Jakarta, jaringansantri.com – Road show Kelas Literasi Santri berakhir di Ma’had Aly Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Puluhan mahasiswa tampak antusias mengikuti kelas yang digagas oleh Jaringan Literasi Santri (JLS) ini.
Dalam kesempatan ini, Rabu 27 Februari 2018, A. Khoirul Anam dan Zainal Abidin sebagai pembicara mengajak mahasiswa santri untuk menyemarakkan jagad media sosial dengan tulisan-tulisan dari santri sendiri.
A. Khoirul Anam mengatakan perkembangan digital yang begitu pesat, mengharuskan santri untuk terus mengikuti dan memanfaatkan dengan cerdas. “Perkembangan ini harus dimanfaatkan, kalau tidak kita akan semakin tertinggal,” katanya di lantai 3 Perpustakaan Ma’had Aly Pesantren Asshiddiqiyah.
Menurut redaktur senior NU Online ini, bagaimana memanfaatkan perkembangan media sekarang terutama adalah melalui penguatan literasi. “Perkembangannya bisa macam-macam. Mulai dari tulisan hingga konten video kreatif,” katanya.
“Tapi modal utamanya adalah menulis. Karana menulis adalah cara bagaimana kita menstrukturkan pikiran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anam memaparkan enam model tulisan yang perlu disemarakkan. Antara lain News/berita, Tausyiah (pesan inspiratif dari kia, ustadz atau kitab), Kajian Tematik (hukum, sejarah dan khazanah keislaman), Feature (tulisan ringan), profil pesantren, kilas (program keunggulan pesantren), sastra pesantren (puisi, cerpen, novel, skrip film).
Sementara Zainal Abidin menambahkan bahwa banyak hal-hal menarik di Pesantren yang perlu dipublikasikan. Mulai dari kehidupan sehari-hari santri sampai perkembangan kurikulum dan IPTEK.
Zainal yang juga redaktur jaringansantri.com ini menjelaskan, melalui Kelas Literasi Santri ini, JLS ingin menjalin silaturahmi dan kerjasama literasi. Sehingga gerakan santri menulis akan semakin semarak dan massif.
Sebelumnya, road show kelas literasi santri telah dilaksanakan di Pesantren Takhassus IIQ Pamulang dan PP. Madinatun Najah Ciputat Tangerang Selatan. Rencananya, JLS di bawah lembaga Islam Nusantara Center (INC) akan mengadakan road show kelas literasi kedua di pesantren-pesantren lain wilayah Jabodetabek.(Nizar Fuadi/Anwar).
Comments are closed