Berikut ini adalah Kitab Attibyan: Tatacara Bercocok Tanam, kitab ini ditulis dalam bahasa Sunda oleh seorang ulama besar yang menetap di Kecamatan Cicurug Sukabumi. Kitab ini merupakan kitab mengenai pertanian yang sangat menarik, unik dan langka yang sangat sulit untuk di temukan, karena kitab ini merupakan kitab yang isinya membahas mengenai tatacara bercocok tanam beserta doa-doanya yang berjumlah 8 halaman. Perihal mengenai penulisan ini diselaikan pada tanggal 23 September 1953. Dan kitab tersebut ditulis tangan dan diperbanyak di Pondok Pesantren an-Nizhomiyyah, oleh karenanya maka kitab ini perlu penelitian yang lebih serius lagi.
Selain itu, pada abad ke 12 ada seorang ulama yang nenyandang predikat sebagai ahi pertanian terpandang yaitu Abu Zakariya Yahya ibnu Muhammad Ibnu Ahmad al-Awwam al-Ishbili. Dengan karyanya tersebut maka beliau mampu menyumbangkan dampak yang posiitif mengenai rovulusi pertanian pada masa pemerintahan Islam. Kitab terseut beliau namakan dengan Al-filaha dan kitab tersebut menjadi kitab rujukan atau dijadikan sebagai literatur dalam bidang pertanian yang sangat penting sekali.
Selain itu di nusantara ada beberapa Kiayi yang sangat berperan penting dalam pertanian diantaranya adalah K.H. Hasyim As’ari. Beliau memuat sebuah catatan yang penting dan menarik mengenai perihal pertanian, dan catatan beliau tersebut dimuat dalam majalah Soera Moeslim no 2 tahun 14 Januari 1944. Dalam catatan yang sangat penting menerutnya pertanian tidaklah berdiri sendiri akan tetapi ini perlu adanya dukungan pemerintah mengenai kebijakannya terhadap para petani.
Tidak banyak orang tahu mengenai ulama besar dari desa terpencil tepatnya Sukabumi Kecamatan Cicurug, namanya Kiayi Baesuni Bin Kiayi Haji Hasyim. KH baesuni adalah salah seorang tokoh agamawan di daerah sukabumi. Beliau putra dari Kiayi Hasyim. Beliau lahir pada tahun 1901 di Cipanengah Desa Cibodas Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Beliau merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Ketika memasuki umur 7 tahun beliau ditinggalkan oleh ayah berserta kedua adiknya. Setelah jelang beberapa tahun lamnya kemudian ibunya menikah lagi dengan Kiayi Husen Azhari dan meninggalkan Cipanengah menuju Salakopi. Akan tetapi Baesuni kecil ini pun tinggal berserta neneknya di Cipanengah yaitu Mak Udi. Akan tetapi kesehariannya beliau tidak lelah mempelajari ilmu agama yang dibimbing langsung oleh pamannya yaitu Ki ibik.
Dengan begitu kecintaanya terhadap ilmu agama dalam usia 6 tahun beliau ikut dengan pamannya mesantren ke daerah Bojong Rancayamaya Bogor yang pada saat itu di asuh oleh Kiayi haji Syarip kurang lebih beliau menimba ilmu selama setahun. Setelah itu beliau melanjutkan lagi belajar ke Pondok Pesantren Bakom dalam asuhan Kiayi Haji Uyeh. Setelah itu beliau belajar lagi Ke Mama Keresek Garut, dan pindah lagi ke Pesantren Ciajag Garut. Setelah itu beliau pindah lagi ke Pesantren Buni Kasih Cianjur dalam asuhan Kiayi Haji Soleh. Setelah itu beliau belajar lagi ke pondok pesantren Gentur dalam asuhan Kiayi Satibi. Setelah itu beliau belajar lagi ke pondok pesantren al-Amin dalam asuhan Kiayi Haji Kurdi. Setelah itu beliau belajar lagi ke pondok pesantren Al-hasaniyyah dalam asuhan Kiayi Haji Raden Hasan Basri Bin Kiayi Haji Raden Abdullah. Kemudian setelah itu beliau belajar untuk rihlah keilmuannya di pondok pesantren Jamiatul Khairot dalam asuhan Habib Usman.
Adapun megenai silsilah guru-guru beliau adalah sebagai berikut: Kiayi Haji Baesuni-Kiayi Haji Raden Hasan Basri Bin Kiayi Haji Raden Abdullah-Habib Usman Bin Abdullah Bin Yahya-Habib Abdullah Bin Yahya-Habib Abdullah Bin Husen Bin Thahir, Habib Abdullah Ibnu Alawi-Habib Abdurrahman Balfaqih-Qutbu Al-irsyad Habib Abdullah al_hadad-Amad Ahmad al-qasasi-Muhammad Ramli-Ahmad Ramli-Syaikh Jalaluddin Abdulrahman as-syuti-Ahmad Ibnu hazar al-asqalani-Abu Zur’ah-Jamal al-asnawi-Syaikh Taqiyuullah Ali Ibnu Abdullah al-Himyari- Namuddin Ibnu Rip’ah-Ja’par Ibnu Yahya al-Makhjumi- Bahauddin Ibnu al-Himbari-Ibnu Abi U’srun-Ali al-Faruqi- Ibrahim As-syaeroji- Thahir Abdullah At-tabri-Muhammad al-Masurihini-Ibrahim Al-majuji-Abu A’bbas Ibnu Sarih-Abu Sa’id al-Anbathi-Imam Ibrahim al-Mujani-Imam as-Syafi’i-Malik Bin Annas-Nafi’ Tabi’ Abdullah-Abdullah Bin Ummar-Muhammad SAW.
Ini menunjukan selain beliau ahli dalam bidang ilmu fiqih, Ilmu Hikmah, ilmu Tasawuf, beliau juga ahli dalam bidang Pertanian. Maka dengan ditemukannya sebuah naskah ini, maka bisa dijadikan referensi tambahan. Dan beliau selaku ulama pasundan yang menukil mengenai Kitab Attibyan. Padahal kalau diteliti lebih mendalam lagi dengan melihat bukti catatan-catatan beliau yang berupa kitab-kitab karangan beliau, ternyata beliau merupakan seorang ulama yang sangat alim dan ahli dalam berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan, diantaranya adalah Pertanian yang akan penulis bahas.
Dalam kitab ini di halaman pertama dimulai dengan permulaan Bismillah dan dilanjutkan denga pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi beserta keluarga, sahabat, dan dilanjut dengan perkataan beliau yang berbahasa Sunda. Adapun kitab ini ditulis dengan menggunakan Arab Sunda pegon adapun isi kitabnya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله الذي اظهر البيات والصلاة والسلام على صاحب المعجزات وعلى اله واصحابه الزكيات (امابعد) مك هى يرؤسكن تتانين جع فعكارفن ننا جع دعا-دعانا ارى تانى تيه هجى فكسبن انو سكنتين اتمنا تور فوهر منفعةنا ظهريه نا كده نموتكن سكمها فلاتوران- فلاتوران ننا باطنيهنا اختيار كرنا الله انو سمتا- متا ملارى فكسبن انو حلال انو دعانكوناكن عنا فقهن كوجبن اورع انو دى فرينتهكن كو كستى الله سرع شر عنا كمها جرنا-جرنا كرنا تانى هجى فكسبن انو بركه
Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahilladhi adharollabati wassholatu wassalamu ‘ala shohibillmu’jiroti. Wa ‘ala alihi wa ashabihi zkakiyyati ( amma ba’du) maka ieu nyarioskeun tataniyan jeung panggarapannana jeung du’a-du’ana. Ari tani teh hiji pakasaban anu teukinten utamina. Tur puhara manfaatna dhohiriyahna kedah mutkeun sakumaha palaturan-palaturan pertanian. Anu parantos kacobi palaturan-palaturannana. Batiniyahna ihtiyar karna allah anu samata-samata milariyan paksaban anu halal anu ringan guna pikeun nganapakahan kawajiban urang anu diparentahkeun ku gusti Allah sareng sara’na kumaha cara-carana. karna tani hiji pakasaban anu barkah. (Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahilladhi adharollabati wassholatu wassalamu ‘ala shohibillmu’jiroti. Wa ‘ala alihi wa ashabihi zkakiyyati ( amma ba’du) maka dalam hal ini menceritakan mengenai pertanian dan cara bercocok tanam beserta do’a-do’anya, tani merupakan mata pencaharian yang sangat bermanfaat, dan banyak sekali manfaatnua baik dohir yang seharusnya sesuai dengan pelaturan pertanian. Yang telah di uji sebelumnya dalam bentuk batiniyah ini merupakan ikhtiyar karena Allah semata-mata mencari pekerjaan yang halal yang bertujuan untuk memberikan napakah kewajiban yang diperintahkan oleh Allah beserta sara’nya karena tani merupakan salah satu pekerjaan yang berkah).
Dalam menjelang akhir naskah beliau memberikan sebuah anjuran yang harus dilakukan oleh para petani yang tidak boleh dilupakan, sebagai berikut:
اتوران فر تا نيان فرلو دالاجر كامنتري-منتري فرتانيان كو جر-جرنا مركى فرنتوس كاجوبى فسان كوفرا منترى سجر انو دحكايتكن كو رسول الله انجنا سادوعكفنا كا كوتا مدينه هجره ترس ددارهسان كو فرا صحابة صحابة فرتنيان تمبلن رسول الله جوبا-جوبا اينا قرم توع دكاونكن بروك تيه هنت عجاردي بوواه اتوه فرا صحابة تيه ارنجوكن رهنا قرم هنت عجنتين بواه دوهن رسول الله (…..اعلم منا) ارنجن لعكوع بجكسنا دنا فرتنيان اينامه كومها انو كس كا جوبا بئى
Aturan pertaniyan perlu di alajar ka mantri-mantri pertaniyan. Ku cara-carana. Margi parantos ka cobi pisan ku para mentri, sacara anu di hikayatken ku rasullullah . anjena sadongkapna ka kata madinah hijrah. Teras didarehesan kupara sahabat-sahabat ahli pertanian timbalan rasulullah coba-coba ayena korma tong dikawinken. Baruk teh henteu ngajaradi buah. Atuh para sahabat teh arunjukan rehna korma hente ngajanten buah. Dauhan rosululloh ( …. A’lamu mina ) aranjen langkung bijaksana dina pertaniyan . etamah kumaha anu ges ka coba bae. Penting mempelajari Pelaturan bercocok tanam kepada kementrian-kementrian pertanian. Dengan cara-caranya. Dikarenakan sudah sangat teruji secara nyata. Seperti yang dihikayatkan oleh rasulullah SAW, sesampainya beliau dikota madinah kemudian di hampiri shabat-sahabat ahli pertaniannya . Rasulullah SAW mencoba tidak menikahkan biji korma dikarnakan rusak karna itu tidak akan menjadi buah. Dan para sahabat itu kemudian heran karena kurmanya tidak jadi buah. berkata Rasulullah SAW (………. a’lamu mina ) kalian lebih bijaksana dalam pertanian, dan sekarang itu bagai mana yang telah teruji saja..
Mengenai perihal mengenai pertanian itu sendiri tentunya bukan hal yang baru, karena ini sudah ada sejak lama, maka Kiayi Haji Baesuni Bin Kiayi Haji Hasyim memberikan metodologi atau cara menyikapi mengenai Masalah pertanian dengan sangat menarik adapun mengenai perihal contoh-contohnya sama sekali tidak membuat orang menjadi berpikir dua kali (tidak berat atau tidak sulit), karena saking mudahnya untuk di pahami. Akan tetapi disini saya hanya bisa mengurai mengenai beberapa konsep Kiayi Haji Baesuni diantaranya mengenai perihal metodologi atau cara lima pandangan mengeanai tatacara bercocok tanam yang terdapat dalam kitab Attibyan wa-Aljara’ah.
Syaratnya bertani lima yang paling terkenal, satu tawakal yang paling mujur, dua pilih bibit yang paling bagus, tiga harus merawat dengan baik selamanya, empat harus rukun dengan orang lain, lima harus pakai adab yang telah ada, insya allah taninya akan subur dan makmur, jikalau tidak seperti itu ditakutkan banyak yang hilang, jikalau pertanian sudah sangat maju, tentu negara kita akan kuat sembada pangan, apalagi kira hidup dengan badan yang gemuk, kalau terhadap taat juga pada marentok, harus berperasangka baik terhadap janji allah takut lupa, seperti zakat dan lainnya sebagaihnya harus terpenuhi, kalau kita sudah dapat ridha allah, lulus terus dunia apalagi akhiratnya.
Pertama Tawakal kegiatan yang dilakukan oleh petani itu tentunya bisa dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, ini dapat dilihat dari bagaimana proses terjdinya tumbuh-tumbuhan, dengan kata lain dengan melakukan tindakan pertanian maka orang tersebut mampu untuk memahami hakikat tawakal. Tentunya kita diberikan tangung jawab yang berat untuk memakmurkan bumi dan segala isinya, namun yang terjadi pada saat ini kita berada dalam bahaya menuju kebinasaan, yang disebabkan dengan kurang tanggung jawab untuk mengatur kehidupan diri sendiri misalnya makanan yang kita diperoleh untuk di konsumsi, diproduksi dan di olah.
Kedua Bibit Yang Paling Bagus keberhasilan yang di dapat dari komoditi pertanian adalah tersedianya bibit yang berkualitas, karena dengan itu akan mampu menghasilkan produktivitas tingi dan baik sehingga hal ini merupakan syarat mutlak dalam pengembangan pertanian. Sehingga yang harus diperhatikan dalam pertanian adalah jangan sampai si petani dalam kegiataanya jangan samapi ada prinsip yang penting tanam, tanpa melihat terlebih dahulu kualitas bibit atau benih.
Ketiga Harus Merawat Dengan Baik tanaman yang bagus dari bibit atau benih yang baik, tentu harus diperlukan perawatan dan dipelihara dengan baik, jangan ada pemikiran asal tanam, tanpa memikirkan baik atau buruknya bibit atau benih,
Keempat Harus Rukun Dengan Orang Lain dengan adanya sistem kekerabatan dan gotong royong diantara para petani, membuat hubungan petani berinterkasi dengan baik kepada sesama, sehingga muncul kepercayaan dan hubungan timbalik yang dapat memperkuat hubungan kerjasama dari hasil yang diciptakannya. Kepercayaan ini timbul dengan sendirinya yang disebabkan oleh adanya interkasi yang terus berulang-ulang. Sehingga dengan kepercayaan tersebut mampu memperoleh jalan keluar dalam mengatasi suatu persoalan hidupnya. Dan lebih jauh lagi akan adanya jalinan hubungan yang baik. Tidak ada kecurigaan diantara mereka, sehingga yang terjadi akan menjadi kuat rasa kebersamaan. Dengan ini maka dengan sendirinya merak mudah untuk saling menolong. Dengan adanya ikatan modal sosial ini maka pelaku usaha tani dengan mudah mengakses modal-modal lainnya, seperti contohnya mengakses modal ekonomi.
Kelima Pakai Adab Yang Telah Ada sebagaimana telah diajarkan diantaranya dimulai dari menentukan tanaman yang cocok untuk ditanami sesuai kondisi topografi tanah sampai dengan mengatur jalur irigasi, pertanian bukan sekedar masalah bercocok tanam akan tetapi sebuah etos kerja, dengan kemampuan mengolah tanah, seni membaca musim, merawat tanaman, menyeimbangkan air dan penggunaan pupuk, memilih bibit, kesabaran hingga spiritualitas, dan keluasan wawasan. Dengan ini maka akan muncul kesadaran mengenai petani itu sendiri dalam hal kewajibannya untuk menanam sedangkan hasil panen adalah kehendak allah.
Sukabumi 09 November 2020