Bagi peminat kajian Maqasid, nama Nuruddin Mukhtar al-Khadimi tentu tidak asing. Beliau adalah pakar maqasid shariah yg banyak memberi kontribusi dalam pendekatan maqasid syariah. Beliau menjadi ketua persatuan yuris Islam Tunisia, Univ. Zaitunah. 

Dalam kitab ini, Dr. Nuruddin Mukhtar al-Khadimi melakukan studi isu-isu ijtihad, tajdid (reformasi) dan problem-problem kekinian dg pendekatan maqasid, sebagaimana kompetensi beliau. Dalam kitab ini beliau mencoba melakukan teorisasi tentang pendekatan maqasid shariah sebagai basis ijtihad di era sekarang ini. 

Memang, pendekatan maqasid menjadi ‘tren’ dan perbincangan yg menarik sekarang ini. Kalau kita mengamati berbagai fatwa ulama kontemporer, mayoritas menggunakan pendekatan maqasid sebagai basis ijtihadnya. Dr. Nuruddin Mukhtar al-Khadimi mengatakan:

“Ijtihad maqasidi adalah proses ijtihad yg menjadikan maqasid syariah sebab kerangka berpikir, dasar dan rujukan hukum atas peristiwa baru dan perkembangan sosial dalam ruang kehidupan. Hasil dr ijtihad maqasidi demi menghidupkan dan menerapkan nilai-nilai maqasid dalam kehidupan yg dihadapi manusia”.

Mengapa kita update bersama dengan fiqh al-aulawiyat?

Menurut Dr. Nuruddin Mukhtar al-Khadimi, maslak atau jalan yg bisa ditempuh dalam ijtihad maqasidi adalah mura’ah fiqh al-aulawiyat (memperhatikan fiqh prioritas). Beliau memberi contoh:

“Mana yg lebih utama mendermakan harta untuk membangun masjid, panti asuhan / jompo, membangun madrasah dan sarana pembelajaran lain…. Maka untuk menjawab persoalan ini kita dihadapkan pada dua pilihan; al-akhdz bi al-dzawahir (memegang tekstual nash) atau al-akhdz bi al-maqasid (merealisasikan maqasid)”.

Kitab Fiqh al-Aulawiyat adalah disertasi Dr. Hassani M. Nur dengan ketebalan 624 halaman.

Tertarik? hubungi  

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *