Jaringansantri.com. Pelaksanaan PON XX di Papua sudah selesai, namun resonansi semangat dan euphorianya masih terasa hingga saat ini dan ke depan. Salah satunya dalah viralnya lagu “The Spirit of Papua” karya Sutradara Alffy Rev yang dinyanyikan Nowela Mikhelia. Potongan video yang spektakuler langsung ditonton 1 juta kali dalam waktu 20 jam. Video ini menjadi trending di YouTube.
Nama Papua yang kini kembali menjadi sorotan mendorong anak-anak muda di sana untuk mengenalkan budaya tanah kelahirannya ke seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu yang membuat YouTuber kreatif Indonesia, Alffy Rev mengajak penyanyi Nowela, grup tari Funky Papua, dan grup Epo D’fenomeno untuk membuat video bertajuk The Spirit of Papua. Mereka tergerak untuk mengukir karya di tanah Papua secara independen, sebagai wujud sumbangsih untuk mengangkat keajaiban tanah timur Indonesia.
Sebagai ajang perlombaan Presiden Joko Widodo mengaku bangga karena PON untuk kali pertama digelar di tanah Papua. Serluruh Bangsa Indonesia bangga ada di tanah Papua. Menurutya, PON menjadi ajang untuk menjalin kebersamaan satu sama lain, panggung kebersamaan, panggung persatuan, dan panggung persaudaraan.
Ajang ini juga memberikan kebanggaan kepada seluruh warga Papua bahwa mereka adalah bagian dari warga Indonesia, identitas kultural meraka juga merupakan identitas nasional bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai wanita Papua, Nowela bangga menyanyikan lagu The Spirit of Papua pada pembukaan PON XX.
“Tanah kebanggaan saya. Bergetar hati saya saat tau bahwa ini adalah karya yang tercetus dengan spontan tanpa persiapan apapun. Kata Alffy, karena ‘panggilan’ untuk menyuarakan luapan spirit yang terpendam di Papua.” kenang pemenang Indonesian Idol ini.
Keberhasilan pelaksaan PON XX di Papua, membalikkan kesan yang timbulkan KKB di Papua selama ini dengan berbagai aksi-aksi kekerasan yang mereka lakukan.
Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR mengatakan kekerasan yang dilakukan KKB di Papua harus segera dihentikan.
“Bila tidak ditumpas secara tuntas mereka akan terus mengganggu keamanan dan semakin menjadi-jadi apalagi setelah Kabinda mereka tembak,” ucapnya, seperti dilansir laman resmi MPR, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, KKB selama ini telah banyak membuat ketakutan serta menciptakan suasana yang tidak aman sehingga mengganggu berbagai proses kehidupan masyarakat di sana. “Kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan menjadi terganggu akibat ulah mereka,” tuturnya.
Dia menegaskan KKB berulah dengan tujuan melakukan gerakan separatisme atau ingin memisahkan diri dari NKRI sehingga aktivitas mereka tidak boleh diberi ruang sejengkal tanah pun di Papua. Bila ada pihak-pihak yang ingin memisahkan diri dengan Indonesia, menurut Jazilul, mereka tidak hanya berhadapan dengan TNI dan Polri namun juga seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah Indonesia selama ini telah memberikan perhatian penuh untuk membangun Papua dan melanjutkan Otonomi Khusus yang nyata besar manfaatnya. Bahkan, sesuai Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Presiden Joko Widodo menunjuk Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengarah yang membawahi anggota. Kepres tersebut menyebutkan bahwa Dewan Pengarah bertugas mengkoordinasikan penyelenggaraan kebijakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat untuk mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, damai, dan bermartabat.
Staf Khusus Wakil Presiden, Prof Dr. Masykuri Abdillan menekankan bahwa Wapres sangat memberikan perhatian penuh kepada kesejahteraan kedua provinsi tersebut, sehingga berharap agar semua rencana dapat segera direalisasikan.
“Karena yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Papua [dan Papua Barat] bisa segera sejahtera,” ujar Masykuri mengutip Wapres.
Atas dasar ini, INC TV dan NU Channel kembali menggelar webinar bertajuk “The spirit of papua”, Indonesian Cultural and National Identity” .
Dalam releasnya, webinar ini ditujukan webinar ini untuk membangun pemahaman bahwa pelaksanaan PON XX telah memberikan citra positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan tanah Papua. Selain itu memberikan gambaran positif bahwa masyarakat Papua Indonesia hidup penuh kedamaian, sprotivitas dan toleransi serta memiliki tradisi dalam menyelesaikan konflik dengan baik berdasarkan konstitusi yang akui secara internasional.
“Webinar juga akan mendiskusikan akan mendiskusikan pentingnya identitas kultural terutama local wisdom bagi pembentukan identitas nasional dalam rangka menumbuhkan semangat kebangsaan khususnya di tanah Papua. Hal ini, penting dilakukan untuk meredam berbagai ancaman disintegrasi bangsa yang bermula dari perasaan keterarsingan dan ketimpangan. Selain itu juga akan membahas bagaimana pengalaman para generasi muda termasuk respon terhadap lagu “spirit of Papua” yang telah berkontribusi dalam membrading sisi positif tanah Papua dalam pelaksanaan PON XX” jelas panita penyelenggara, Muhamad Wafa.
Seperti tertuang dalam flyer yang disebar, kegiatan Webinar International ini akan live di Channel Youtube INC TV dan NU Channel Live Streaming pada Selasa, 27 Oktober 2021, 13.00-15.00 WIB (15.00-17.00 WIT). Sedangkan narasumbernya antara lain Nowela Mikhelia (Penyanyi lagu PON XX The Spirit of Papua), prof. Dr Maykuri Abdillah (Stafsus Wapres RI, tim percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua), dan Dr. Jazilul Fawaid (Wakil Ketua MPR RI) serta dipandu oleh Muhammad As’ad (Alumni Leiden University yang saat ini menjadi doses di Universitas Hasyim Asy’ari Jombang)
“PON XX Papua Tahun 2021 yang digelar pada 2-15 Oktober 2021 selain merupakan ajang pembuktian prestasi para atlet Tanah Papua pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya, tetapi juga menjadi momentum yang sangat tepat untuk mempromosikan noken yang adalah hasil kerajinan tangan masyarakat asli Papua sebagai identitas (jati diri) budaya masyarakat asli Papua. Perhelatan PON telah membuktikan jika identitas kultural harus terus dirawat, dimuculkan dan dikontruks untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan terutama kebersamaan, persatuan dan persaudaraan” terang panita penyelenggara.
No responses yet