Baru ingat, saya dan Mas Fikri Mahzumi (dosen UINSA yang ganteng)  pada tahun 2019 meneliti Arab Ampel. 

Penelitian ini tidak menemukan kisah adanya komunitas Arab Ampel yang menentang penguasa atau mengajak revolusi terlebih lagi mengajak memberontak. Justru yang terjadi adalah di bawah ini:

1. Komunitas Arab di Ampel Surabaya secara historis terlibat dalam proses pembentukan negara bangsa di Indonesia; perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan negara ketika peristiwa peperangan 10 November di Surabaya; keterlibatan dalam membendung pengaruh komunisme yang menguat di Surabaya pada tahun 1951, hingga kemunculan klub sepakbola Asysyabaab yang turut memajukan persepakbolaan di Indonesia.

2  ldentitas komunitas Arab di Ampel Surabaya bisa dikatakan sebagian penggabungan antara identitas etnik dan kebangsaan. Pada satu sisi identitas etnik terlihat lebih kuat ketika dihubungkan dengan sentimen Islam. Sementara pada satu sisi identitas kebangsaan mereka dapat ditemukan misalnya pada Iembaga-Iembaga yang mereka dirikan dan kelola, terutama dalam bidang sosial dan pendidikan. 

Sudah itu saja infonya… Mau tidur lagi karena tadi malam kurang tidur hihihi…

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *