Terimakasih telah membaca dan merespon tulisan saya tentang RBS sang penjual jamu. Ada yang mengirim WA mencari tahu alamat RBS untuk diberikan santunan. Pengirim WA itu orang yang halus rasa yang ikut sedih melihat dan membaca kesedihan orang lain.  Kami jawab WA itu, ikuti dulu lanjutan kisahnya untuk mengetahui layak tidaknya RBS mendapatkan zakat dan bantuan sembako. (Ijinkan saya menulis ini dengan tersenyum)

RBS terus tak pernah berhenti bersemangat menyehatkan masyarakat dengan berjualan jamu, walau beliau sendiri yakin akan kata ibundanya bahwa tak mungkin kaya raya karena keuntungan menjual jamu. Bahwa misalnya kaya karena perantara jamu, itu hal lain dan bahasan lain lagi. Yang jelas, yang membuat manusia kaya adalah niat baik dan amal baiknya membantu orang lain. Kaya yang saya maksud di sini adalah kaya hati yang hakiki.

Saya meneteskan air mata melihat rekam hidup RBS yang hidup di gubuk reot pinggir gunung sambil menumbuk dan meracik bahan jamu. Tubuhnya kurus namun wajahnya tetap saja tenang dan teduh. Adalah tidak mudah merukunkan capeknya badan dengan ketenangan jiwa. Orang yang terlalu capek dan miskin punya kecenderungan untuk berjiwa gelisah. RBS yakin bahwa dunia berputar, nasib diri suatu waktu bisa jadi berubah dengan cara tidak diduga.

Allah yang berfirman bahwa Allah mempergilirkan hari-hari bahagia bagi semua manusia. Kesedihan pasti memiliki akhir selama kita tahu jalan yang benar dan yakin dalam menjalaninya. Suatu hari, saat menjajakan jamu, RBS bertemu seorang supir yang bekerja di Uni Emirate Arab. Supir pribadi itu kebetulan mudik liburan ke Indonesia.

RBS dengan santai berbincang dengan sang supir itu demi bertukar pengalaman. Inspirasi sukses bisa datang dari mana saja, bukan? Sang supir bercerita tentang bosnya di UEA  itu yang terkena banyak penyakit. Kaya rasa namun sakit-sakitan. Sudah berobat kemana-mana namun tak sembuh-sembuh. Penyakit yang paling dikeluhkan oleh bos bertubuh besar ini adalah, maaf,  alat vitalnya yang mengecil dan tidak lagi memiliki daya “juang.” Ini sudah lama dideritanya. Sang supir kasihan sekali pada sang bos. RBS mencoba menawarkan jamu racikannya untuk dibawa ke UEA agar diberikan kepada sang bos. Teriring doa dan keyakinan semoga sembuh. Singkat cerita, jamu itu dibawa sang supir dan dikonsimsi sang bos. Allah memiliki kuasa. Subhanallah, sang bos sehat normal dan alat vitalnya kembali muda dan bergairah. Sang bos mencari si pembuat jamu ini. Saya sendiri diperlihatkan beberapa pesan elektroniknya. Apa yang diperbuat si bos kepada RBS?

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *