhak menerima yakni yang terdampak banjir secara merata dan adil. Kemudian, di dalam kesempitan muncul pula kesempatan sebagian orang untuk berlaku kriminal seperti mencuri harta benda korban, membajak barang bantuan dengan berpura-pura jadi sukarelawan, mengambil jatah bantuan pemerintah yang mestinya untuk sarana dan kebutuhan korban yang tak terjangkau oleh banyak pihak dan semacamnya.

Terakhir, kami berharap dan berdoa, banjir bandang ini, sudah cukup sampai di sini, banjir telah berlalu dan hendaknya tidak ada susulan lagi atau jangan sampai terulang kembali. Namun kami juga mengharap kita semua waspada, siap mental dan kekuatan jiwa, jika akan terjadi lagi musibah, karena menurut ramalan BMKG, bahwa tinggi curah hujan, pasang laut dan sungai meluap masih akan terjadi sampai akhir bulan Maret ke depan. Semoga Allah menguji kita hanya sebatas kemampuan yang kita miliki, tidak sampai melampaui batas daya manusia yang sesungguhnya lemah di hadapan Tuhan. Semoga Allah memberi petunjuk dan kekuatan dalam menghadapi segala cobaan, rintangan dan tantangan.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *