Inti dari demokrasi adalah menghargai perbedaan, baik perbedaan prinsip, pendapat, paham, suku, agama, ras, aliran (SARA), partai, atau perbedaan latar belakang pendidikan dan sosial. Dan inti demokrasi ini sudah ditegaskan dlm Q.S.Hud : 118-119, al-Hujraat: 13, al-Kahfi : 29. Maka, jangan aneh atau phobia dengan perbedaan yang ada.Karena perbedaan itu sunnatullah yang harus kita kelola supaya menjadi kekuatan, bukan pemicu perpecahan dan konflik.
Suatu bangunan tidak akan berdiri kokoh hanya dengan satu macam bahan bangunan saja. Kokohnya bangunan disebabkan sinergi dari berbagai macam material bangunan.
Begitu pula sebuah taman tidak akan indah jika hanya terdiri dari satu warna bunga saja. Keindahan taman itu terbentang berkat aneka ragam jenis dan warna bunga.
Melalui perbedaan yang ada tadi, marilah kita membangun kekuatan dan keindahan agama dan bangsa dengan cara saling memahami, saling menghormati, saling menghargai, saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa serta mengembangkan husnu zhon, mencari dan memperlebar titik persamaan serta memperkecil titik perbedaan, lebih mencintai dialog dan musyawarah daripada konfrontasi.
Dengan demikian kita dapat merajut ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), ukhuwah wathoniyah (persaudaraan setanah air), serta ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia) yang penuh keharmonisan dan kemaslahatan. Di situ kita bisa menunjukkan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin kepada umat dan bangsa lainnya di dunia.
(Cep Herry Syarifuddin, Agustus 2021)
No responses yet